Urtikaria adalah merupakan suatu gejala penyakit berupa
gatal-gatal pada kulit yang di sertai bercak-bercak menonjol yang biasanya
disebabkan oleh alergi. Diperkiran sekitar 3,2-12,8% dari populasi pernah
mengalami penyakit ini.
Asuhan keperawtan (Askep) Urtikaria merupakan istilah kilnis
untuk suatu kelompok kelainan yang di tandai dengan adanya pembentukan
bilur-bilur pembengkakan kulit yang dapat hilang tanpa meninggalkan bekas yang
terlihat. ( robin graham, brown. 2205 )
Urtikaria
yaitu keadaan yang di tandai dengan timbulnya urtika atau edema setempat yang
menyebabkan penimbulan di atas permukaan kulit yang di sertai rasa sangat gatal
( ramali, ahmad. 2000 )
Urtikaria
adalah erupsi pada kulit yang berbatas tegas dan menimbul (bentol), berwarna
merah, memutih bila ditekan, dan disertai rasa gatal. Urtikaria dapat
berlangsung secara akut, kronik, atau berulang.
Urtikaria
ialah reaksi di kulit akibat bermacam-macam sebab, biasanya ditandai dengan
edema (bengkak) setempat yang cepat timbul dan menghilang perlahan-lahan,
berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit serta disertai
keluhan gatal, rasa tersengat atau tertusuk. Di Indonesia, urtikaria dikenal
dengan nama lain biduran atau kaligata.
Epidemiologi Urtikaria
Urtikaria sering dijumpai pada semua umur, orang dewasa lebih
banyak mengalami urtikaria dibandingkan dengan usia muda. Tidak ada perbedaan
frekuensi jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan
Penyebab Urtikaria
Pada penyelidikan ternyata hampir 80% tidak diketahui
penyebabnya. Diduga penyebab urtikaria bermacam-macam, diantaranya:
-
Jenis obat-obatan yang menimbulkan alergi biasanya penisilin, aspirin, bronide,
serum, vaksin, opium, obat-obatab hormonal, vaksinasi, pil kontrasepsi, dll.
- Makanan. Contohnya adalah susu, keju, telur, gandum, ikan, ayam, dll. Zat pewarna, penyedap rasa atau bahan pengawet juga dapat menimbulkan urtikaria. jenis makanan yang dapat menyebabakan alergi misalnya: telur, ikan, kerang, coklat, jenis kacang tertentu, tomat, tepung, terigu, daging sapi, udang, dll.
- Faktor psikologis pasien misalnya : Krisis emosi, Stress. Pada urtikaria yang berulang, faktor emosional perlu diperhatikan. Stress emosional dapat secara langsung dan tidak langsung menyebabkan seseorang meningkat kemungkinan terjadi urtikaria.
- Pengaruh cuaca yang terlalu dingin atau panas,sinar matahari,tekanan atau air.
- Lingkungan. Terpapar dengan debu rumah, jamur, perubahan temperatur, serbuk sari bunga, dll.
- Penyakit sistemik. Beberapa penyakit dan keganasan dapat menimbulkan urtikaria. Beberapa penyakit sistemik yang sering disertai urtikaria antara lain limfoma, hipertiroid, Lupus Eritematosus Sistemik, dll.
- Gigitan serangga. Gigitan serangga dapat menimbulkan urtikaria setempat. Nyamuk, lebah dan serangga lainnya menimbulkan urtikaria bentuk papul di sekitar tempat gigitan, biasanya sembuh sendiri
- Makanan. Contohnya adalah susu, keju, telur, gandum, ikan, ayam, dll. Zat pewarna, penyedap rasa atau bahan pengawet juga dapat menimbulkan urtikaria. jenis makanan yang dapat menyebabakan alergi misalnya: telur, ikan, kerang, coklat, jenis kacang tertentu, tomat, tepung, terigu, daging sapi, udang, dll.
- Faktor psikologis pasien misalnya : Krisis emosi, Stress. Pada urtikaria yang berulang, faktor emosional perlu diperhatikan. Stress emosional dapat secara langsung dan tidak langsung menyebabkan seseorang meningkat kemungkinan terjadi urtikaria.
- Pengaruh cuaca yang terlalu dingin atau panas,sinar matahari,tekanan atau air.
- Lingkungan. Terpapar dengan debu rumah, jamur, perubahan temperatur, serbuk sari bunga, dll.
- Penyakit sistemik. Beberapa penyakit dan keganasan dapat menimbulkan urtikaria. Beberapa penyakit sistemik yang sering disertai urtikaria antara lain limfoma, hipertiroid, Lupus Eritematosus Sistemik, dll.
- Gigitan serangga. Gigitan serangga dapat menimbulkan urtikaria setempat. Nyamuk, lebah dan serangga lainnya menimbulkan urtikaria bentuk papul di sekitar tempat gigitan, biasanya sembuh sendiri
Gejala Urtikaria
Keluhan utama biasanya gatal, rasa terbakar atau tertusuk.
Tampak eritema (kemerahan) dan edema (bengkak) setempat berbatas tegas,
kadang-kadang bagian tengah tampak lebih pucat. Urtika biasa terjadi dalam
berkelompok. Satu urtika sendiri dapat bertahan dari empat sampai 36 jam. Bila
satu urtika menghilang, urtika lain dapat muncul kembali.
Bila
mengenai organ dalam, misalnya saluran cerna dan napas, disebut angioedema.
Pada keadaan ini jaringan yang lebih sering terkena ialah muka, disertai sesak
napas dan serak. Sekitar 40% penderita urtikaria kronis akan menderita
angioedema.
Gejala
mungkin tidak terjadi setiap saat. Untuk beberapa orang, kondisi tertentu
seperti panas, dingin atau stress akan menyebabkan perburukan gejala.
Ringkasan Manifestasi klinisnya sebagai berikut :
1.
Klinis tampak bentol (plaques edemateus) multipel yang berbatas tegas, berwarna
merah dan gatal. Bentol dapat pula berwarna putih di tengah yang dikelilingi
warna merah. Warna merah bila ditekan akan memutih. Ukuran tiap lesi bervariasi
dari diameter beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter, berbentuk sirkular
atau serpiginosa (merambat). Bintik-bintik merah ini dapat mengalami edema
sehingga tampak seperti benjolan.
2. Sering disertai rasa gatal yang hebat dan suhu yang >panas pada sekitar benjolan tersebut.
3. Tiap lesi akan menghilang setelah 1 sampai 48 jam, tetapi dapat timbul lesi baru.
4. Pada dermografisme lesi sering berbentuk linear, pada urtikaria solar lesi terdapat pada bagian tubuh yang terbuka. Pada urtikaria dingin dan panas lesi akan terlihat pada daerah yang terkena dingin atau panas. Lesi urtikaria kolinergik adalah kecil-kecil dengan diameter 1-3 milimeter dikelilingi daerah warna merah dan terdapat di daerah yang berkeringat.
5. Secara klinis urtikaria kadang-kadang disertai angioedema yaitu pembengkakan difus yang tidak gatal dan tidak pitting dengan predileksi di muka, daerah periorbita dan perioral, kadang-kadang di genitalia. edema luas ke dalam jaringan subkutan, terutama di sekitar mata, Kadang-kadang pembengkakan dapat juga terjadi di faring atau laring sehingga dapat mengancam jiwa..
6. adanya pembengkakan dapat menghawatirkan, kadang-kadang bisa menutupi mata secara keseluruhan dan mengganggu jalan udara untuk pernafasan.
2. Sering disertai rasa gatal yang hebat dan suhu yang >panas pada sekitar benjolan tersebut.
3. Tiap lesi akan menghilang setelah 1 sampai 48 jam, tetapi dapat timbul lesi baru.
4. Pada dermografisme lesi sering berbentuk linear, pada urtikaria solar lesi terdapat pada bagian tubuh yang terbuka. Pada urtikaria dingin dan panas lesi akan terlihat pada daerah yang terkena dingin atau panas. Lesi urtikaria kolinergik adalah kecil-kecil dengan diameter 1-3 milimeter dikelilingi daerah warna merah dan terdapat di daerah yang berkeringat.
5. Secara klinis urtikaria kadang-kadang disertai angioedema yaitu pembengkakan difus yang tidak gatal dan tidak pitting dengan predileksi di muka, daerah periorbita dan perioral, kadang-kadang di genitalia. edema luas ke dalam jaringan subkutan, terutama di sekitar mata, Kadang-kadang pembengkakan dapat juga terjadi di faring atau laring sehingga dapat mengancam jiwa..
6. adanya pembengkakan dapat menghawatirkan, kadang-kadang bisa menutupi mata secara keseluruhan dan mengganggu jalan udara untuk pernafasan.