2.8 Asuhan Keperawatan
Seorang kakek bernama Ikhwan yang
berumur 65 tahun mengeluh nyeri pada perut bagian bawah. Kakek mengatakan bahwa
sudah seminggu belum BAB. Biasanya kakek bisa BAB tiga hari sekali. Sejak saat
itu kakek tidak pernah menghabiskan porsi makan sehari-harinya karena kurang
nafsu makan. Setelah dikaji inspeksi terdapat pembesaran abdomen dan saat
dipalpasi ada impaksi feses.
1. Pengkajian
Nama
: Ikhwan
Tanggal lahir
: 5 November
1945
Jenis kelamin
: Laki-laki
Tanggal MRS
: 30
November 2010
Alamat
: Surabaya
Diagnosa
Medis
: Konstipasi
Sumber
Informasi
: Klien,
pemeriksaan fisik, kolonoskopi
Keluhan
utama
: nyeri pada
perut, seminggu belum BAB
Riwayat penyakit
sekarang : Ikhwan yang berumur 65 tahun mengeluh nyeri
pada perut bagian bawah. Kakek mengatakan bahwa sudah seminggu belum BAB.
Biasanya kakek bisa BAB tiga hari sekali. Sejak saat itu kakek tidak pernah
menghabiskan porsi makan sehari-harinya. Selain itu, kakek mengaku mudah lelah
untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Riwayat kesehatan
keluarga : -
Review of
system
:
1.
B1
(Breath) : RR meningkat
2.
B2
(Blood) : denyut jantung meningkat, TD meningkat
3.
B3
(Brain) : nyeri pada abdomen bawah
4.
B4
(Bladder) : -
5.
B5
(Bowel) : nafsu makan turun, BB turun
6.
B6
(Bone): -
Hasil pemeriksaan fisik umum :
1.
keadaan
umum : lemah
2.
TTV
: tekanan darah 130/95 mmHg, nadi : 90x/mnt, RR 23x/mnt
Pemeriksaan fisik abdomen
1.
Inspeksi
: pembesaran abdomen
2.
Palpasi
: perut terasa keras, ada impaksi feses
3.
Perkusi
: redup
4.
Auskultasi
: bising usus tidak terdengar
Analisa data
Data
|
Etiologi
|
Masalah
|
Data
subyektif :
Ø
Seminggu tidak BAB, kebiasaan BAB tiga kali sehari
Data
obyektif :
·
Inspeksi
: pembesaran abdomen
·
Palpasi
: perut terasa keras, ada impaksi feses
·
Perkusi
: redup
·
Auskultasi
: bising usus tidak terdengar
|
Pola BAB tidak teratur
Eliminasi feses tidak lancar
konstipasi
|
Kontipasi
|
Data Subjektif:
Ø Klien tidak nafsu makan
Data Objektif:
Ø Bising usus tidak
terdengar
|
Sulit BAB
Perut terasa begah
Nafsu makan menurun
Menurunnya intake makanan
|
Nutrisi kurang dari kebutuhan
|
Data Subjektif
Ø Keluhan nyeri dari pasien
Data Objektif
Ø Perubahan nafsu makan
|
konsistensi tinja yang keras
sulit keluar
Akumulasi di kolon
Nyeri anbdomen
|
Nyeri akut
|
2. Diagnosa
1.
Konstipasi
berhubungan dengan pola defekasi tidak teratur
2.
Perubahan
nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hilangnya nafsu makan
3.
Nyeri
akut berhubungan dengan akumulasi feses keras pada abdomen
3. Intervensi dan Rasional
1. Konstipasi berhubungan dengan
pola defekasi tidak teratur
Tujuan: pasien dapat defekasi dengan
teratur (setiap hari)
Kriteria hasil :
Ø Defekasi dapat dilakukan
satu kali sehari
Ø Konsistensi feses lembut
Ø Eliminasi feses tanpa perlu
mengejan berlebihan
Intervensi
|
Rasional
|
Mandiri
·
Tentukan
pola defekasi bagi klien dan latih klien untuk menjalankannya
·
Atiur
waktu yang tepat untuk defekasi klien seperti sesudah makan
·
Berikan
cakupan nutrisi berserat sesuai dengan indikasi
·
Berikan
cairan jika tidak kontraindikasi 2-3 liter per hari
Kolaborasi
Ø Pemberian laksatif atau
enema sesuai indikasi
|
Ø Untuk mengembalikan
keteraturan pola defekasi klien
Ø Untuk memfasilitasi
refleks defekasi
Ø Nutrisi serat tinggi untuk
melancarkan eliminasi fekal
Ø Untuk melunakkan eliminasi
feses
Ø Untuk melunakkan feses
|
2. Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan hilangnya nafsu makan
Tujuan: menunjukkan status gizi baik
Kriteria Hasil:
Ø Toleransi terhadap diet yang
dibutuhkan
Ø Mempertahankan massa tubuh
dan berat badan dalam batas normal
Ø Nilai laboratorium dalam
batas normal
Ø Melaporkan keadekuatan
tingkat energi
Intervensi
|
Rasional
|
Mandiri
·
Buat
perencanaan makan dengan pasien untuk dimasukkan ke dalam jadwal makan.
·
Dukung
anggota keluarga untuk membawa makanan kesukaan pasien dari rumah.
·
Tawarkan
makanan porsi besar disiang hari ketika nafsu makan tinggi
·
Pastikan
diet memenuhi kebutuhan tubuh sesuai indikasi.
·
Pastikan
pola diet yang pasien yang disukai atau tidak disukai.
·
Pantau
masukan dan pengeluaran dan berat badan secara periodik.
·
Kaji
turgor kulit pasien
Kolaborasi
Observasi
·
Pantau
nilai laboratorium, seperti Hb, albumin, dan kadar glukosa darah
·
Ajarkan
metode untuk perencanaan makan
Health
Edukasi
Ø
Ajarkan pasien dan keluarga tentang makanan yang bergizi dan tidak mahal
|
·
Menjaga
pola makan pasien sehingga pasien makan secara teratur
·
Pasien
merasa nyaman dengan makanan yang dibawa dari rumah dan dapat meningkatkan
nafsu makan pasien.
·
Dengan
pemberian porsi yang besar dapat menjaga keadekuatan nutrisi yang masuk.
·
Tinggi
karbohidrat, protein, dan kalori diperlukan atau dibutuhkan selama perawatan.
·
Untuk
mendukung peningkatan nafsu makan pasien
·
Mengetahui
keseimbangan intake dan pengeluaran asuapan makanan
·
Sebagai
data penunjang adanya perubahan nutrisi yang kurang dari kebutuhan
·
Untuk
dapat mengetahui tingkat kekurangan kandungan Hb, albumin, dan glukosa dalam
darah
·
Klien
terbiasa makan dengan terencana dan teratur.
Ø
Menjaga keadekuatan asupan nutrisi yang dibutuhkan.
|
3. Nyeri akut berhubungan dengan
akumulasi feses keras pada abdomen
Tujuan: menunjukkan nyeri telah
berkurang
Kriteria Hasil:
Ø Menunjukkan teknik relaksasi
secara individual yang efektif untuk mencapai kenyamanan
Ø Mempertahankan tingkat nyeri
pada skala kecil
Ø Melaporkan kesehatan fisik
dan psikologisi
Ø Mengenali faktor penyebab
dan menggunakan tindakan untuk mencegah nyeri
Ø Menggunakan tindakan
mengurangi nyeri dengan analgesik dan non-analgesik secara tepat
Intervensi
|
Rasional
|
Mandiri
Ø
Bantu pasien untuk lebih berfokus pada aktivitas dari nyeri dengan melakukan
penggalihan melalui televisi atau radio
Ø
Perhatikan bahwa lansia mengalami peningkatan sensitifitas terhadap efek
analgesik opiat
Ø
Perhatikan kemungkinan interaksi obat – obat dan obat penyakit pada lansia
Observasi
Ø
Minta pasien untuk menilai nyeri atau ketidak nyaman pada skala 0 – 10
Ø
Gunakan lembar alur nyeri
Ø
Lakukan pengkajian nyeri yang komperhensif
Health
education
Ø
Instruksikan pasien untuk meminformasikan pada perawat jika pengurang nyeri
kurang tercapai
Ø
Berikan informasi tetang nyeri
|
Ø
Klien dapat mengalihkan perhatian dari nyeri
Ø
Hati-hati dalam pemberian anlgesik opiat
Ø
Hati-hati dalam pemberian obat-obatan pada lansia
Ø
Mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan klien
Ø
Mengetahui karakteristik nyeri
Ø
Agar mngetahui nyeri secara spesifik
Ø
Perawat dapat melakukan tindakan yang tepat dalam mengatasi nyeri klien
Ø
Agar pasien tidak merasa cemas
|
Daftar Pustaka
Carpenito, Lynda Juall. Diagnosis
Keperawatan Aplikasi pd praktik klinis Edisi 9. Halaman 284-291