Pembelajaran klinik dalam keperawatan merupakan wahana yang
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerjemahkan pengetahuan teoritis
ke dalam pembelajaran. Dengan upaya mempersiapkan siswa untuk mengintegrasikan
dasar pengetahuan yang telah di peroleh baik dalam bentuk keterampilan dan
kompetensi yang berhubungan dengan diagnosis. Bahkan pelayanan keperawatan
kepada pasien bertujuan untuk mencapai kemampuan personal dan profesional,
sikap dan perilaku, yang penting dalam melanjutkan ke tahap pembelajaran
berikutnya.
Pendidikan keperawatan memiliki keuntungan dalam hal praktek
klinik dimana peserta didik dapat menerapkan kemampuan teoritis yang di peroleh
di bangku pendidikan secara langsung. Peserta didik memiliki kesempatan yang
luas dalam menerapkan dasar-dasar teori yang di peroleh sekaligus memiliki
kesempatan untuk mempelajari kasus secara langsung. Penerapan teori tersebut
dapat di praktekkan di lahan praktek baik di rumah sakit, puskesmas atau
institusi-institusi pelayanan keperawatan yang lain.
Pengajaran klinik di institusi pendidikan keperawatan di
Rumah Sakit memegang peranan penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan
pembelajaran klinik dimana keberhasilan pencapaian tujuan klinik sangat ditentukan
oleh sejauh mana bimbingan diberikan oleh instruktur klinik. Pengajaran klinik
adalah proses pembelajaran pada suatu tempat praktek klinik yang memungkinkan
instruktur klinik, siswa dan pasien saling berinteraksi secara langsung atau
satu sama lain.
Bimbingan klinik seperti yang dikemukakan oleh WHO merupakan
kegiatan belajar dimana peserta didik memberikan perawatan pada klien sebagai
rencana kegiatan belajar. Dari penjelasan di atas, terungkap bahwa dalam
bimbingan praktek didalamnya terkandung proses belajar mengajar di lahan
praktek.
Pengajaran klinik keperawatan mengungkapkan bahwa dalam
mendefinisikan pengajaran klinik harus mempertimbangkan beberapa elemen dasar
sebagai berikut:
1. Pengajaran klinik merupakan jantung dari kurikulum
pendidikan keperawatan.
2. Pengajaran klinik meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi mahasiswa secara langsung.
3. Pengajaran klinik memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan teoritis tentang pelayanan keperawatan kepada pasien dengan fokus utama pelayanan keperawatan kepada pasien itu sendiri (Patient Centered Nursing Sistem).
2. Pengajaran klinik meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi mahasiswa secara langsung.
3. Pengajaran klinik memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan teoritis tentang pelayanan keperawatan kepada pasien dengan fokus utama pelayanan keperawatan kepada pasien itu sendiri (Patient Centered Nursing Sistem).
Dimensi lain yang penting dari pengajaran klinik adalah untuk
mengungkapkan kompleksitas keadaan praktek klinik di lahan praktek menjadi
bahan pengajaran bagi mahasiswa. Dengan kata lain pengajaran klinik berfokus
kepada hubungan antara teori dan praktek, membantu mahasiswa untuk tidak hanya
menerapkan teori tetapi praktek juga.
Bimbingan praktek klinik keperawatan yang didalamnya mengandung
proses pengajaran klinik keperawatan diarahkan untuk memfasilitasi mahasiswa
agar dapat:
1. Mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap
kedalam situasi nyata.
2. Menanamkan konsep atau prinsip dasar keperawatan dalam kompetensi keperawatan.
3. Meningkatkan kemampuan dalam penyelesaian masalah.
4. Mengarahkan mahasiswa kepada tugas-tugas perawatan profesional.
2. Menanamkan konsep atau prinsip dasar keperawatan dalam kompetensi keperawatan.
3. Meningkatkan kemampuan dalam penyelesaian masalah.
4. Mengarahkan mahasiswa kepada tugas-tugas perawatan profesional.
Ditulis oleh Sorfy Munthe dalam karya tulis ilmiah berjudul :
Persepsi Mahasiswa Terhadap Instruktur Klinik Dalam Pelaksanaan Pre dan Post
Konferens