
Obat kimia di mana-mana tetap saja
tidak jauh dari efek samping, maka dari itu perlu dipahami apa saja efek
samping itu agar kita selaku konsumen juga harus berhati-hati. Kaptopril dapat
menimbulkan proteinuria (adanya protein di dalam
urin manusia yang melebihi nilai normalnya yaitu lebih dari 150 mg/24 jam),
dapat menimbulkan sindroma nefrotik (penyakit dengan gejala edema
(bengkak-bengkak), proteinuria, hipoalbuminemia (kadar albumin serum < 3,5
mg/dlv) dan hiperkolesterolemia (peningkatan kadar kolesterol melebihi
batas normal(>240 mg/dl)) kadang-kadang terdapat hematuria (terdapatnya
darah merah dalam urine), hipertensi dan penurunan fungsi ginjal).
Neutropenia dapat terjadi pada pengobatan 1-3 bulan dan hendaknya segera
dihentikan untuk menghindari infeksi. Tanda-tanda adanya infeksi akut tersebut
dapat berupa demam dan faringitis (radang tenggorokan) dan
oleh karenanya pengobatan kaptopril ini harus dihentikan karena menunjukkan
adanya neutropenia.
Hipotensi (tekanan
darah rendah) dapat terjadi 1-1,5 jam setelah dosis pertama dan beberapa dosis
berikutnya namun biasanya menimbulkan gejala atau hanya rasa pusing yang
ringan. Selain itu juga sering terjadi ruam dan pruritis (sensasi kulit yang
iritatif dan menimbulkan rangsangan untuk menggaruk), terkadang juga terjadi demam dan eosinofilia (keadaan meningkatnya sel
darah putih jenis eosinofil, sel ini punya peranan pada keadaan alergi). Efek
tersebut biasanya ringan dan menghilang beberapa hari setelah dosis diturunkan.
Selain yang telah disebutkan di atas ada efek samping lain namun secara
mendasar, semua obat kimia memang memberikan efek samping dan perlu ditaati
aturan pakainya dan jangan membuat aturan sendiri yang justru akan merugikan
diri sendiri. Saya rasa cukup sekian terkait efek samping kaptopril ini dan
semoga bermanfaat.