Jenis dan Penmbagian Benang Operasi
Menurut Jenisnya
Ada beberapa hal yang menentukan pemilihan jenis benang jahit, yaitu jenis
bahannya, kemampuan tubuh untuk menyerapnya dan susunan filamentnya.
Benang
yang dapat diserap melalui reaksi enzimatik pada cairan tubuh kini banyak
dipakai. Penyerapan benang oleh jaringan dapat berlangsung antara tiga hari
sampai tiga bulan tergantung jenis benang dan kondisi jaringan yang dijahit.
Menurut
bahan asalnya, benang dibagi dalam benang yang terbuat dari usus domba meskipun
namanya catgut dan dibedakan dalam catgut murni yang tanpa campuran dan catgat
kromik yang bahannya bercampur larutan asam kromat. Catgut murni diserap cepat,
kira kira dalam waktu satu minggu sedangkan catgut kromik diserap lebih lama
kira kira 2-3 minggu.
Disamping
itu ada benang yang terbuat dari bahan sintetik, baik dari asam poliglikolik
maupun dari poliglaktin-910 yang inert dan memiliki daya tegang yang besar.
Benang ini dalam dipakai pada semua jaringan termasuk kulit. Benang yang dapat
diserap menimbulkan reaksi jaringan setempat yang dapat menyebabkan fistel
benang atau infiltrate jaringan yang mungkin ditandai adanya indurasi.
Benang
yang tidak dapat diserap oleh tubuh terbuat umumnya dari bahan yang tidak
menimbulkan reasksi jaringan karena bukan merupakan bahan biologik. Benang ini
dapat berasal dari sutera yang sangat kuat dan liat, dari kapas yang kurang
kuat dan mudah terurai, dan dari polyester yang merupkan bahan sintetik yang
kuat dan biasanya dilapisi Teflon. Selain itu terdapat juga benang nailon yang
berdaya tegang besar, yang terbuat dari polipropilen yang terdiri atas bahan
yang sangat inert dan baja yang terbuat dari baja tahan karat.
Karena
tidak dapat diserap maka benang akan tetap berada di jaringan tubuh. Benang
jenis ini biasanya di gunakan pada jaringan yang sukar sembuh. Bila terjadi
infeksi akan terbentuk fistel yang baru dapat sembuh setelah benang yang
bersifat benda asing dikeluarkan.
Benang
alami terbuat dari sutera atau kapas. Kedua bahan alami ini dapat bereaksi
dengan jaringan tubuh meskipun minimal karena mengandung juga bahan kimia
alami. Daya tegangnya cukup dan dapat diperkuat bila dibasahi terlebih dahulu
dengan larutan garam sebelum digunakan.
Bahan
sintetik terbuat dari polyester, nailon atau polipropilen yang umumnya dilapisi
oleh bahan pelapis Teflon atau Dacron. Dengan lapisan ini, permukaannya lebih
mulus sehingga tidak mudah bergulung atau terurai. Benang mempunyai daya tegang
yang besar dan dipakai untuk jaringan yang memerlukan kekuatan penyatuan yang
besar.
Menurut
bentuk untaian seratnya, benang dapat berupa monofilament bila hanya terdiri
dari satu serat saja, dan polifilamen bila terdiri atas banyak serat yang
diuntai menjadi satu. Cara menguntainya dapat sejajar dibantu bahan pelapis
atau di untai bersilang sehingga penampangnya lebih bulat, lebih lentur dan
tidak mudah bergulung.
Benang
baja dapat berbentuk monofilament atau polifilamen, sering dipakai pada sternum
setelah torakotomi, jika terkontaminasi mudah terjadi infeksi.
Seide (silk/sutera)
Bersifat
tidak licin seperti sutera biasa karena sudah dikombinasi dengan perekat, tidak
diserap tubuh. Pada penggunaan disebelah luar maka benang harus dibuka kembali.
Warna
: hitam dan putih
Ukuran
: 5,0-3
Kegunaan
: menjahit kulit, mengikat pembuluh arteri (arteri besar) dan sebagai teugel
(kendali)
Plain catgut
Diserap
tubuh dalam waktu 7-10 hari
Warna
: putih dan kekuningan
Ukuran
: 5,0-3
Kegunaan
: untuk mengikat sumber perdarahan kecil, menjahit subkutis dan dapat pula
dipergunakan untuk menjahit kulit terutama daerah longgar (perut, wajah) yang
tak banyak bergerak dan luas lukanya kecil.
Plain
catgut harus disimpul paling sedikit 3 kali, karena dalam tubuh akan
mengembang.
Chromic catgut
Berbeda
dengan plain catgut, sebelum dipintal ditambahkan krom, sehinggan menjadi lebih
keras dan diserap lebih lama 20-40 hari.
Warna
: coklat dan kebiruan
Ukuran
: 3,0-3
Kegunaan
: penjahitan luka yang dianggap belum merapat dalam waktu 10 hari, untuk
menjahit tendo untuk penderita yang tidak kooperatif dan bila mobilisasi harus
segera dilakukan.
Ethilon
Benang
sintetis dalam kemasan atraumatis (benang langsung bersatu dengan jarum jahit)
dan terbuat dari nilon lebih kuat dari seide atau catgut. Tidak diserap tubuh,
tidak menimbulkan iritasi pada kulit dan jaringan tubuh lain
Warna
: biru dan hitam
Ukuran
: 10,0-1,0
Penggunaan
: bedah plastic, ukuran yang lebih besar sering digunakan pada kulit, nomor
yang kecil digunakan pada bedah mata.
Ethibond
Benang
sintetis(polytetra methylene adipate). Kemasan atraumatis. Bersifat lembut,
kuat, reaksi terhadap tubuh minimum, tidak terserap.
Warna
: hiaju dan putih
Ukuran
: 7,0-2
Penggunaan
: kardiovaskular dan urologi
Vitalene
Benang
sintetis (polimer profilen), sangat kuat lembut, tidak diserap. Kemasan
atraumatis
Warna
: biru
Ukuran
: 10,0-1
Kegunaan
: bedah mikro terutama untuk pembuluh darah dan jantung, bedah mata, plastic,
menjahit kulit
Vicryl
Benang
sintetis kemasan atraumatis. Diserap tubuh tidak menimbulkan reaksi jaringan.
Dalam subkuitis bertahan 3 minggu, dalam otot bertahan 3 bulan
Warna
: ungu
Ukuran
: 10,0-1
Penggunaan
: bedah mata, ortopedi, urologi dan bedah plastic
Supramid
Benang
sintetis dalam kemasan atraumatis. Tidak diserap
Warna
: hitam dan putih
Kegunaan
: penjahitan kutis dan subkutis
Linen
Dari
serat kapas alam, cukup kuat, mudah disimpul, tidak diserap, reaksi tubuh
minimum
Warna
: putih
Ukuran
: 4,0-0
Penggunaan
: menjahit usus halus dan kulit, terutama kulit wajah
Steel wire
Merupakan
benang logam terbuat dari polifilamen baja tahan karat. Sangat kuat tidak
korosif, dan reaksi terhadap tubuh minimum. Mudah disimpul
Warna
: putih metalik
Kemasan
atraumatuk
Ukuran
: 6,0-2
Kegunaan
: menjahit tendo
Ukuran benang
Ukuran
benang dinyatakan dalam satuan baku eropa atau dalam satuan metric. Ukuran
terkecil standar eropa adalah 11,0 dan terbesar adalah ukuran 7.
Ukuran
benang merupakan salah satu factor yang menentukan kekuatan jahitan. Oleh
karena itu pemilihan ukuran benang untuk menjahit luka bedah bergantung pada
jaringan apa yang dijahit dan dengan pertimbangan factor kosmetik. Sedangkan
kekuatan jahitan ditentukan oleh jumlah jahitan, jarak jahitan, dan jenis
benangnya. Pada wajah digunakan ukuran yang kecil (5,0 atau 6,0)
Lokasi
penjahitan
|
Jenis
benang
|
Ukuran
|
Fasia
|
Semua
|
2,0-1
|
Otot
|
Semua
|
3,0-0
|
Kulit
|
Tak
diserap
|
2,0-6,0
|
Lemak
|
Terserap
|
2,0-3,0
|
Hepar
|
Kromik
catgut
|
2,0-0
|
Ginjal
|
Semua
catgut
|
4,0
|
Pancreas
|
Sutera
atau kapas
|
3,0
|
Usus
halus
|
Catgut,
sutera, kapas
|
2,0-3,0
|
Usus
besar
|
Kromik
catgut
|
4,0-0
|
Tendon
|
Tak
terserap
|
5,0-3,0
|
Kapsul
sendi
|
Tak
terserap
|
3,0-2,0
|
Peritoneum
|
Kromik
catgut
|
3,0-2,0
|
Bedah
mikro
|
Tak
terserap
|
7,0-11,0
|
Sumber
: Buku
ajar ilmu bedah, R Sjamsuhidajat dan Wim de Jong
Bedah minor, dr. Sumiardi Karakata dan dr. Bob Bachsinar