1. Persiapan klien
1.1. Salam terapeutik disampaikan
kepada klien/ keluarga dengan ramah pada saat bertemu.
1.2. Rencana tindakan dijelaskan sampai klien/ keluarga
mengerti
1.3. Rencana program divalidasi kembali
1.4. Kebutuhan alat dan bahan
diidentifikasi
1.5. Kesiapan klien dikaji ulang
2.1. Siapkan lingkungan yang menunjang pelaksanaan
tindakan perawatan
2.2. Alat dipersiapkan antara lain :
- Selimut mandi atau kain penutup
- Alas pispot
- Perlak atau alas bokong
- Spuit gliserin
- hand gloves
- Nierbekken
- Gliserin dalam tempatnya yang direndam dalam air panas
- Mangkok kecil
- Pispot
- botol cebok atau kertas closed
- schrem
3. prosedur kerja
3.1.
Pintu ditutup kcmudian sampiran dipasan,g
3.2. Pasien dimiringkar, ke kiri
3.3. Pasang selimut mandi
3.4.
Alas bokong dan perla.k di pasang
3.5. Cuci tangan dan pakai handgloves
3.6. Pakaian pasien
, bagian bawah dinaikkan (ke punggung) atau dibuka kemudian bagian yang terbuka
itu ditutup dengan selimut mandi atau kain penutup
3.7. Nierbekken diletakkan di sisi bokong
3.8.
Gliserin diteteskan pada punggung tangan petugas untuk memeriksa tingkat kehangatan,
kemudian dituangkan ke dalam mangkok kecil
3.9.
Spuit diisi gliserin 10 - 20 cc dan udara dikeluarkan
3.10. Tangon kiri petugas mendorong
bokong pasien bagian atas, sedangkan tangan
kanan memasukkan Spuit ke dalam anus
sampai pangkal kanula dengan ujung spuit diarahkan ke depan
3.11. Masukkan gliserin perlahan-lahan
sambil pasien disuruh menarik nafas panjang
3.12. Spuit dicabut dan diletakkan dalam bengkok, kemudian
direndam dalam cairan desinfektan
3.13. Pasien tetap dalam posisi miring selama beberapa
saat, lalu pispot di pasang
3.14. Setelah
selesai pasien dirapikan
3.15. Peralatan dibersihkan,
dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula
4. pendokumentasian
4.1. Respon pasien didokumentasikan
4.2. Waktu pelaksanaan tindakan
4.3. Dokumentasi dicatat dengan jelas dan mudah dibaca
4.4. Dokumentasi di tanda tangani dan diberi nama jelas