PEMBAHASAN
DiLEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU
DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
Pada bab ini
akan dikaji tentang bagaimana pengertian sehat sakit dan bagaimana hubungan
antar keduannya.
A . Pengertian Sehat dan Sakit
Sehat tidak dapat
diartikan sesuatu yang statis,
menetap pada kondisi tertentu, tetapi sehat
harus dipandang sesuatu fenomena yang dinamis.
Kesehatan sebagai suatu spektrum merupakan suatu kondisi yang fleksibel
antara badan dan
mental yang dibedakan dalam rentang yang selalu berfluktuasi atau berayun mendekati dan menjauhi
puncak kebahagiaan hidup dari
keadaan sehat yang sempurna.
Banyak yang menjadi rujukan mengenai apa itu pengertian sehat
sakit.
Sehat / kesehatan adalah suatu keadaan
sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.(UU N0. 23/1992 tentang
kesehatan)
Pengertian sakit
sendiri adalah suatu proses di mana ada gangguan dan tidak ada kestabilan antara badan dan mental
yang normal. Yang merujuk pada keabnormalan pada kondisi tubuh yang bisa
mengganggu aktifitasnya sehari- hari
seperti aktifitas jasmani, rohani maupun sosial.
2.1 Pengertian Sehat
Beberapa pengertian sehat
diantaranya yaitu :
Ø WHO, 1947
Sehat adalah suatu keadaan yang
sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan.
Mengandung
tiga karakteristik :
a.
merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
b. memandang sehat dalam konteks lingkungan
internal ataupun eksternal
c. sehat diartikan sebai hidup yang kreatif
dan produktif
Sehat bukan merupakan suatu kondisi tetapai
merupakan penyesesuaian, bukan merupakan suatu keadaan tapi merupakan proses.
Proses disini adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap
fisik mereka tetapi terhadap lingkungan sosialnya.
Ø UU N0. 23/1992 tentang kesehatan
Sehat / kesehatan adalah suatu keadaan
sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.(UU N0. 23/1992 tentang
kesehatan)
Ø Pender (1982)
Sehat adalah perwujudan individu yang
diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku
yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian
diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural.
Ø Pepkin's
Suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara
bentuk dan fungsi tubuh yang dapat mengadakan penyesuaian sehingga tubuh dapat
mengatasi gangguan dari luar.
Ø
Zaidin Ali
Kondisi keseimbangan
antara status kesehatan biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang
memungkinkan orang tersebut hidup secara mandiri dan produktif
Ø President’s
Communision On Health Need Of Nation Stated ( 1953 )
o
Sehat Þ bukan
merupakan suatu kondisi, tetapi merupakan penyesuaian, bukan merupakan suatu
keadaan tapi merupakan suatu proses
o
Proses
adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka, tetapi terhadap
lingkungan sosialnya.
Ø Payne ( 1983 )
a. Sehat Þ fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri ( Self Care
Resources ) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( Self Care Action )
secara adekuat.
b. Self Care Resources Þ
mencakup pengetahuan,ketrampilan dan sikap
c. Self
Care Action Þ
perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlakukan untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan
fungsi, psikososial dan spiritual.
Ø
Sehat Menurut Dunn (1959).
Sehat adalah sesuatu kejadian
dimana tidak adanya tanda-tanda dan gejala dari penyakit.
Ø DEFINISI SEHAT
PENDER (1982)
Sehat : Perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (Aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesesuaian diperlukan untuk mempertahankanstabilitas dan integritas struktural.
Sehat : Perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (Aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesesuaian diperlukan untuk mempertahankanstabilitas dan integritas struktural.
Ø DEFINISI SEHAT
PAUNE (1983)
Sehat : Fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care Resouces) yang menjamin tindakanuntuk perawatan diri ( self care Aktions) secara adekual.
Self care Resoureces : encangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Self care Aktions : Perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh, mempertahan kan dan menigkatkanfungsi psicososial da piritual.
Sehat : Fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care Resouces) yang menjamin tindakanuntuk perawatan diri ( self care Aktions) secara adekual.
Self care Resoureces : encangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Self care Aktions : Perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh, mempertahan kan dan menigkatkanfungsi psicososial da piritual.
Ø DEFINISI SEHAT
MENURUT PERSEORANGAN
Pengertian sehat menurut perseorangan dan gambaran seseorang tentang sehat sangat bervariasi.
Faktor yang mempengaruhi diri seseorang tentang sakit :
1.Status Pekembangan.
Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan merespon terhadap perubahandalam kesehatan dikatakan dengan usia.
Pengertian sehat menurut perseorangan dan gambaran seseorang tentang sehat sangat bervariasi.
Faktor yang mempengaruhi diri seseorang tentang sakit :
1.Status Pekembangan.
Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan merespon terhadap perubahandalam kesehatan dikatakan dengan usia.
Contoh : Bayi dapat merasakan sakit, tetapi tidak dapat mengungkapkan dan mengatasi.
Pengetahuan perawat tentang status perkembangan individu memudahkan untuk melaksanakan pengkajian terhadap individu dan membantu mengatisipasi perilaku-perilku selanjutnya.
2.Pengaruh sosial dan cultural
Masing-masing kultur punya pandangan tentang sehat dan diturunhan dari orang tua keanak-anak.
Contoh : - Cina : sehat adalah keseimbangan antara Yin dan yang.
- Sosok (ekonomi rendah) flu suatu yang biasa, merasa sehat.
3. Pengalaman masa lalu.
Seseoran dapat mempertimbangkan adanya rasa nyeri / sakit disfungsi (tidak berfungsi) membantu menentukan definisi seorang tentang sehat.
4. Harapan sesorang tentang dirinya.
Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik maupun psikososialnya jika mereka sehat.
Faktor lain yang berhubungan dengan diri sendiri.
1.Bagaimana individu menerima dirinya dengan baik / secara utuh.
2.Self Esleem (harga diri), Body Image (gambaran diri), kebutuhan, peran dan kemampuan.
Dapat disimpulkan dari beberapa pengertian sehat di atas maka
bahwa kesehatan itu terdiri dari 3 dimensi yaitu fisik, psikis dan sosial yang
dapat diartikan secara lebih positif, dengan kata lain bahwa seseorang diberi
kesempatan untuk mengembangkan seluas-luasnya kemampuan yang dibawanya sejak
lahir untuk mendapatkan atau mengartikan sehat.
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Diri Seseorang
Tentang Sehat
- Status perkembangan
-
Kemampuan
mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan berespon terhadap perubahan dalam
kesehatan dikaitkan dengan usia.
-
Contoh
: Bayi dapat merasakan sakit, tapi tidak dapat mengungkapkan dan mengatsainya.
-
Pengetahuan
perawat tentang status perkembangan individu memudahkan untuk melaksanakan
pengkajian terhadap individu dan membantu mengantisipasi perilaku-perilaku
selanjutnya
- Pengaruh sosiokultural
-
Masing-masing
kultur punya pandangan tentang sehat yang diturunkan dari orang tua pada
anaknya.
-
Contoh
: Orang Cina, sehat adalah keseimbangan antara Yin dan Yang
Orang dengan
ekonomi rendah memandang flu sesuatu yang biasa dan merasa sehat
- Pengalaman masa lalu
-
Seseorang
dapat merasakan nyeri/sakit atau disfungsi ( tidak berfungsi ) keadaan normal
karena pengalaman sebelumnya
-
Membantu
menentukan defenisi seseorang tentang sehat
- Harapan seseorang tentang dirinya
-
Seseorang
mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik maupun
psikososialnya jika mereka sehat
Ø
FAKTOR
LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN DIRI
-
Bagaimana
individu menerima dirinya dengan baik
-
Self
Esteem. Body Image, kebutuhan peran dan kemampuan
-
Jika
ada ancaman : anxiety ( cemas )
2.3 Pengertian sakit
Beberapa pengertian sakit ,di
antaranya:
Ø Pepkin's
Suatu kedaan yang tidak
menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan dalam
aktivitas sehari-hari baik aktivitas jasmani, maupun rohani maupun sosial
Ø
Kleinman
Gangguan fungsi atau adaptasi dari proses
biologi dan psikofisiologis pada seseorang
Ø
Parson
Ketidakseimbangan fungsi normal tubuh manusia termasuk sejumlah sistem
biologis dan kondisi penyesuaian
Ø Sakit adalah
gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas termasuk keadaan
organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.(Pemons, 1972)
Ø Parsors ( 1972 )
Sakit Þ
Gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas, termasuk keadaan
organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya
Ø Baursams ( 1965 )
Seseorang menggunakan tiga criteria untuk
menentukan apakah mereka sakit :
-
Adanya
gejala : naiknya temperatur, nyeri
-
Persepsi
tentang bagaimana mereka mersakan baik, buruk, sakit
-
Kemampuan
untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari, bekerja atupun sekolah
Ø Oxford English Dictionary
Sakit sebagai
suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana fungsinya
terganggu atau menyimpang.
Ø Zaidin Ali
Keadaan yang mengganggu keseimbangan status
kesehatan biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang mengakibatkan
gangguan fungsi tubuh, produktivitas dan kemandirian indivisu baik secara
keseluruhan maupun sebagian.
Ø BAUMAN (1965)
Seseoang menggunakan3 kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit :
Seseoang menggunakan3 kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit :
1.Adanya gejala : Naiknya temperatur, nyeri.
2.Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik, buruk, sakit.
3.Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari : bekerja , sekolah.
2.Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik, buruk, sakit.
3.Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari : bekerja , sekolah.
Penyakit adalah istilah medis yang digambarkansebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkuranya kapasitas.
2.4
PENGERTIAN PENYAKIT
Ø
Istilah
medis yang digambarkan sebgai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan
berkurangnya kapasitas
Ø
Hubungan
antara sehat, sakit dan penyakit
Pada dasarnya
merupakan keadaan sehat dan sakit
-
Hasil
intraksi sesorang dengan lingkungan
-
Sebagai
manifestasi keberhasilan/kegagalan dalam berdaptasi dengan lingkungan
-
Gangguan
kesehatan : ketidakseimbangan antara factor : Host-Agent-Environment
2.5 Hubungan antara sehat, sakit dan penyakit
Ø Hubungan antara
konsep sehat sakit dan penyakit pada dasarnya merupakan keadaan sehat sakit,
yaitu :
1.Hasil interaksi seseorang dengan lingkungan.
2.sebagai manifetasi keberhasilan / kegagalan dalam beradaptasi dengan lingkungan.
3.Gangguan Kesehatan.
2.sebagai manifetasi keberhasilan / kegagalan dalam beradaptasi dengan lingkungan.
3.Gangguan Kesehatan.
Ø Faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkah laku sehat.
Sehat sakit berada pada sesuatu dimana setiap orang bergerak sepanjang kehidupannya.
Sehat sakit berada pada sesuatu dimana setiap orang bergerak sepanjang kehidupannya.
1.Suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur ke dalam sehat / kesehatan seseorang.
2.kedudukannya : dinamis, dan bersifat individual.
3.Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan kemauan pada titik yang lain.
2.6 Sakit dan perilaku sakit
Sakit adalah keadaan dimana fisik, emosional, intelektual, social,
perkembangan yang terganggu. Bukan hanya keadaan terjadinya proses penyakit
Oleh karena itu sakit tidak sama
dengan penyakit. Sebagai contoh :
- Seseorang dengan penyakit leukemia yang sedang menjalani pengobatan mungkin akan mampu berfungsi seperti biasanya.
- Sedangkan dengan seseorang dengan penyakit kanker payudara yang sedang mempersiapkan diri untuk menjalani operasi mungkin akan merasakan akibatnya pada dimensi lain, selain dimensi fisik.
Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang meliputi: cara
seseorang memantau tubuhnya ; mendefinisikan dan mengintrerprestasikan ; gejala
yang dialami; melakukan upaya penyembuhan dan penggunaan system pelayanan
kesehatan.
Seorang individu yang merasa dirinya sedang sakit perilaku sakit
bisa berfungsi sebagai mekanisme koping.
2.7Tahapan sakit
menurut Suchman terbagi menjadi 5 tahap yaitu :
a. Tahap Transisi : individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh ; merasa
dirinya tidak sehat / merasa timbulnya berbagai gejala merasa adanya bahaya.
Mempunyai 3 aspek :
- secara fisik : nyeri, panas tinggi.
- Kognitif : interprestasi terhadap gejala.
- Respons emosi terhadap ketakutan / kecamasan.
Konsultasi dengan orang terdekat : gejala perasaan, kadang-kadang mencoba pengobatan dirumah.
- secara fisik : nyeri, panas tinggi.
- Kognitif : interprestasi terhadap gejala.
- Respons emosi terhadap ketakutan / kecamasan.
Konsultasi dengan orang terdekat : gejala perasaan, kadang-kadang mencoba pengobatan dirumah.
b.Tahap asumsi
terhadap peran sakit (sick Rok).
Penerimaan terhadap sakit.
1. Individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman : menghasilkan peran sakit.
2. Mencari pertolongan dari profesi kesehatan yang lain, mengobati sendiri, mengikuti nasehat teman / keluarga.
Penerimaan terhadap sakit.
1. Individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman : menghasilkan peran sakit.
2. Mencari pertolongan dari profesi kesehatan yang lain, mengobati sendiri, mengikuti nasehat teman / keluarga.
Akhir dari tahap ini dapat ditentukan bahwa gejala telah berubah
dan merasa lebih buruk. Individu masih mencari penegasan dari keluarga tentang
sakitnya. Rebcana pengobatan dipenuhi / dipengaruhi oleh pengetahuan dan
pengalaman.
c.Tahap kontak
dengan pelayanan kesehatan
- Individu yang sakit : meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri.
- 3 tipe informasi :
1. Validasi keadaan sakit.
2. Penjelasan tentang gejala yang tidak dimengerti.
3. Keyakinan bahwa mereka akan baik.
- Jika tidak ada gejala : individu mempersepsikan dirinya sembuh, jika ada gejala kembali pada posisi kesehatan.
- Individu yang sakit : meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri.
- 3 tipe informasi :
1. Validasi keadaan sakit.
2. Penjelasan tentang gejala yang tidak dimengerti.
3. Keyakinan bahwa mereka akan baik.
- Jika tidak ada gejala : individu mempersepsikan dirinya sembuh, jika ada gejala kembali pada posisi kesehatan.
d. Tahap
ketergantungan
Jika profesi kesehatan menvalidasi (menetapkan) bahwa seseorang sakit : menjadi pasien yany tergantungan untuk memperoleh bantuan.
Setiap orang mempunyai ketergantungan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.
* Mengkaji kebutuhan ketergantungan pasien di kaitkan dengan tahap perkembangan.®Perawat
* Support terhadap perilaku pasien yang mengarah pada kemandirian.
Jika profesi kesehatan menvalidasi (menetapkan) bahwa seseorang sakit : menjadi pasien yany tergantungan untuk memperoleh bantuan.
Setiap orang mempunyai ketergantungan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.
* Mengkaji kebutuhan ketergantungan pasien di kaitkan dengan tahap perkembangan.®Perawat
* Support terhadap perilaku pasien yang mengarah pada kemandirian.
e. Tahap
Penyembuhan
1.Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit dan kembali pada kondisi sebelum sakit.
1.Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit dan kembali pada kondisi sebelum sakit.
2. kesiapan fungsi social
3. member pasien untuk berfungsi
dengan meningkatkan kemandirian.
4. memberikan harapan dan support.
F. Tingkat
Pencegahan
Untuk mengatasi masalah kesehatan termasuk penyakit di kenal tiga tahap pencegahan:
Pencegahan primer: promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan khusus (specific protection).
1.Pencegahan sekunder: diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment), pembatasan cacat (disability limitation)
Pencegahan tersier: rehabilitasi.
Untuk mengatasi masalah kesehatan termasuk penyakit di kenal tiga tahap pencegahan:
Pencegahan primer: promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan khusus (specific protection).
1.Pencegahan sekunder: diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment), pembatasan cacat (disability limitation)
Pencegahan tersier: rehabilitasi.
2. Pencegahan
primer dilakukan pada masa
individu belum menderita sakit, upaya yang dilakukan ialah:
a. Promosi kesehatan/health promotion yang ditujukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap masalah kesehatan.
b. Perlindungan khusus (specific protection): upaya spesifik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit tertentu, misalnya melakukan imunisasi, peningkatan ketrampilan remaja untuk mencegah ajakan menggunakan narkotik dan untuk menanggulangi stress dan lain-lain.
3. Pencegahan
sekunder dilakukan pada masa individu mulai sakit
a. Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment), tujuan utama dari tindakan ini ialah
1) mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan penyakit
menular, dan 2) untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan
orang sakit dan mencegah terjadinya komplikasi dan cacat.
b. Pembatasan cacat (disability limitation) pada tahap ini cacat yang terjadi diatasi, terutama untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk lagi.
b. Pembatasan cacat (disability limitation) pada tahap ini cacat yang terjadi diatasi, terutama untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk lagi.
4. Pencegahan
tersier
a. Rehabilitasi, pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita tidak menjadi hambatan sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial.
Adapun skema dari ketiga upaya pencegahan itu adalah
2.8Proses Perjalanan Penyakit Dibedakan Atas
a) fase sebelum orang sakit: yang ditandai dengan adanya keseimbangan antara agen (kuman
penyakit, bahan berbahaya), host/tubuh orang dan lingkungan dan
b) fase orang mulai sakit: yang akhirnya sembuh atau mati.
Tingkat pencegahan penyakit (sumber: Leavel and clark, 1958)
Tingkat pencegahan penyakit (sumber: Leavel and clark, 1958)
Promosi kesehatan dilakukan melalui intervensi pada host/tubuh orang misalnya makan makanan bergizi seimbang, berperilaku sehat, meningkatkan kualitas lingkungan untuk mencegah terjadinya penyakit misalnya menghilangkan tempat berkembang biaknya kuman penyakit, mengurangi dan mencegah polusi udara, menghilangkan tempat berkembang biaknya vektor penyakit misalnya genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes, atau terhadap agent penyakit seperti misalnya dengan memberikan antibiotika untuk membunuh kuman.
Perlindungan khusus dilakukan melalui tindakan tertentu misalnya imunisasi atau proteksi pada bahan industri berbahaya dan bising . Melakukan kegiatan kumur-kumur dengan larutan flour untuk mencegah terjadinya karies pada gigi. Sedangkan terhadap kuman penyakit misalnya mencuci tangan dengan larutan antiseptik sebelum operasi untuk mencegah infeksi, mencuci tangan dengan sabun sebelum makan untuk mencegah penyakit diare.
Diagnosa dini dilakukan melalui proses skrining seperti misalnya skrining kanker payudara, kanker rahim, adanya penyakit-penyakit tertentu pada masa kehamilan, sehingga pengobatan dapat dilakukan saat dini dan akibat buruknya dapat dicegah.
Kadang-kadang batas dari ketiga tahap pencegahan itu tidak jelas sehingga ada kegiatan yang tumpang tindih dapat digolongkan pada perlindungan khusus akan tetapi juga dapat digolongkan pada diagnosa dini dan pengobatan segera misalnya pengobatan lesi prekanker pada rahim dapat termasuk pengobatan dini dapat juga perlindungan khusus.
Selain upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier yang dikalangan kesehatan dokter, perawat dan praktisi kesehatan masyarakat dikenal sebagai lima tingkat pencegahan, juga dikenal empat tahapan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat, empat tahapan itu (Rossenberg, Mercy and Annest, 1998) ialah:
1.
Apa masalahnya
(surveillance)?
2.
Identifikasi masalah.
3.
apa masalahnya?
4.
kapan terjadinya?
5.
Dimana?
6.
siapa penderitanya?
7.
bagaimana terjadinya?
8.
kapan hal itu terjadi apakah ada kaitannya
dengan musim atau periode tertentu?
9.
Mengapa hal itu
terjadi (Identifikasi faktor resiko)?
10. Mengapa hal itu lebih mudah
terjadi pada orang tertentu, faktor apa yang meningkatkan kejadian (faktor
resiko) dan faktor apa yang menurunkan kejadian (faktor protektif)?
11. Apa yang berhasil dilakukan (evaluasi intervensi). Atas dasar
kedua langkah terdahulu, dapat di rancang upaya yang perlu dilakukan untuk
mencegah terjadinya masalah, menanggulangi dengan segera penderita dan
melakukan upaya penyembuhan dan pendampingan untuk menolong korban dan menilai
keberhasilan tindakan itu dalam mencegah dan menanggulangi masalah.
12. Bagaimana memperluas intervensi yang efektif itu (implementasi
dalam skala besar). Setelah diketahui intervensi yang efektif, tindakan
selanjutnya bagaimana melaksanakan intervensi itu di pelbagai tempat dan
setting dan mengembangkan sumber daya untuk melaksanakannya.
2.9Ciri-ciri Sehat
dan sakit
Ø Ciri-
ciri sehat
1.
Suhu normal 36,5°C – 37,5°C.
2.
Tubuhnya
sehat bugar dan tidak lemas.
3.
Wajahnya
berseri, tidak nyeri, emosi stabil
4.
Tidak
ada gangguan fisik, psikis, maupun sosial.
5.
Selalu
berfikir positif dan tidak merasa ada gangguan.
6.
Mampu
melaksanakan segala aktifitas dengan semangat.
Ø
Ciri-
ciri sakit
1.
Suhu
abnormal > 38°C.
2.
Tubuhnya
lemas, lunglai, letih, dan tidak semangat dalam melakukan segala aktifitas.
3.
Wajahnya
pucat dan tubuh terasa nyeri.
4.
Adanya
gangguan fisik, psikis, maupun sosial.
5.
Selalu
berfikir bahwa dirinya sakit (sugesti dalam dirinya sendiri).
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep
sehat-sakit adalah konsep yang kompleks dan multi interpretasi, banyak faktor
yang mempengaruhi kondisi sehat maupun sakit. Setiap individu, keluarga,
masyarakat maupun profesi kesehatan mengartikan sehat/sakit secara berbeda
tergantung paradigmanya. Kemampuan kognitif akan membentuk cara berpikir
seseorang untuk memahami faktor-faktor yang berkaitan penyakit dan menggunakan
pengetahuan tentang kesehatan dan penyakit yang dimilikinya untuk menjaga
kesehatan sendiri. Faktor emosional juga mempengaruhi keyakinan terhadap
kesehatan dan cara melaksankannya.
3.2 Saran
Untuk menjaga
keadaan kita tetap sehat dan fit berfikirlah yang positif, karena keadaan sakit
dimulai dengan keadaan jasmani, rohani
dan sosial yang kurang baik. Sakit bukan saja karena faktor alam tetapi faktor
dari alam bawah sadar kita.
Pengen sehat,
Slalu berfikir
yang positif.
Potter, A.
Patricia dan Anne Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta:
EGC
Soemanto,
Wasty. 2006. Psiokologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Foster, George
M. 1986. Antropologi Kesehatan. Jakarta: UI-Press
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Susanto, S
Astrid. 1988. Komunikasi
Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Bina Cipta