Merupakan tindakan pemberian oksigen
saat terganggunya oksigenasi jaringan. Tujuannya untuk mendapatkan oksigenasi
yang adekuat sekalian meminimalkan kerja kardiopulmonal.
Oksigen merupakan obat bila sesuai
dosis,juga mempunnyai efek samping. Namun bila diberikan dengan benar akan
dapat membantu life saving.
Kapan diberikan?
- Hipoksia jaringan sangat sulit untuk diketahui, dengan manifestasi klinik yang tidak spesifik termasuk perubahan status mental, dispnea, sianosis, takipnea, aritmia dan koma.
- Untuk menatalaksana hipoksia jaringan harus dulu memperbaiki hipoksemia arteri ( pada kelainan kardiopulmonal ; emboli paru, pneumonia, asma), atau kelainan dalam transport (anemia, low cardiac output) dan berbagai penyakit penyerta lain
- Ingat!!! SaO2/PaO2 dapat saja normal jika hipoksia jaringan disebabkan oleh keadaan low cardiac output.
Prosedur
-
Terangkan apa yang terjadi kepada
pasien dan minta izin melakukan tindakan
-
Tentukan oxygen delivery device yang
tepat
-
Tentukan dosis initial
o Gagal nafas atau gagal jantung : 100
%
o Hipoksemia dengan PaCO2
< 5.3 kPa : 40-60%
o Hipoksemia dengan PaCO2
> 5.3 kPa : 24 % untuk dosis awal
-
Tentukan level SaO2 atau
PaO2 yang diinginkan lalu sesuaikan pemberian oksigen
-
Selalu pantau SaO2 dan
atau ulangi pemeriksaan PaO2 dalam 30 menit
-
Jika hipoksemia berlanjut, pasien
mungkin akan membutuhkan alat bantu pernafasan baik invasive maupun non
invasive
-
Hentikan pemberian oksigen jika
hipoksia jaringan atau hipoksemia telah teratasi.
Oxygen administration equipment
Metode pemberian akan tergantung
pada tipe dan keparahan kegagalan pernafasan, breathing pattern, frekwensi
nafas, resiko terjadi retensi CO2 , serta kebutuhan akan kepatuhan
pasien.
Nasal cannule
Pemberian oksigen langsung melalui
nasal prongs
-
Dapat digunakan untuk jangka panjang
-
Mencegah rebreathing
-
Dapat digunakan selama makan dan
berbicara
Iritasi lokal, dermatitis dan
perdarahan hidung dapat terjadi dan volume pemberian diatas 4l/min tidak boleh
diberikan secara rutin.
Low flow oxygen masks
Konsentrasi oksigen yang terhirup
tergantung dari kemampuan pernafasan pasien. Dapat terjadi rebreathing udara
yang diekspirasikan( karena tidak keluar secara sempurna dari sungkupnya)
Fixed performance masks
Dapat memberikan konsentrasi oksigen
yang konstan, tidak tergantung pada kemampuan pernafasan pasien.
Partial and non-rebreathe masks
Mempunyai semacam kantong reservoir
yang diisi penuh dengan oksigen murni dan yang mengandalkan system katup
sehingga tidak terjadi percampuran antara oksigen dengan udara yang
diekspirasikan.
High-flow oxygen
Sungkup (Mask) atau nasal prong yang
mengalirkan oksigen 50-120 L/min menggunakan high flow regulator untuk
memasukkan udara dan oksigen dalam konsentrasi yang ditentukan.