Strategi Pertemuan Pada Pasien Dengan Waham Paranoid


1.    Diagnosa Keperawatan
Gangguan Proses Pikir: Waham Paranoid
2.    Tujuan
  • Pasien dapat berorientasi kepada relitas secara bertahap
  • Pasien mampu menjelaskan kebutuhannnya yang tidak terpenuhi
  • Pasien dapat memenuhi kebutuhannnya
  • Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain

3.    Intervensi
-          Membantu orientasi realita
-          Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
-          Membantu pasien memenuhi kebutuhannya
-          Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki
-          Melatih kemampuan yang dimiliki
-          Melatih cara berkenalan dengan orang lain
-          Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
4.    Proses Pelaksanaan tindakan keperawatan
a.       Orientasi
1.      Salam Terapeutik
“Selamat Pagi, Bang!”
2.      Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Abang Z hari ini?.
3.      Kontrak
a.    Topik       : “Hari ini kita akan bercakap-cakap menegenai masalah yang bang Z hadapi, Apakah bang Z bersedia”?
b.    Waktu      : “Kita akan berbincang-bincang selama 20 menit,  Abang maukan..?”
c.    Tempat     : “Kita ngobrolnya di ruangan ini saja ya Bang.?”
b.      Kerja (Langkah-langkah tindakan keperawatan)
“Apa yang bang Z pikirkan sehingga bang Z ketakutan dan gelisah?”
“Apakah bang Z mangatahui cara menghilangkan pikiran itu?”
“Apakah bang Z dpat memenuhi kebutuhan secara mandiri?”
“Bagus, bang Z sudah mau menjawab sebagian pertanyaan yang saya berikan”
Membantu pasien dlaam memenuhi kebutuhannya
c.       Terminasi
1.      Evaluasi
a.    Respon pasien (subjektif)
“Bagaimana perasaan Abang setelah ngobrol kita ngobrol?”
“Apakah Abang mengerti dengan apa yang saya sampaikan tadi?”
b.   Evaluasi perawat (Objektif setelah reinforcement)
“ tadi kita sudah banyak berbincang-bincang tentang memenuhi kebutuhan bang Z yang belum terpenuhi dan saya sudah mengajarkan bang Z bagaimana makan dan mandi yang benar. Apakah bang Z ingat?”
2.      Tindak lanjut pasien (hal apa yang perlu dilatih pasien sesuai hasil)
““bang Z masih mau kalau kita bercakap-cakap lagi?”


3.      Kontrak yang akan datang
“Bang Z, besok suster akan dating lagi dan bercakap-cakap dengan bang Z dan suster akan meminta bang Z untuk menyebutkan cara mandi dan makan yang benar. Apakah bang Z bersedia?”
“Jam berapa kira-kira kita berjumpa lagi besok bang? Dimana enaknya kita bercakap-cakap besok bang?”
“Bagaimana kalau di jam yang sama seperti sekarang ini dan di tempat ini juga bang?”
“Baiklah bang Z, sekarang abang bias beristirahat lagi, besok kita jumpa lagi di sini ya, sampai jumpa besok bang Z……!”

 Pertemuan II
1.         Diagnosa Keperawatan
Waham Paranoid
2.         Intervensi Keperawatan
a.    Tujuan: Evaluasi pertemuan I
b.   Intervensi
Latihan 2: mendiskusikan kemapuan yang dimiliki pasien
Melatih kemampaun yang dimiliki pasien
Mengetahui cara berkenalan dengan orang lain
3.         Proses pelaksanaan tindakan
a.       Orientasi
1)   Salam terapeutik
“Selamat pagi bang Z”
2)   Evaluasi/Validasi
“Bagaimana kabar bang Z hari ini? Apakah tidurnya tadi malam nyenyak?”
“Apakah bang Z merasa tenang sekarang”?
3)   Kontrak
Sesuai dengan janji kita kemarin, hati ini bang Z kita akan berbincang-bincang lagi tentang kemampuan yang bang Z miliki dan cara berkenalan/bercakap-cakap dengan satu orang di ruangan ini.
4)   Waktu
“Kita akan berbincang-bincang selama 20 menit, Apakah bang Z setuju?”

5)   Tempat
“Bang Z mau kita berbincang-bincang di mana? Bagaimana jika di ruang depan ini saja ya bang?”

b.      Fase kerja
1)   Melatih kemampuan yang pasien miliki
“Bang Z bagaimana kalau kita mendiskusikan tentang kemampuan yang bang Z miliki?”
“Apa saja yang dapat bang Z lakukan dan kegiatan apa yang paling abang gemari?”
“Wah, bagus sekali….ternyata banyak kegiatan yang yang dapat bang Z lakukan, kalau begitu kegiatan rumah tangga apa yang dapat abang kerjakan?” kalau begitu abang maukan kalau ikut serta bekerja melakukan kegiatan yang telah di sebutkan tadi untuk mengisi waktu luang abang?”
“Iya, bagus…”
2)   Melatih pasien berkenalan dan bercakap-cakap dengan satu orang
“Untuk menghilangkan pikiran abang yakini tersebut, bang Z juga bisa melakukan cara yaitu bercakap-cakap dengan orang lain agar bang Z tidak termenung dan memikirkannya lagi.
“Apakah bang Z mempunyai teman dekat? Kalau suster boleh tahu siapa namanya?”
“Apakah bang Z mengetahui keuntugan kita berinteraksi dengan orang lain?”
“Apakah bang Z mengetahui n kerugian kita tidak berinteraksi dengan orang lain?”
“Bagus, bang Z sudah mau menjawab salah satu pertanyaan yang suster berikan.”
“menjelaskan cara berinteraksi/berkenalan dengan orang lain dan memperagakannya di depan bang Z. sekarang coba bang Z sendiri yang memperagakan langsung cara berkenalan dengan suster. Wah bagus…bang Z cepat mengerti.”
“Coba bang Z sendiri yang memperagakan langsung cara berkenalan dengan bapak yang aa di sebelah bang Z ini!
“Iya, bagus sekali ternyata bang Z dapat melakukannnya.”

c.       Terminasi
1)   Evaluasi respon pasien terhadap tinadakan keperawatan
“Bagaimana perasaan bang Z setelah kita berbincang-bincang dan berkenalan dengan orang lain?”
“bang Z senang?”
2)   Rencana tindak lanjut
“Tadi bang Z sudah dapat memperagakan cara berkenalan dengan satu orang dengan baik. Jadi, suster berharap bang Z dapat berkenalan dan bercakap-cakap dengan teman lain yang ada di ruangan ini.”
3)   Kontrak yang akan datang
-          Topik
“besok suster akan dating lagi dan kita akan berbincang-bincang mengenai kecemasan bang Z”.
-          Waktu
“Bagaimana kalu waktunya seperti sekarang ini?”

-          Tempat  
“Kita berbincang-bincang di sini saja ya bang, besok?”
“baiklah sampai jumpa besok bang Z”

selanjutnya klik di bawah
 

Link Kesehatan Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger