Selain karbohidrat
dan protein, makanan bayi juga harus mengandung vitamin dan mineral. Sayuran
dan buah adalah sumber makanan yang banyak vitamin dan mineral. Beberapa di
antaranya adalah daun bayam, daun singkong, brokoli, tomat, daun kangkung,
wortel, apel, tomat, jeruk, pir, mangga, pisang, dan pepaya. Selain sayuran dan
buah, bahan makanan berikut ini juga banyak mengandung vitamin dan mineral yang
baik bagi kesehatan bayi:
- Daging sapi, jeroan, daging unggas, ikan, kerang, telur, serta susu dan hasil olahannya.
- Tempe dan tahu.
- Serelia, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Fungsi vitamin secara
umum berhubungan erat dengan fungsi enzim, terutama vitamin dari kelompok.
Vitamin-vitamin yang bermanfaat bagi bayi di antaranya:
- Vitamin A, berperan penting dalam memelihara fungsi penglihatan, membantu proses metabolisme secara umum, membantu proses reproduksi, dan memelihara kesehatan jaringan epitel (jaringan penutup permukaan luar tubuh). Kekurangan vitamin ini bisa menyebabkan beberapa gangguan pada pertumbuhan anak. Sumber makanan vitamin A bisa berasal dari bahan pangan hewani (hati, telur, daging) dan nabati (sayuran hijau, umbi-umbian kuning dan oranye, buah-buahan yang berwarna).
- Vitamin B Kompleks (B1, B2, B3, B6, Asam Folat, B12), berperan penting dalam pertumbuhan otak fungsi, juga berhubungan erat dengan fungsi enzim.
- Vitamin C, berfungsi sebagai antikosidan yang menghambat pembentukan nitrosamin, membantu metabolisme obat, respon imen sintesis stereoid, anti-inflmasai, dan penyembuhan luka. Kekurangan vitamin ini dapat mengakibatkan terganggunya sintesis kolagen (scurvy), penurunan imunitas, dan lambatnya penyembuhan luka. Vitamin C banyak terdapat dalam buah dan sayuran segar.
- Vitamin D, berfungsi untuk meningkatkan penyerapan kalsium (Ca) dan fosfat di dalam usus serta mendorong pembentukan garam-garam Ca di dalam jaringan yang memerlukannya. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin ini di antaranya kuning telur, telur utuh, hati, mentega, keju, susu sapi, minyak hati ikan, yoghurt, krim atau kepala susu, dan ikan berlemak. Sedangkan kekurangan vitamin D dapat membentuk tulang bengkok (riket) pada anak.
- Vitamin E, berfungsi sebagai antioksidan serta berperan dalam metabolisme selenium yang berhubungan dengan kesehatan otak, sistem pembuluh darah, sel-sel darah merah, susunan otot skelet, jantung, hati, dan gonad. Kacang-kacang, terutama yang sudah berkecambah, banyak mengandung vitamin E. Defisiensi vitamin ini akan berimplikasi terhadap degenerasi membran sel, seperti mudah pecahnya membran sel darah merah.
- Vitamin K, berfungsi untuk membantu proses pembekuan pada darah, antipenuaan dini, mencegah terjadinya penyakit jantung dan stroke, membantu protein tulang bekerja secara normal, menangani kanker karena bertindak sebagai racun dalam sel-sel kanker, mencegah penyakit alzheimer, serta mengontrol gula darah. Vitamin ini banyak terkandung dalam minyak kedelai, minyak zaitun, biji gandum, sayuran berwarna hijau, serta pangan hewani (hati dan limpa). Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan pembekuan darah berlangsung lebih lama sehingga mudah terkena hemorrage (keluarnya darah dari pembuluhnya).
Sedangkan untuk
mineral, ia berfungsi sebagai ko-faktor dalam berbagai reaksi metabolik;
sebagai bagian dari senyawa yang mengandung zat organik seperti enzim, hormon,
dan unsur tertentu dalam darah; serta sebagai ion yang memungkinkan pergerakan
zat melintasi membran sel dan pergerakan otot.
Beberapa mineral yang
penting bagi kesehatan tubuh bayi di antaranya kalsium, fosfor, magnesium,
fluor, besi, yodium, seng, mangan, dan selenium.