BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa
keperawatan :
Hipoksia b.d suplai O2 ke otak menurun.
Gangguan perfusi cerebral b.d penurunan suplai O2 ke otak
Gangguan pertukaran gas b.d suplai O2 tidak adekuat
Penurunan curah jantung b.d kemampuan pompa jantung menurun
Hipoksia b.d suplai O2 ke otak menurun.
Gangguan perfusi cerebral b.d penurunan suplai O2 ke otak
Gangguan pertukaran gas b.d suplai O2 tidak adekuat
Penurunan curah jantung b.d kemampuan pompa jantung menurun
Data
|
Analisa
|
Masalah
Keperawatan
|
DS:
DO: - Warna kulit pucat - Kulit Dingin - CRT > 2 detik |
Cardiac
arrest
kemampuan pompa jantung menurun Curah Jantung menurun Suplai O2 ke otak tidak terprnuhi Gangguan perfusi serebral |
Gangguan
Perfusi serebral
|
DS:
DO:
-
Cianosis kuku dan bibir
|
Cardiac
arrest
kemampuan pompa jantung menurun Curah Jantung menurun Suplai O2 ke jaringan tidak terprnuhi Gangguan perfusi jaringan |
Gangguan
perfusi jaringan
|
DO:
DS: - Nilai GDA tidak normal - Terlihat distress pernafasan |
Cardiac
arrest
kemampuan
pompa jantung menurun
Curah Jantung menurun Suplai O2 ke seluruh tubuh menurun Kebutuhan O2 di paru-paru tidak terprnuhi Gangguan pertukaran gas |
Gangguan
pertukaran gas
|
DS:
DO: - Tekanan darah tidak ada - nadi perifer tidak teraba |
Cardiac
arrest
kemampuan pompa jantung menurun Curah Jantung menurun |
Penurunan
curah jantung
|
1. Gangguan perfusi serebral b.d penurunan suplai O2 ke otak
TUJUAN :
Sirkulasi darah kembali normal sehingga transport O2 kembali lancar
KRITERIA HASIL :
- Pasien akan mempertahankan tanda-tanda vital dalam batas normal
- Warna dan suhu kulit normal
- CRT < 2 detik.
No
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
|
Berikan
vasodilator misal nitrogliserin, nifedipin sesuai indikasi
|
Obat
diberikan untuk meningkatkan sirkulasi miokardia.
|
2
|
Posisikan
kaki lebih tinggi dari jantung
|
Mempercepat
pengosongan vena superficial, mencegah distensi berlebihan dan meningkatkan
aliran balik vena
|
3
|
Pantau
adanya pucat, sianosis dan kulit dingin atau lembab
|
Sirkulasi
yang terhenti menyebabkan transport O2 ke seluruh tubuh juga
terhenti sehingga akral sebagai bagian yang paling jauh dengan jantung
menjadi pucat dan dingin.
|
4
|
Pantau
pengisian kapiler (CRT)
|
Suplai
darah kembali normal jika CRT < 2 detik dan menandakan suplai O2 kembali
normal
|
TUJUAN :
Sirkulasi darah kembali normal sehingga pertukaran gas dapat berlangsung
KRITERIA HASIL :
- Nilai GDA normal
- Tidak ada distress pernafasan
No
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
|
Berikan
O2 sesuai indikasi
|
Meningkatkan
konsentrasi oksigen alveolar dan dapat memperbaiki hipoksemia jaringan
|
2
|
Pantau
GDA Pasien
|
Nilai
GDA yang normal menandakan pertukaran gas semakin membaik
|
3
|
Pantau
pernapasan klien
|
Untuk
evaluasi distress pernapasan
|
3. Penurunan curah jantung b.d kemampuan pompa jantung menurun
TUJUAN :
Meningkatkan kemampuan pompa jantung
KRITERIA HASIL :
- Nadi perifer teraba
- Tekanan darah dalam batas normal
No
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
|
Lakukan
Pijat Jantung
|
untuk
mengaktifkan kerja pompa jantung
|
2
|
Berikan
oksigen tambahan dengan kanula nasal/masker dan obat sesuai
indikasi (kolaborasi)
|
Meningkatkan
sediaan oksigen untuk kebutuhan miokard untuk melawan efek hipoksia/iskemia.
Banyak obat dapat digunakan untuk meningkatkan volume sekuncup, memperbaiki
kontraktilitas.
|
3
|
Palpasi
nadi perifer
|
Penurunan
curah jantung dapat menunjukkan menurunnya nadi radial, dorsalis pedis dan
postibial. Nadi mungkin hilang atau tidak teratur untuk dipalpasi.
|
4
|
Pantau
Tekanan Darah
|
Pada
pasien Cardiac Arrest tekanan darah menjadi rendah atau mungkin tidak ada.
|
5
|
Kaji
kulit terhadap pucat dan sianosis
|
Pucat
menunjukkkan menurunnya perfusi sekunder terhadap tidak adekuatnya curah
jantung.
|