Tanda-tanda bahaya
kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya
(Uswhaya, 2009). Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang
fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah
satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko
ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakit yang mungkin
terjadi selama hamil muda. Tanda Bahaya Kehamilan yang terjadi pada
trimester I meliputi:
Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan
kurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang
berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan
ektopik.
Mual muntah berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum)
adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual
biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam
hari. Gejala–gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid
terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu di antara seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit (Sarwono, 2005).
Sakit kepala hebat
Sakit kepala yang bisa terjadi selama
kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam
kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius dalam kehamilan
adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa
penglihatanya menjadi kabur atau terbayang. Hal ini merupakan gejala dari
pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke,
koagulopati dan kematian. (Uswhaaya, 2009)
Penglihatan kabur
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur,
dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan
keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya
penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot),
berkunang-kunang.
Selain itu adanya skotama, diplopia dan
ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menunjukkan adanya pre-eklampsia berat
yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran
darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema
retina dan spasme pembuluh darah). (Uswhaaja, 2009: 5)
Nyeri perut hebat
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau
kurang. Hal ini mungkin gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus.
(Saifuddin, 2002.
Bengkak pada wajah, kaki, dan tangan
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih
dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta
pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang ringan sering
ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan
diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak
yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau
meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak
dan cenderung meluas. Oedema biasa menjadi menunjukkan adanya masalah serius
dengan tanda-tanda antara lain: jika muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak
hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya,
seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat
merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia (Uswhaaja, 2009).
Demam tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh
lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. demam tinggi dapat
merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin
memburuknya keadaan dan terjadinya gejala–gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu
hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran
menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari
eklamsia