Transplantasi
ginjal atau
sering dinamakan cangkok ginjal mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita.
Tapi bagi orang awam, mereka hanya mengenal nama saja. Tanpa mengetahui
bagaimana sebenarnya transplantasi/cangkok ginjal itu. So mari kita sama-sama
belajar bagaimana sebenarnya cangkok ginjal ini.
Transplantasi ginjal atau cangkok ginjal adalah
suatu prosedur operasi yang dilakukan untuk mengganti ginjal yang rusak atau
penyakit dengan ginjal yang sehat milik orang lain. Ginjal sehat tersebut dapat
berasal dari donor yang sudah meninggal, atau dari donor hidup. Donor hidup
dapat mendonorkan satu ginjal mereka dan tetap hidup sehat dengan satu ginjal
mereka tersisa. Seseorang umumnya hanya membutuhkan trasnplantasi satu ginjal
saja. Namun, pada beberapa kasus yang terjadi, orang tersebut mungkin
membutuhkan transplantasi dua ginjal yang berasal dari donor yang telah
meninggal. Donor sebaiknya berasal dari anggota penerima transplan, atau dari
seseorang yang tidak memiliki hubungan darah sama sekali dengan penerima transplan,
namum orangnya memiliki kecocokan dengan tubuh penerima transplan, sedangkan
ginjal hasil transplantasi ditanam di abdomenbagian bawah dari bagian depan
tubuh penerima trasnplan.
Di
bawah ini kami sajikan video tentang Transplantasi Ginjal :
Transplantasi ginjal
direkomendasikan bagi seorang yang mengalami disfungsi ginjal yang parah dan
tidak akan dapat bertahan hidup tanpa dialisis (pencucian darah) atau
trasnplantasi. Beberapa penyakit yang membutuhkan transplantasi ginjal adalah
sindrom Alport, penyakit Berger, sindrom hemolitik uremik, Wegener
granulomatosis, dan kerusakan uroteropelvic junction.
Sebelum
seseorang ditetapkan untuk melakukan transplantasi ginjal, orang tersebut akan
menjalani serangkaian tes darah dan tes diagnostik. Tes darah berguna untuk
mendapatkan informasi yang akan membantu menentukan seberap perlunya
transplantasi segera dilakukan. Selain itu, tes tersebut untuk meyakinkan organ
donor yang didapat memiliki kecocokan dengan tubuh penerimanya sehingga tubuh
si penerima trasnplantasi tidak menolak organ tersebut. Tes diagnostik berguna
untuk memahami kondisi tubuh penerima transplan secara keseluruhan sehingga
mengurangi resiko terjadinya komplikasi saat dilakukan operasi trasnplantasi.
Organ donor mungkin saja mengalami
penolakan oleh tubuh peneriman transplan akibat adanya reaksi imun tubuh.
Ketika organ ginjal dari donor ditanamkan pada tubuh seseorang , tubuhnya akan
menganggap organ tersebut sebagai ancaman atau benda asing dan berusaha
menyerangnya melalui pembentukan antibodi yang dapat membunuh sel-sel jaringan
organ tersebut. Oleh karena itu, agar organ dapat ditransplantasi dengan sukses
diperlukan beberapa obat untuk menekan sistem imun penerima transplan sehingga
dapat menerima organ tersebut. Pengobatan umumnya perlu diberikan seumur hidup
penerima transplan menerima organ baru. Beberapa contoh obat yang umum
digunakan adalah cyclosporine, tacrolimus, azathiopreni, dan mycophenolate
mofetil.