konsep sehat dan sakit

PEMBAHASAN
DiLEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT 
 
Pada bab ini akan dikaji tentang bagaimana pengertian sehat sakit dan bagaimana hubungan antar keduannya.
 
A . Pengertian Sehat dan Sakit
Sehat  tidak  dapat  diartikan sesuatu  yang  statis, menetap  pada  kondisi tertentu,  tetapi  sehat  harus  dipandang  sesuatu  fenomena  yang  dinamis. Kesehatan  sebagai suatu  spektrum  merupakan suatu  kondisi  yang  fleksibel  antara  badan  dan  mental  yang dibedakan dalam  rentang yang  selalu berfluktuasi  atau berayun  mendekati  dan  menjauhi  puncak kebahagiaan  hidup  dari keadaan  sehat  yang  sempurna. Banyak yang  menjadi  rujukan  mengenai apa  itu  pengertian sehat sakit.
Sehat / kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.(UU N0. 23/1992 tentang kesehatan)
Pengertian sakit sendiri adalah suatu proses di mana ada gangguan dan  tidak ada kestabilan antara badan dan mental yang normal. Yang merujuk pada keabnormalan pada kondisi tubuh yang bisa mengganggu  aktifitasnya sehari- hari seperti aktifitas jasmani, rohani maupun sosial.
2.1 Pengertian Sehat
Beberapa   pengertian sehat  diantaranya yaitu : 

Ø  WHO, 1947
Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
Mengandung tiga karakteristik :
  a.     merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
b.       memandang sehat dalam konteks lingkungan internal ataupun eksternal
c.       sehat diartikan sebai hidup yang kreatif dan produktif
Sehat bukan merupakan suatu kondisi tetapai merupakan penyesesuaian, bukan merupakan suatu keadaan tapi merupakan proses.
Proses disini adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka tetapi terhadap lingkungan sosialnya.
Ø  UU N0. 23/1992 tentang kesehatan
Sehat / kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.(UU N0. 23/1992 tentang kesehatan)
Ø  Pender (1982)
Sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural.
Ø  Pepkin's
Suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh yang dapat mengadakan penyesuaian sehingga tubuh dapat mengatasi gangguan dari luar.
Ø  Zaidin Ali
Kondisi keseimbangan antara status kesehatan biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang memungkinkan orang tersebut hidup secara mandiri dan produktif
Ø  President’s Communision On Health Need Of Nation Stated ( 1953 )
o   Sehat  Þ bukan merupakan suatu kondisi, tetapi merupakan penyesuaian, bukan merupakan suatu keadaan tapi merupakan suatu proses
o   Proses adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka, tetapi terhadap lingkungan sosialnya.
Ø  Payne ( 1983 )
a. Sehat Þ fungsi efektif  dari sumber-sumber perawatan diri ( Self Care Resources ) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( Self Care Action ) secara adekuat.
b. Self Care Resources Þ mencakup pengetahuan,ketrampilan dan sikap
c. Self Care Action Þ perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlakukan untuk    memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi, psikososial dan spiritual.
Ø  Sehat Menurut Dunn (1959).
 Sehat adalah sesuatu kejadian dimana tidak adanya tanda-tanda dan gejala dari penyakit.
Ø  DEFINISI SEHAT PENDER (1982)
Sehat : Perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (Aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesesuaian diperlukan untuk mempertahankanstabilitas dan integritas struktural.
Ø  DEFINISI SEHAT PAUNE (1983)
Sehat : Fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care Resouces) yang menjamin tindakanuntuk perawatan diri ( self care Aktions) secara adekual.
Self care Resoureces : encangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Self care Aktions : Perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh, mempertahan kan dan menigkatkanfungsi psicososial da piritual.
Ø  DEFINISI SEHAT MENURUT PERSEORANGAN
Pengertian sehat menurut perseorangan dan gambaran seseorang tentang sehat sangat bervariasi.
Faktor yang mempengaruhi diri seseorang tentang sakit :
1.Status Pekembangan.
Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan merespon terhadap perubahandalam kesehatan dikatakan dengan usia.

Contoh : Bayi dapat merasakan sakit, tetapi tidak dapat mengungkapkan dan mengatasi.
Pengetahuan perawat tentang status perkembangan individu memudahkan untuk
melaksanakan pengkajian terhadap individu dan membantu mengatisipasi perilaku-perilku selanjutnya.


2.Pengaruh sosial dan cultural

Masing-masing kultur punya pandangan tentang sehat dan diturunhan dari orang tua keanak-anak.
Contoh : - Cina : sehat adalah keseimbangan antara Yin dan yang.
                - Sosok (ekonomi rendah) flu suatu yang biasa, merasa sehat.

3. Pengalaman masa lalu.
Seseoran dapat mempertimbangkan adanya rasa nyeri / sakit disfungsi (tidak berfungsi) membantu menentukan definisi seorang tentang sehat.

4. Harapan sesorang tentang dirinya.
Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik maupun psikososialnya jika mereka sehat.
Faktor lain yang berhubungan dengan diri sendiri.

1.Bagaimana individu menerima dirinya dengan baik / secara utuh.
2.Self Esleem (harga diri), Body Image (gambaran diri), kebutuhan, peran dan kemampuan.
Dapat disimpulkan dari beberapa pengertian sehat di atas maka bahwa kesehatan itu terdiri dari 3 dimensi yaitu fisik, psikis dan sosial yang dapat diartikan secara lebih positif, dengan kata lain bahwa seseorang diberi kesempatan untuk mengembangkan seluas-luasnya kemampuan yang dibawanya sejak lahir untuk mendapatkan atau mengartikan sehat.
2.2  Faktor Yang Mempengaruhi Diri Seseorang Tentang Sehat
  1. Status perkembangan
-          Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan berespon terhadap perubahan dalam kesehatan dikaitkan dengan usia.
-          Contoh : Bayi dapat merasakan sakit, tapi tidak dapat mengungkapkan dan mengatsainya.
-          Pengetahuan perawat tentang status perkembangan individu memudahkan untuk melaksanakan pengkajian terhadap individu dan membantu mengantisipasi perilaku-perilaku selanjutnya
  1. Pengaruh sosiokultural
-          Masing-masing kultur punya pandangan tentang sehat yang diturunkan dari orang tua pada anaknya.
-          Contoh : Orang Cina, sehat adalah keseimbangan antara Yin dan Yang
Orang dengan ekonomi rendah memandang flu sesuatu yang biasa dan merasa sehat
  1. Pengalaman masa lalu
-          Seseorang dapat merasakan nyeri/sakit atau disfungsi ( tidak berfungsi ) keadaan normal karena pengalaman sebelumnya
-          Membantu menentukan defenisi seseorang tentang sehat
  1. Harapan seseorang tentang dirinya
-          Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik maupun psikososialnya jika mereka sehat
Ø  FAKTOR LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN DIRI
-          Bagaimana individu menerima dirinya dengan baik
-          Self Esteem. Body Image, kebutuhan peran dan kemampuan
-          Jika ada ancaman : anxiety ( cemas )
        2.3 Pengertian sakit
Beberapa pengertian sakit ,di antaranya:
Ø  Pepkin's
Suatu kedaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan dalam aktivitas sehari-hari baik aktivitas jasmani, maupun rohani maupun sosial
Ø  Kleinman
Gangguan fungsi atau adaptasi dari proses biologi dan psikofisiologis pada seseorang
Ø  Parson
Ketidakseimbangan fungsi normal tubuh manusia termasuk sejumlah sistem biologis dan kondisi penyesuaian
Ø  Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.(Pemons, 1972)
Ø  Parsors ( 1972 )
Sakit Þ Gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas, termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya
Ø  Baursams ( 1965 )
Seseorang menggunakan tiga criteria untuk menentukan apakah mereka sakit :
-          Adanya gejala : naiknya temperatur, nyeri
-          Persepsi tentang bagaimana mereka mersakan baik, buruk, sakit
-          Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari, bekerja atupun sekolah
Ø  Oxford English Dictionary
Sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana fungsinya terganggu atau menyimpang.
Ø  Zaidin Ali
Keadaan yang mengganggu keseimbangan status kesehatan biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang mengakibatkan gangguan fungsi tubuh, produktivitas dan kemandirian indivisu baik secara keseluruhan maupun sebagian.
           
Ø  BAUMAN (1965)
Seseoang menggunakan3 kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit :
1.Adanya gejala : Naiknya temperatur, nyeri.
2.Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik, buruk, sakit.
3.Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari : bekerja , sekolah.

Penyakit adalah istilah medis yang digambarkansebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkuranya kapasitas.
2.4 PENGERTIAN PENYAKIT
Ø  Istilah medis yang digambarkan sebgai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkurangnya   kapasitas
Ø  Hubungan antara sehat, sakit dan penyakit
Pada dasarnya merupakan keadaan sehat dan sakit
-          Hasil intraksi sesorang dengan lingkungan
-          Sebagai manifestasi keberhasilan/kegagalan dalam berdaptasi dengan lingkungan
-          Gangguan kesehatan : ketidakseimbangan antara factor : Host-Agent-Environment
2.5 Hubungan antara sehat, sakit dan penyakit
Ø  Hubungan antara konsep sehat sakit dan penyakit pada dasarnya merupakan keadaan sehat sakit, yaitu :
1.Hasil interaksi seseorang dengan lingkungan.
2.sebagai manifetasi keberhasilan / kegagalan dalam beradaptasi dengan lingkungan.
3.Gangguan Kesehatan.
Ø  Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku sehat.
Sehat sakit berada pada sesuatu dimana setiap orang bergerak sepanjang kehidupannya.

1.Suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur ke dalam sehat / kesehatan seseorang.
2.kedudukannya : dinamis, dan bersifat individual.
3.Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan kemauan pada titik yang lain.
2.6 Sakit dan perilaku sakit
Sakit adalah keadaan dimana fisik, emosional, intelektual, social, perkembangan yang terganggu. Bukan hanya keadaan terjadinya proses penyakit
Oleh karena itu sakit tidak sama dengan penyakit. Sebagai contoh :
  • Seseorang dengan penyakit leukemia yang sedang menjalani pengobatan mungkin akan mampu berfungsi seperti biasanya.
  • Sedangkan dengan seseorang dengan penyakit kanker payudara yang sedang mempersiapkan diri untuk menjalani operasi mungkin akan merasakan akibatnya pada dimensi lain, selain dimensi fisik.
Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang meliputi: cara seseorang memantau tubuhnya ; mendefinisikan dan mengintrerprestasikan ; gejala yang dialami; melakukan upaya penyembuhan dan penggunaan system pelayanan kesehatan.
Seorang individu yang merasa dirinya sedang sakit perilaku sakit bisa berfungsi sebagai mekanisme koping.
2.7Tahapan sakit menurut Suchman terbagi menjadi 5 tahap yaitu :

a. Tahap Transisi : individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh ; merasa dirinya tidak sehat / merasa timbulnya berbagai gejala merasa adanya bahaya.

Mempunyai 3 aspek :
- secara fisik : nyeri, panas tinggi.
- Kognitif : interprestasi terhadap gejala.
- Respons emosi terhadap ketakutan / kecamasan.
Konsultasi dengan orang terdekat : gejala perasaan, kadang-kadang mencoba pengobatan dirumah.

b.Tahap asumsi terhadap peran sakit (sick Rok).
Penerimaan terhadap sakit.
1. Individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman : menghasilkan peran sakit.
2. Mencari pertolongan dari profesi kesehatan yang lain, mengobati sendiri, mengikuti   nasehat teman / keluarga.

Akhir dari tahap ini dapat ditentukan bahwa gejala telah berubah dan merasa lebih buruk. Individu masih mencari penegasan dari keluarga tentang sakitnya. Rebcana pengobatan dipenuhi / dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman.

c.Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
- Individu yang sakit : meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri.
- 3 tipe informasi :
1. Validasi keadaan sakit.
2. Penjelasan tentang gejala yang tidak dimengerti.
3. Keyakinan bahwa mereka akan baik.
- Jika tidak ada gejala : individu mempersepsikan dirinya sembuh, jika ada gejala kembali pada posisi kesehatan.

d. Tahap ketergantungan
Jika profesi kesehatan menvalidasi (menetapkan) bahwa seseorang sakit : menjadi pasien yany tergantungan untuk memperoleh bantuan.
Setiap orang mempunyai ketergantungan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.
 * Mengkaji kebutuhan ketergantungan pasien di kaitkan dengan tahap perkembangan.
®Perawat
* Support terhadap perilaku pasien yang mengarah pada kemandirian.

e. Tahap Penyembuhan
1.Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit dan kembali pada kondisi sebelum sakit.
2. kesiapan fungsi social
3. member pasien untuk berfungsi dengan meningkatkan kemandirian.
4. memberikan harapan dan support.
F. Tingkat Pencegahan
Untuk mengatasi masalah kesehatan termasuk penyakit di kenal tiga tahap pencegahan:
Pencegahan primer: promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan khusus (specific protection).
1.Pencegahan sekunder: diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment), pembatasan cacat (disability limitation)
Pencegahan tersier: rehabilitasi.


2. Pencegahan primer dilakukan pada masa individu belum menderita sakit, upaya yang dilakukan ialah:

a. Promosi kesehatan/health promotion yang ditujukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap masalah kesehatan.

b. Perlindungan khusus (specific protection): upaya spesifik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit tertentu, misalnya melakukan imunisasi, peningkatan ketrampilan remaja untuk mencegah ajakan menggunakan narkotik dan untuk menanggulangi stress dan lain-lain.
3. Pencegahan sekunder dilakukan pada masa individu mulai sakit

a. Diagnosa dini
dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment), tujuan utama dari tindakan ini ialah
1)      mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan penyakit menular, dan 2) untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan orang sakit dan mencegah terjadinya komplikasi dan cacat.
b. Pembatasan cacat (disability limitation) pada tahap ini cacat yang terjadi diatasi, terutama untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk lagi.
4. Pencegahan tersier

a. Rehabilitasi, pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita tidak menjadi hambatan sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial.
Adapun skema dari ketiga upaya pencegahan itu adalah
2.8Proses Perjalanan Penyakit Dibedakan Atas
a) fase sebelum orang sakit: yang ditandai dengan adanya keseimbangan antara agen (kuman penyakit, bahan berbahaya), host/tubuh orang dan lingkungan dan
 b) fase orang mulai sakit: yang akhirnya sembuh atau mati.
Tingkat pencegahan penyakit (sumber: Leavel and clark, 1958)

Promosi kesehatan dilakukan melalui intervensi pada host/tubuh orang misalnya makan makanan bergizi seimbang, berperilaku sehat, meningkatkan kualitas lingkungan untuk mencegah terjadinya penyakit misalnya menghilangkan tempat berkembang biaknya kuman penyakit, mengurangi dan mencegah polusi udara, menghilangkan tempat berkembang biaknya vektor penyakit misalnya genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes, atau terhadap agent penyakit seperti misalnya dengan memberikan antibiotika untuk membunuh kuman.

Perlindungan khusus dilakukan melalui tindakan tertentu misalnya imunisasi atau proteksi pada bahan industri berbahaya dan bising . Melakukan kegiatan kumur-kumur dengan larutan flour untuk mencegah terjadinya karies pada gigi. Sedangkan terhadap kuman penyakit misalnya mencuci tangan dengan larutan antiseptik sebelum operasi untuk mencegah infeksi, mencuci tangan dengan sabun sebelum makan untuk mencegah penyakit diare.

Diagnosa dini dilakukan melalui proses skrining seperti misalnya skrining kanker payudara, kanker rahim, adanya penyakit-penyakit tertentu pada masa kehamilan, sehingga pengobatan dapat dilakukan saat dini dan akibat buruknya dapat dicegah.

Kadang-kadang batas dari ketiga tahap pencegahan itu tidak jelas sehingga ada kegiatan yang tumpang tindih dapat digolongkan pada perlindungan khusus akan tetapi juga dapat digolongkan pada diagnosa dini dan pengobatan segera misalnya pengobatan lesi prekanker pada rahim dapat termasuk pengobatan dini dapat juga perlindungan khusus.

Selain upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier yang dikalangan kesehatan dokter, perawat dan praktisi kesehatan masyarakat dikenal sebagai lima tingkat pencegahan, juga dikenal empat tahapan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat, empat tahapan itu (Rossenberg, Mercy and Annest, 1998) ialah:
1.      Apa masalahnya (surveillance)?
2.       Identifikasi masalah.
3.      apa masalahnya?
4.      kapan terjadinya?
5.       Dimana?
6.       siapa penderitanya?
7.       bagaimana terjadinya?
8.       kapan hal itu terjadi apakah ada kaitannya dengan musim atau periode tertentu?
9.      Mengapa hal itu terjadi (Identifikasi faktor resiko)?
10.   Mengapa hal itu lebih mudah terjadi pada orang tertentu, faktor apa yang meningkatkan kejadian (faktor resiko) dan faktor apa yang menurunkan kejadian (faktor protektif)?
11.  Apa yang berhasil dilakukan (evaluasi intervensi). Atas dasar kedua langkah terdahulu, dapat di rancang upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah, menanggulangi dengan segera penderita dan melakukan upaya penyembuhan dan pendampingan untuk menolong korban dan menilai keberhasilan tindakan itu dalam mencegah dan menanggulangi masalah.
12.  Bagaimana memperluas intervensi yang efektif itu (implementasi dalam skala besar). Setelah diketahui intervensi yang efektif, tindakan selanjutnya bagaimana melaksanakan intervensi itu di pelbagai tempat dan setting dan mengembangkan sumber daya untuk melaksanakannya.
2.9Ciri-ciri Sehat dan sakit
Ø  Ciri- ciri sehat
1.       Suhu normal 36,5°C – 37,5°C.
2.      Tubuhnya sehat bugar dan tidak lemas.
3.      Wajahnya berseri, tidak nyeri, emosi stabil
4.      Tidak ada gangguan fisik, psikis, maupun sosial.
5.      Selalu berfikir positif dan tidak merasa ada gangguan.
6.      Mampu melaksanakan segala aktifitas dengan semangat.
Ø  Ciri- ciri sakit
1.      Suhu abnormal > 38°C.
2.      Tubuhnya lemas, lunglai, letih, dan tidak semangat dalam melakukan segala aktifitas.
3.      Wajahnya pucat dan tubuh terasa nyeri.
4.      Adanya gangguan fisik, psikis, maupun sosial.
5.      Selalu berfikir bahwa dirinya sakit (sugesti dalam dirinya sendiri).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Konsep sehat-sakit adalah konsep yang kompleks dan multi interpretasi, banyak faktor yang mempengaruhi kondisi sehat maupun sakit. Setiap individu, keluarga, masyarakat maupun profesi kesehatan mengartikan sehat/sakit secara berbeda tergantung paradigmanya. Kemampuan kognitif akan membentuk cara berpikir seseorang untuk memahami faktor-faktor yang berkaitan penyakit dan menggunakan pengetahuan tentang kesehatan dan penyakit yang dimilikinya untuk menjaga kesehatan sendiri. Faktor emosional juga mempengaruhi keyakinan terhadap kesehatan dan cara melaksankannya.
3.2 Saran
Untuk menjaga keadaan kita tetap sehat dan fit berfikirlah yang positif, karena keadaan sakit dimulai dengan keadaan  jasmani, rohani dan sosial yang kurang baik. Sakit bukan saja karena faktor alam tetapi faktor dari alam bawah sadar kita.
Pengen sehat,
 Slalu berfikir yang positif.
DAFTAR PUSTAKA
 
Potter, A. Patricia dan Anne Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
Soemanto, Wasty. 2006. Psiokologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Foster, George M. 1986. Antropologi Kesehatan. Jakarta: UI-Press
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Susanto, S Astrid. 1988. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Bina Cipta
 

Link Kesehatan Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger