2.6 Asuhan Keperawatan
2.6.1 Pengkajian
Identitas Klien
Nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin,umur, pekerjaan, nama ayah/ ibu, pekerjaan, alamat, agama, suku bangsa, pendidikan terakhir.
Riwayat Sakit dan Kesehatan
Keluhan Utama : vertigo, tinitus, dan penurunan pendengaran
Riwayat Penyakit Sekarang : tidak diketahui dengas jelas
Riwayat Penyakit dahulu
Riwayat Keluarga
Riwayat Pengobatan
Observasi Dan Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
2. Tanda-Tanda Vital :
Suhu, nadi, tekanan darah, dan respiratory rate (RR).
3. Pemeriksaan pendengaran
- Tes Weber
- Tes Rinne
- Tes Swabach
B1 : Breathing (Sistem Pernapasan)
Bentuk dada
Pola nafas : normal
Suara napas : normal
Retraksi otot bantu napas : tidak ada
Alat bantu pernapasan : tidak ada
B2 : Blood (Sistem Kardiovaskular)
Irama jantung : regular; S1,S2 tunggal.
Akral : normal
Tekanan darah : hipotensi
B3 : Brain (Sistem Persyarafan)
Tinitus, penurunan pendengaran, vertigo
B4 : Bladder (Sistem Perkemihan)
Normal
B5 : Bowell (Sistem Pencernaan)
Asupan nutrisi : terganggu akibat mual, muntah dan anoreksia
B6 : Bone (Sistem Integumen dan Muskuloskeletal)
Turgor kulit : menurun
Mobilitas fisik : lemah, malaise
5. Pemeriksaan Penunjang
- Pneumo-otoskopi untuk melihat ada tidaknya nistagmus
- Romberg test
- Fukuda marching step test
- Dix-Hallpike test atau tes kalori bitermal
- Audiogram
- Tes gliserin
- Transtimpanic Elektrokokleografi
- Politom Elektronistagmogram
- CT scan atau MRI kepala
- Elektroensefalografi
- Stimulasi kalorik
- Videonistagmography
2.6.2 Diagnosa Keperawatan
- Gangguan persepsi sensori berkaitan dengan gangguan pendengaran
- Resiko tinggi cedera berkaitan dengan perubahan mobilitas karena gangguan cara berjalan dan vertigo.
- Ansietas berkaitan dengan ancaman atau perubahan status kesehatan dan kehilangan pendengaran
- Resiko terhadap trauma berkaitan dengan kesulitan keseimbangan
Resiko cedera no .1 intoleransi no.2 ansietas no.3
No. |
Diagnosis keperawatan |
Tujuan |
Kriteria Hasil |
Intervensi |
Rasional |
1. |
Resiko tinggi cedera berkaitan dengan vertigo. |
menghindari cedera fisik yang berkaitan dengan ketidakseim- bangan saat mobilisasi. |
a. Klien dapat berjalan dengan normal / lancar. b. Klien mampu menjaga keseimbangan tubuhnya saat melakukan mobilisasi |
|
|
2. |
Gangguan persepsi sensori auditorius berkaitan dengan proses penyakit |
Gangguan persepsi sensori dapat teratasi |
a. Rasa berdenging dapat hilang / berkurang b.Komunikasi efektif antara klien, keluarga, dan tenaga kesehatan. |
|
|
3. |
Ansietas berkaitan dengan ancaman, atau perubahan status kesehatan dan efek ketidakmam-puan akibat vertigo |
|
|
mengurangi ansietas.
|
2.6.3 WOC
DOWNLOAD : WOC ASKEP MENIERE
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit Meniere adalah suatu penyakit pada telinga dalam yang bisa mempengaruhi pendengaran dan keseimbangan. Penyakit ini ditandai dengan keluhan berulang berupa vertigo, tinnitus, dan pendengaran yang berkurang ssecara progresif, biasanya pada satu telinga. Penyakit ini disebabkan oleh peningkatan volume dan tekanan dari endolimfe pada telinga dalam.
3.2 Saran
Diharapkan dengan hadirnya makalah ini maka mahasiswa maupun praktisi kesehatan dapat memahami asuhan keperawatan pada pasien dengan Sindrom Meniere dengan tepat
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
Corwin, Elizabeth J. 2001. Patofisiologi. Jakarta : EGC
Latief, abdul dkk. 2007. Ilmu kesehatan anak. Jakarta : bagian ilmu kesahatan anak fakultas kedokteran universitas Indonesia
Putz R dan Pabst R. 1997. sobota. Jakarta : EGC
Arsyad, Efiaty, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan TELINGA, HIDUNG, TENGGOROKAN, KEPALA dan LEHER edisi keenam. Balai penerbit FKUI: Jakarta.