Kardiovascular
?
Mengenai Jantung dan Pembuluh-Pembuluh Darah
Apa yang disebut Penyakit ?
·
Gangguan Pada Bagian Tubuh
·
Gangguan Kesehatan
·
Disease ( Inggris )
·
Morbus ( Latin )
Penyakit
Jantung :
1.
Penyakit Jantung Rematik
2. Gagal
Jantung
3. Kelainan
Jantung Bawaan
4. Kelainan
Katup Jantung
5. Kardiomiopati
6. Pembedahan
Jantung
ANATOMIFISIOLOGI JANTUNG
·
Jantung merupakan suatu organ yg terdiri dari
otot yang dipengaruhi oleh sistem syaraf otonom
·
Lapisan jantung terdiri :
-
Endokardium ( Sebelah dlm, tdd jaringan endotel, selaputlendir)
-
Miokardium
( otot jantung )
-
Perikardium
( Sebelah luar, merupakan Selaput pembungkus )
·
Dalam
kerjanya jantung mempunyai 3 periode :
- Periode Diastole ( Dilatasi )
- Periode Sistole ( Kontriksi )
- Periode istirahat
( antara Kontriksi dan Dilatasi,
berhenti kira-kira 1/10 detik )
·
Periode Sistole ( Kontriksi ) keadaan
menguncup
- Jantung bagian ventrikel menguncup
- Katup Bikus & Trikuspidalis
tertutup
- Valvula semilunaris aorta dan Valvula semilunaris arteri
pulmonalis terbuka
Darah dari Ventrikel dekstra →
Mengalir ke Arteri Pulmonalis masuk ke paru kiri & kanan
Darah dari Ventrikel sinistra →
Mengalir ke aorta→kemudian ke seluruh tubuh
·
Periode Diastole ( Dilatasi ) keadaan
mengembang
- Katup Bikus & Trikuspidalis
terbuka
- Darah dari Atrium sinistra→ masuk
Ventrikel sinistra
- Darah dari Atrium dekstra→ masuk
Ventrikel dekstra
·
Periode Istirahat
-Waktu antara periode Kontriksi dan dilatasi, jantung berhenti kira-kira
1/10 detik
-Istirahat→ kontriksi 70 -80 kali permenit, memindahkan darah ke Aorta
60 -70
cc
-Bekerja→ kontriksi lebih cepat
·
Selama kehamilan keperluan janin yg sedang
bertumbuh akan oksigen dan zat-zat makanan akan bertambah, yang harus dipenuhi
melalui darah ibu
·
Darah
yang beredar akan bertambah sehingga jantung bekerja lebih berat
·
Perubahan-perubahan
dalam sistem kardiovascular biasanya masih dalam batas fisiologis
·
Perubahan-perubahan
itu terutama disebabkan oleh :
1. Hipervolemia dalam kehamilan ( kehamilan 10 mg dan mencapai
puncaknya antara minggu 32 - 36 )
2. Uterus
yang membesar akan menekan Vena Cava Inferior
sehingga
mempengaruhi Venous return ke jantung, dan penekanan
Aorta
desendens yang mengakibatkan tahanan ferifer.
Penyakit Jantung Rematik
I. Pengertian
- Demam Rematik : Penyakit sistemik akut atau kronik dapat sembuh sendiri oleh sebab yg belum jelas, yg dapat menimbulkan cacat pada katup jantung secara lambat.
- Penyakit Jantung Rematik : penyakit yg ditandai dgn kerusakan pada katup jantung akibat serangan karditis rematik akut yang berkali-kali
- Demam Rematik & Penyakit Jantung Rematik Penyebab utama cacat dan kematian krn kelainan jantung pada remaja
II. Etiologi
·
Kuman Streptococus B hemolytycus
·
Biasanya setelah 1-4 minggu setelah serangan
Tonsilitis,Nasofaringitis, Otitis media
·
Kebanyakan timbul pada usis 5-15 thn,
III. Gejala
·
Umumnya demam atau artritis setelah 2-3 minggu
terinfeksi Streptococus B hemolytycus
·
Demam
-
Tidak
khas, bisa berkali -kali dgn tanda-tanda umum :Malaise,
Astenia, Penurunan berat
badan
-
Biasanya Terjadi pada saat permulaan
Poliartritis.Tipe demam
remittent, umumnya jarang melampaui 39C. jika
tidak diobati
kembali
normal dlm 2-3 minggu.
·
Sakit Persendian
- Nyeri persendian dengan tanda-tanda Artritis.
- Artritis : radang persendian dgn tanda-tanda panas, merah, bengkak atau nyeri tekan, & keterbatasan gerak sendi.
- Artritis dapat mengenai beberapa persendian secara bergantian selama beberapa hari dalam seminggu. dikenal sebagai artritis meloncat (migratory ).
- Artritis sering dimulai dari kaki dan menjalar ke lengan.
- Sering terkena lutut (75 % ), pergelangan kaki ( 50 % ) siku, pergelangan tangan, pinggul, persendian kaki kecil ( 12-15 % ).
- Tanpa pengobatan poloartritis menghilang dlm 3 minggu tanpa meninggalkan bekas.
·
Pankarditis
- Berupa Endokarditis, Miokarditis,
Perikarditis.
- Karditis terjadi pada 50 % demam rematik pertama.
- Adanya karditis dpt diduga dgn adanya bising jantung
IV. Diagnosa dini
·
Perubahan kehamilan yg menyulitkan diagnosis
adalah : nyeri sendi pada wanita hamil mungkin oleh karena sikap tubuh yang
memikul beban yang besar
·
Adanya
aktifitas demam rematik dapat diduga bila terdapat :
1.
suhu
subfebris dgn takikardi yang lebih cepat
2.
Leukositosis
dan LED yang tetap tinggi
3.
bising
jantung yg berubah-ubah sifatnya
V. Dignosis Banding
Kedaan
yg menyerupai demam rematik pd otot persendian
1. Nyeri pada ekstremitas
2. Artritis Reumatoid
VI.
Penatalaksanaan
- Injeksi Benzatin Penisilin 600.000 – 1,2
juta unit
-
Oral Benzatin Penisilin 2 x 500.000 unit untuk 10 hari
VII. Prognosa : Buruk
Gagal Jantung
I. Pengertian
Suatu keadaan Patofisiologi adanya kelainan fungsi
jantung berakibat jantung gagal memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisma jaringan
II. Patofisiologi
Patofisiologi gagal jantung lebih dapat dimengerti
dgn dua komponen penting yang berperan yaitu :
1. Abnormalitas miokard primer yang
menimbulkan disfungsi daya pompa jantung
2. Gagal jantung kongesti akibat disfungsi
jantung yang primer, sebagai respon dari bermacam-macam beban kerja yang
berlebihan.( overload )
Apabila Overload disebabkan hipertensi atau tekanan diastolik yg tinggi
akan terjadi hipertrofi sel-sel otot jantung
III. Jenis Gagal Jantung
Sangat beragam dan bergantung banyak faktor antara lain:
Etiologi kelainan jantung, umur pasien, berat atau ringannya, terjadi
mendadak atau perlahan dan menahun serta faktor lain yg mempercepat gagal
jantung
·
Gagal Jantung Kiri
-
Adanya kongesti pulmonal pada infark ventrikel kiri
- hipertensi dan kelainan pada katup aorta
dan mitral
Gejala :
·
dyspneu ( sesak nafas )
·
fatiq
·
ortopnea ( kesulitan bernafas kecuali pada sikap
tegak )
·
dispneu nokturnal paroksimal
·
batuk
·
pembesaran jantung
·
irama derap pada bunyi jantung
·
pernafasan Cheyne stokes
·
takikardi
·
ronki
·
Gagal Jantung Kanan
- apabila berlangsung lama, akan
berakumulasi secara
sistemik : dikaki, ascites,
hepatomegali, efusi fleura, dll
Gejala
:
·
fatiq
·
edema
·
anoreksia dan kembung
·
ascites
·
hepatomegali
·
edema pitting
·
irama derap pada bunyi jantung
·
bising jantung
·
tanda-tanda penyakit paru kronik
IV. Gejala
klinis
·
Semua gejala dan tanda-tanda gagal jantung
adalah akibat akibat mekanisme :
~
Curah jantung yg rendah
~
Mekanisme
kompensasi yg terjadi dengan segala prosesnya
seperti
sesak nafas waktu bekerja dan takikardi, edema
dan hepatomegali
·
Dalam
perjalanan penyakit gagal jantung perlu diperhatikan adanya :
- Infeksi paru
- Demam atau sepsis
- Anemia ( akut dan menahun )
- Beban cairan yang berlebihan ( pemakaian infus )
- Tdk teratur minum obat seperti diuretik dan digitalis
- Emboli paru
- Melakukan pekerjaan berat dan mendadak
- Stres emosional
- Hipertensi tak terkontrol
V. Penatalaksanaan
·
Sebelum pertengahan 1980 :
-
Retraksi garam dan cairan
-
Digitalis, untuk merangsang kerja otot jantung
-
Diuretik, mengendalikan cairan intravaskular
(bersifat semu krn tdk mengubah perjalanan penyakit)
·
Pemakaian Vasodilator ACE inhibitor
Menghambat perubahan Angiotensin I
menjadi Angiotensin II yg menyebabkan vasokontrisi arterial ginjal, yang
menyebabkan resistensi perifer.
·
Tujuan penatalaksanaan
* Mengurangi beban kerja :
- Istirahat : jasmani & emosional
- Kurangi obesitas
- Vasodilator
*
Memperbaiki daya pompa jantung
- Digitalis
- obat inotropik
lain
*
Pengendalian retensi garam dan cairan
- diet rendah
garam
- diuretik
KELAINAN KATUP
JANTUNG
1. Penyakit
Katup Mitral / Bikuspid
2. Kelainan
Katup Aorta
3. Kelainan
Katup Pulmonal
4. Penyakit
Katup Trikuspid
PENYAKIT
KATUP MITRAL / BIKUSPID
·
STENOSIS MITRAL ADALAH :
Blok aliran darah pada katup Mitral,
akibat adanya perubahan struktur mitral leaflets, yang menyebabkan tidak
membukanya katup mitral secara sempurna saat diastolik
·
Etiologi :
Paling sering diakibatkan oleh penyakit jantung rematik.
·
Patofisiologis
·
Normal
luas permukaan katup mitral : 4 – 6 cm ²
·
Bila
luas permukaan sekitar 2 m ² → mulai timbul perubahan Hemodinamik,
dimana darah dari atrium kiri dapat masuk ke ventrikel kiri hanya dengan
tekanan yang lebih besar ( Pressure Gradient )
·
Luas
< 1 cm ² keadaan stenosis mitral berat, diperlukan Pressure Gradient
20 mmHg agar curah jantung dapat dipertahankan.
·
Tekanan
di atrium ↑ → tekanan vena Pulmonalis ↑ → Udema Paru
·
Bila
tekanan vena pulmonalis melebihi plasma oncotic presure → transudasi cairan ke
alveoli dan jaringan Interstitiel
·
Karena
peninggian tekanan ini , makin lama terjadi perubahan lapisan intima dan media
arteriol → peninggian tahanan paru → beban pernafasan me ↑ sehingga pernafasan
semakin berat
Gejala klinis
~
Keluhan
yang paling menonjol adalah sesak nafas (
Dispnue )
~
Nyeri
dada
~
Stres
atau aktifitas tiba-tiba dapat menimbulkan kongesti paru, walaupun stenosis
mitral masih ringan.
~
Kehamilan
pada trimester III memperberat keluhan sesak nafas
Therafi
~ Antibiotik untuk reaktivasi Penyakit
jantung koroner
~ Tidak bekerja berat
~ Anemia dan infeksi segera diatasi pada
pasien stenosis mitral
~ Diuretik oral
~ Digitalis jika ada tanda tanda gagal
jantung
INSUFISIENSI MITRAL
Keadaan dimana terdapat refluks darah dari
ventrikel kiri ke dalam atrium kiri saat sistolik. Ini terjadi akibat katup
mitral tidak menutup sempurna
KELAINAN KATUP AORTA
·
STENOSIS AORTA
·
Patofisiologi
~ Stenosis terjadi secara bertahap dalam
waktu yang lama, didahului terjadinya hipertrofi ventrikel kiri
~ Tekanan intraventukeler meningkat untuk
mempertahankan curah jantung yang normal
~ Jika gradient katup aorta ( perbedaan
tekanan sistolik ventrikel kiri dengan sistolik aorta ) sebesar 50 mmHg dan diameter
katup aorta 25 % dari diameter katup normal (0,4 cm²) merupakan stenosis
yang kritis → kekakuan otot ventrikel saat diastolik → tek. Atrium kiri me
↑ → tek.arteri pulmonal me ↑ →
tekanan ventrikel kanan dan atrium kanan me ↑ ( kongesti )
~ Oksigenasi miokard jadi tidak adekuat
hipertrofi otot.
·
Gejala klinis
Perjalanan penyakit yang lambat dan bertahap menyebabkan pasien stenosis
aorta mengeluh sesak nafas dan sakit dada setelah menderita bertahun tahun,
saat fungsi jantung sudah menurun dan obstruksi aorta sangat berat.
·
Penatalaksanaan :
Pembedahan
KELAINAN KATUP PULMONAL
Etiologi
Stenosis pulmonal dapat disebabkan
oleh kelainan congenital maupun setelah lahir [didapat]. Kelainan yang didapat
di antranya di sebabkan oleh jantung
rematik, tuberculosis.
Kelainan sejak lahir diantaranya :
tak terbentuk katup pulmonal, kelainan ini bisa merupakan kelainan
tersendiri akan tetapi lebih sering disertai dengan defek septum ventrikel dan
sumbatan jalan keluar ventrikel kanan. Di sini regurgitasi pulmonal
dapat pula terjadi.
- Atresia pulmonal dengan septum ventrikel yang intact. Di sini katup pulmonal tidak sempurna dan hanya berupa jaringan fibrosa, ruang ventrikel kanan biasanya kecil sedangkan dindingnya hipertrofi.
- Stenosis pulmonal dengan septum vertikel yang intact. Kelainan ini lebih sering terjadi dibandingkan dengan 2 kelainan di atas. Pada bentuk yang ringan merupakan fusi sebagian,dua atau tiga daun katup.
- Defek septum vertikel dengan obstruksi jalan keluar ventrikel kanan. Defek septum ventrikel
dapat mengalami komplikasi obstruksi jalan keluar ventrikel di atrium
kanan baik tingkat subvalvular ataupun valvular.
- Tertalogi Fallot. Di sini defek septum ventrikel biasanya terletek di bawah Krista
supraventrikularis. Sumbatan jalan keluar ventrikel kanan biasanya di
sebabkan oleh sempitnya infundibulum
di sertai dengan hipertropi
otot .
- Transposisi arteri besar yang sempurna. Di sini aorta berpangkal pada ventrikel kanan
sedangkan arteria pulmonalis berpangkal pada Ventrikel kiri.
Regurgitas pulmonal merupakan kelainan yang jarang
terdapat. Kelainan ini bisa di sebabkan kelainan kongenital daun katup,
endokarditis infeksiosa, operasi koreksi stenosis pulmonal, hipertensi pulmonal
berat akibat stenosis mitral maupun sebab yang lain seperti penyakit yang lain
seperti seperti penyakit paru kronik dan emboli paru.
Patogenesis dan patopisiologi
Stenosis pulmonal
dengan septum ventrikel intact bisa di sebabkan oleh stenosis valvular
infundibular atau keduanya.obstruksi infunsdibular atau jalan keluar ventrikel
kanan disebabkan oleh jaringan fibrosa yang seakan mengikat atau oleh
hipertrofi otot.secara normal, area lubang katup pulmonal pada saat lahir sebesar 0,5 cm dan akan ikut membesar dengan
pertumbuhan badan.
Gangguan hemodinamik biasanya baru terjadi kalau obstruksi katup
pulmonal sudah mencapai 60% atau lebih.stenosis pulmonal ringan yang di sertai
aliran darah yang tinggi dapat mengakibatkan tekanan yang nyata., sebaliknya
pada stenosis yang berat dengan aliran darah yang rendah akibat gagal jantung
perbedaan tekanan yang di hasilkan dapat rendah.
Regurgitas pulmonal sering sekali terjadi
akibat disfungsi valvular yang sekunder pada pasien dengan hipertensi pulmonal
kronik akibat stenosis mitral reumatik {dengan bising graham steel }, penyakit
jantung pulmonal dan sebab lain hipertensi pulmonal. Regurgitasi pulmonal
fungsional ini di pikirkan terjadi akibat dilatasi cincin katup pulmonal.
Regurgitasi pulmonal akibat kelainan
congenital {primer} biasanya tanpa di sertai hipertensi pulmonal menimbulkan
bising diastolik dengan nada rendah dan sipatnya crescendo-decrescendo. Sebaliknya pada pasien regurgitasi pulmonal
sekunder {dengan hipertensi pulmonal } sipat bising diastolic yang terjadi
mempunyai nada tinggi, meniup dan decrescendo. Pada pasien yang muda, isolated pulmonary regurgitation ini biasanya
masih dapat ditoleransi dengan baik tanpa hipertensi pulmonal.
Manifestasi klinis
Penyakit jantung congenital dengan akibat
obstruksi atau stenosis dan regurgitasi katup jantung umumnya gejalanya sama
dengan penyakit jantung valvular yang di dapat. Walaupun demikian pada kelainan
jantung congenital ada beberapa tanda khas yang perlu diperhatikan. Pada
kebanyakan remaja dengan stenosis pulmonal congenital yang nyata, isi semenit
pada saat istirahat tetap normal akan tetapi kenaikan isi semenit pada saat
olahraga mengalami gangguan, sedangkan pada anak-anak toleransi terhadap olah raga cukup baik.
Pasien dengan stenosis pulmonal ringan sampai sedang biasanya tidak
mempunyai keluhan, pasien di temukan karena ada bising sistolik pada saat
pemeriksaan fisis biasa. Bahkan pasien dengan stenosis pulmonal beratpun kadang
tanpa keluhan biasanya berupa dyspnoe
d’effort , rasa lelah yang berlebihan. Kedua keluhan ini sehubungan dengan
kenaikan isi semenit yang tidak adekuat pada saat olah raga.
Gagal jantung kanan bisa terjadi pada stenosis
yang berat. Sinkope bisa terjadi akan tetapi kematian mendadak {seperti pada
stenosis aorta }, tidak terjadi. Nyeri dada menyerupai angina pectoris dapat
terjadi pada stenosis pulmonal yang berat.
Regurgitas pulmonal biasanya dapat
ditoleransi pasien dan jarang terlihat dengan gagal jantung kanan atas dasar
regurgitasi pulmonal saja. Keluhan lelah dan tanda gagal jantung kanan ringan
kadang terdapat pada pasien. Ini. Bising diastolic yang meniup atau kasar
terdengar pada pasien ini. Bisising diastolic yang meniup atau kasar terdengar
di sternum bagian kiri atas. Bising pada regurgitasi pulmonal ini terdengar
lebih keras dengan inspirasi. Dan kalau bising ini terjadi akibat hipertensi
pulmonal, disebut bising Graham Stell. Bising ini terdengar dengan nada tinggi
mirip dengan bising regurgitasi aorta, sedangkan bising regurgitasi pulmonal
oraganik terdengar dengan nada rendah dan kasar. Bising diastolic ini disertai
dengan bising sistolik. Denyutan ventrikel kanan terasa terasa sepanjang dada sebelah kiri. Ada bunyi
sistolik click dengan suara dua yang pecah secara fisiologis.
Pemeriksaan Penunjang.
o
Elektrokardiogram
o
Pemeriksaan
radiologis
o
Pemeriksaan
fungsi paru
o
Pemeriksaan
ekokardiografi
o
Pemeriksaan
radioisotope
o
Pemeriksaan
kateterisasi dan angiografi
Diagnosis
Biasanya diagnosis stenosis pulmonal dapat ditegakan atas dasar
pemeriksaan fisis diagnostic disertai dengan pemeriksaan penunjang seperti
elektrokardiografi, radiologist, dan ekokardiografi. Criteria untuk membuat
diagnosis, pada stenosis pulmonal baik dengan ataupun tanpa keluhan terdengar
bising sistolok ejeksi sepanjang sternum bagian kiri dan sering disertai dengan
ejection click atau paten foramen ovale. Pada regurgitasi pulmonal, dengan
angiografi bisa terlihat adanya aliran kembali kontras ke ventrikel kanan pada
fase diastolik.
Komplikasi
Pada stenosis pulmonal yang berat bisa terjadi
gagal jantung kanan. Demikian pula infartmiokard kanan dapat terjadi pada
stenosis pulmonal berat dengan pembesaran ventrikel kanan. Walaupun jarang,
andokarditis dapat terjadi sebagi komplikasi stenosis pulmonal. Sedangkan
komplikasi regurgitasi pulmonal selain gagal jantung, bisa juga mengakibatkan
terjadinya endokarditis walaupun jarang.
Pengobatan
Stenosis pulmonal yang ringan sampai sedang dapat dikelola tanpa
tindakan operasi. Pada pasien yang membutuhkan tindakan dental ataupun operasi
dianjurkan pemberian antibiotic profilaksis.
Pengelola regurgitasi pulmonal berat biasanya terbatas pada pemberian
profilaksis antibiotic pada tindakan dental atau operasi. Gagal jantung sangat
jarang terjadi pada regurgitasi pulmonal sehingga tidak banyak pengalaman
tindakan pengobatan ataupun operasi pada kasus tersebut.
Kardiomiopati
Kardiomiopati Kongestif / Dilatasi
Kardiomiopati kongestif
adalah suatu penyakit miokard yang primer atau idiopatik yang di tandai dengan
di latasi ruangan – ruangan jantung dan gagal jantung kongestif. Fungsi pompa
sistolik berkurang secara progresif serta volume akhir diastolik dan sistolik
meningkat. Tebal dinding ventrikel dapat bertambah, berkurang atau normal.
Tekanan pengisian ventrikel kiri biasanya meningkat akibat fungsi pompa
ventrikel kiri yang mengurang.
Etiologi
Etiologi kardiomiopati
kongestif tidak di ketahui pasti, tetapi kemungkinan ada hubungannya dengan
beberapa hal seperti pemakaian alkohol berlebihan, grapiditas dan puerperium,
hipertensi sistemik, infeksi virus, kelainan autoimun, dan pengaruh bahan kimiawi
dan fisik.
Akhir-akhir ini sering
dilaporkan adanya autoantibodi, antimyocardial antibodies. Yang banyak dalam
darah pasien kardiomiopati kongestif yang berikatan dengan saluran kalsium yang
pada akhirnya menyebabkan kegagalan fungsi jantung.
Gejala Klinis
Gejala klinis yang
menonjol adalah gagal jantung kongestif, terutama yang kiri, lelah lemaas dan
dapat di sertai tanda-tanda emboli sistemik atau paru.
Pemeriksaan Fisis
Pada pemeriksaan fisis
adalah antaa lain dapat di temukan jantung membesar sekali, terdengar bunyi
jantung ke-3 ke-4, tekanan darah dapat normal atau rendah, pulsus aaaaltermans,
kulit dingin akibat vasokontriksi perifer, desakan vena sentralis yang tinggi.
Kadang-kadang ditemukan insufisiensi mitral dan trikuspid. Pada gagal jantung
yang lanjut terdapat adema kaki, asites, hepatomegali.
Pemeriksaan penunjang
*
Radiologi
*
Elektrokardiograpi
*
Ekokardiograpi
*
Pemeriksaan radionuklear
Diagnosis banding
Diagnosis
banding yang perlu diperhatikan , ialah kardiomipati iskemik. Untuk kelainan
ini pada angiografi koroner , serta ditemukan adanya kelainan segmental miokard
ventrikel kiri.Biopsi jaringan miokard untuk pemeriksaan histologis pada waktu
sadapan jantung dapat dilakukan.
Pengobatan
Tak
ada pengobatan spesifik.Biasanya dilakukan pengobatan umum untuk dekompensasi
jantung.Obat vasodilator dapat diberikan bila ditemukan tanda-tanda gagal
jantung yang reprakter.Pengobatan lain adalah pengobatan simtomatik , seperti
pengunaan antiagulansia , antiartimia.
Akhir-akhir
ini dilaporkan bahwa hormon tiroid , L-Tiroksin , tenyata bermanfaat untuk
memperbaiki fungsi pompa jantung waktu istirahat dan selama kegiatan fisis
kardiomiopati dilatasi.Hormon tiroid diantaranya merangsang pembentukan protein
miokard sehingga terjadi hipertropi dan peningkatan kontraksi miokard ,
disamping mengurangi tekanan vaskular perifer sistemik. Akhirnya mungkin perlu
dilakukan transplantasi jantung.
Prognosis
Prognosis penyakit ini
jelek.Survival rate umumnya 5-6 tahun.
Kamus
Kedokteran
·
Hipervolemia : bertambahnya volume plasma
darah yang beredar
·
Plasma darah : bagian cair darah yang
tidak mengandung sel-sel darah
·
Sel-sel darah :
Eritrosit ( Sel
darah merah )
Leukosit ( Sel
darah putih )
Leukosit terdiri atas :Granulosit (
neutrofil, eosinofil, basofil)
Limfosit,
Monosit
·
Curah jantung : Cardiac output ,
Volume darah yang dipompa keluar oleh jantung
per satuan waktu
·
Hemodinamik :
pengetahuan bagaimana sifat-sifat
fisik darah dan peredarannya melalui pembuluh-pembuluh mempengaruhi aliran dan tekanan.
·
Penyakit Sistemik / Systemic Disease :
Penyakit yang menyerang sistem- sistem dalam tubuh
·
Etiologi : Penyebab penyakit
·
Malaise : Perasaan tidak enak badan yang tidak
jelas
·
Astenia : Lemah tidak bertenaga
·
Demam
Remittent : demam yang
turun naik
·
Karditis : Radang jantung
·
anoreksia : tidak nafsu makan
·
Nokturnal : terjadi pada malam hari