BAB 5
KESIMPULAN
1.1. Kesimpulan
- Apendisitis adalah Peradangan apendik vesipormis yang timbul akibat obstruksi apendiks atau invasi agen virus. (Suratun, 95)
- Apendisitis adalah Peradangan dari apendiks vesipormis dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering
- Apendisitis disebabkan oleh hal-hal dibawah ini : - Obstruksi lumen apendiks yang dapat disebabkan oleh fekalit, hiperplasi jaringan limfoit, benda asing, cacing atau parasit lain, tumor atau karsinoma - Infeksi bakteri atau parasit.
- Striktura karena vibrosis pada dinding ususManifestasi klinis yang muncul pada pasien apendisitis adalah : - Nyeri bermula di daerah umbilicus atau peri umbilicus bersamaan dengan mual muntah dan anoreksia.. - Demam yang tidak terlalu tinggi, suhu antara 37,5 oC sampai 38,5 oC, tetapi bila suhu lebih tinggi diduga ada perforasi. - Biasanya terdapat konstipasi karena pasien takut mengejan, tetapi kadang-kadang terjadi diare. - Nyeri tekan - Psoas sign positif : aktif dan pasif - Obsturator sign positif, poisisi pasien terlentang lutut difleksikan kemudian dirotasikan ke arah dalam dan luar secara pasif maka dinyatakan posistif bila terdapat nyeri. - Dapat ditemui peristaltic tidak ada bila terjadi ileus paralitik karena peritonitis. - Pada rectal tuse terdapat nyeri tekan pada arah jarum 9 sampai 12.
- Klasifikasi apendisitis terbagi atas dua yakni : - Apendisitis akut, dibagi atas : apendisitis akut vokalis atau segmentalis yaitu setelah sembuh akan tumbuh struktur lokal dan apendiksitis furulenta difusi yaitu sudah bertumpuk nanah. - Apendisitis kronis, dibagi atas : apendisitis kronis vokalis atau farsial setelah sembuh akan tumbuh striktur lokal, apendisitis kronis obliteritiva yaitu apendiks miring, biasanya ditemukan pada usia tua.
- Pemeriksaan Penunjang Dalam mengevaluasi adanya apendisitis atau untuk penegakan diagnosis sering sekali mengalami hal yang rumit karena banyak gangguan lain yang juga memberikan gambaran klinis abdomen akut hampir sama seperti apendisitis, oleh karena itu perlu dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang antara lain : - Pemeriksaan laboratorium : biasanya ditemukan leukositosis (biasanya antara 10.000/ml sampai 20.000/ml dengan peningkatan jumlah netrofil. - Pemeriksaan urine : bisa terjadi piuria atau hematuria - Pada pemeriksaan USG dapat menunjukkan kadar aliran udara terlokalisasi. - Photo polos abdomen dapat memperlihatkan distensi sekum, satu atau dua lingkaran usus yang berdistensi atau fekalit pada kuadran kanan bawah.
- Penatalaksanaan - Sebelum pembedahan : Observasi, dalam 8-12 jam, pemberian antibiotic, pemberian cairan parenteral, pemberian analgetik. - Operasi apendiktomi - Pasca operasi, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :
- Kompklikasi. - Komplikasi utama apendisitis adalah perforasi apendiks yang dapat berkembang menjadi peritonitis dan abses. Insiden perforasi sekitar 10% - 32%, insiden lebih tinggi pada anak kecil dan lansia. Perforasi secara umum terjadi 24 jam setelah awitan nyeri. Gejala mencakup demam dengan suhu lebih tinggi penampilan toksit nyeri tekan abdomen yang kontiniu. - Peritonitis umum dapat terjadi akibat perforasi apendiks. - Terbentuknya abses apendiks ditandai dengan teraba massa di kuadran kanan bawah yang cenderung menggelembung kea rah rectum atau vagina. - Trombo flebitis sufuratif dari system fertal jarang terjadi tetapi merupakan komplikasi yang letal. Tandanya seperti demam sepsis, menggigil, hepatomegalli dan ikterus setelah terjadi perforasi apendiks. - Komplikasi lain yang dapat terjadi berupa abses supfrenikus dan vocal sepsis intra abdominal. - Obstruksi intestinal dapat juga terjadi akibat perlengketan
1.2.Saran
- Diharapkan kepada pasien supaya dapat melaksanakan check-up secara teratur dan mengikuti program pengobatan sesuai dengan peraturan yang diinstruksikan dokter sampai dinyatakan benar-benar sembuh. 2. Diharapkan kepada keluarga supaya tetap mendukung pasien dalam program pengobatan baik dukungan moril dan ekonomi.
- Diharapan kepada pihak RSUD Sidikalang untuk dapat melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung perawatan pasien yang holistic seperti penyediaan alat-alat pemeriksaan yang berhubungan dengan penyakit Apendiktomy.
- Pihak institusi AKPER untuk dapat meningkatkan fasilitas referensi di perpustakaan yang menyangkut Apendiktomy sehingga dapat menambah minat baca dan pengetahuan mahasiswa.