Tanda dan Gejala Parkinson
Meskipun gejala yang disampaikan di
bawah ini bukan hanya milik penderita parkinson, umumnya penderita parkinson
mengalami hal itu.
1.Gejala Motorik
a.Tremor/bergetar
Gejala penyakit parkinson sering
luput dari pandangan awam, dan dianggap sebagai suatu hal yang lumrah terjadi
pada orang tua. Salah satu ciri khas dari penyakit parkinson adalah tangan tremor
(bergetar) jika sedang beristirahat. Namun, jika orang itu diminta melakukan
sesuatu, getaran tersebut tidak terlihat lagi. Itu yang disebut resting
tremor, yang hilang juga sewaktu tidur.
Tremor terdapat pada jari tangan,
tremor kasar pada sendi metakarpofalangis, kadang-kadang tremor seperti
menghitung uang logam atau memulung-mulung (pil rolling). Pada sendi
tangan fleksi-ekstensi atau pronasi-supinasi pada kaki fleksi-ekstensi, kepala
fleksi-ekstensi atau menggeleng, mulut membuka menutup, lidah
terjulur-tertarik. Tremor ini menghilang waktu istirahat dan menghebat waktu
emosi terangsang (resting/ alternating tremor).
Tremor tidak hanya terjadi pada tangan
atau kaki, tetapi bisa juga terjadi pada kelopak mata dan bola mata, bibir,
lidah dan jari tangan (seperti orang menghitung uang). Semua itu terjadi pada
saat istirahat/tanpa sadar. Bahkan, kepala penderita bisa bergoyang-goyang jika
tidak sedang melakukan aktivitas (tanpa sadar). Artinya, jika disadari, tremor
tersebut bisa berhenti. Pada awalnya tremor hanya terjadi pada satu
sisi, namun semakin berat penyakit, tremor bisa terjadi pada kedua belah
sisi.
b.Rigiditas/kekakuan
Tanda yang lain adalah kekakuan
(rigiditas). Jika kepalan tangan yang tremor tersebut digerakkan (oleh
orang lain) secara perlahan ke atas bertumpu pada pergelangan tangan, terasa
ada tahanan seperti melewati suatu roda yang bergigi sehingga gerakannya
menjadi terpatah-patah/putus-putus. Selain di tangan maupun di kaki, kekakuan
itu bisa juga terjadi di leher. Akibat kekakuan itu, gerakannya menjadi tidak
halus lagi seperti break-dance. Gerakan yang kaku membuat penderita akan
berjalan dengan postur yang membungkuk. Untuk mempertahankan pusat gravitasinya
agar tidak jatuh, langkahnya menjadi cepat tetapi pendek-pendek. Adanya
hipertoni pada otot fleksor ekstensor dan hipertoni seluruh gerakan, hal ini
oleh karena meningkatnya aktifitas motorneuron alfa, adanya fenomena roda
bergigi (cogwheel phenomenon).
c.Akinesia/Bradikinesia
Kedua gejala di atas biasanya masih
kurang mendapat perhatian sehingga tanda akinesia/bradikinesia muncul. Gerakan
penderita menjadi serba lambat. Dalam pekerjaan sehari-hari pun bisa terlihat
pada tulisan/tanda tangan yang semakin mengecil, sulit mengenakan baju, langkah
menjadi pendek dan diseret. Kesadaran masih tetap baik sehingga penderita bisa
menjadi tertekan (stres) karena penyakit itu. Wajah menjadi tanpa ekspresi.
Kedipan dan lirikan mata berkurang, suara menjadi kecil, refleks menelan
berkurang, sehingga sering keluar air liur.
Gerakan volunteer menjadi lambat
sehingga berkurangnya gerak asosiatif, misalnya sulit untuk bangun dari kursi,
sulit memulai berjalan, lambat mengambil suatu obyek, bila berbicara gerak
lidah dan bibir menjadi lambat. Bradikinesia mengakibatkan berkurangnya
ekspresi muka serta mimik dan gerakan spontan yang berkurang, misalnya wajah
seperti topeng, kedipan mata berkurang, berkurangnya gerak menelan ludah
sehingga ludah suka keluar dari mulut.
d.Tiba-tiba Berhenti atau Ragu-ragu
untuk Melangkah
Gejala lain adalah freezing,
yaitu berhenti di tempat saat mau mulai melangkah, sedang berjalan, atau
berputar balik; dan start hesitation, yaitu ragu-ragu untuk mulai
melangkah. Bisa juga terjadi sering kencing, dan sembelit. Penderita menjadi
lambat berpikir dan depresi. 13Bradikinesia mengakibatkan kurangnya
ekspresi muka serta mimic muka. Disamping itu, kulit muka seperti berminyak dan
ludah suka keluar dari mulut karena berkurangnya gerak menelan ludah.
e.Mikrografia
Tulisan tangan secara gradual
menjadi kecil dan rapat, pada beberapa kasus hal ini merupakan gejala dini.
f.Langkah dan gaya jalan (sikap
Parkinson)
Berjalan dengan langkah kecil
menggeser dan makin menjadi cepat (marche a petit pas), stadium lanjut
kepala difleksikan ke dada, bahu membengkok ke depan, punggung melengkung bila
berjalan.
g.Bicara monoton
Hal ini karena bradikinesia dan
rigiditas otot pernapasan, pita suara, otot laring, sehingga bila berbicara
atau mengucapkan kata-kata yang monoton dengan volume suara halus ( suara
bisikan ) yang lambat.
h.Dimensia
Adanya perubahan status mental
selama perjalanan penyakitnya dengan deficit kognitif.
i.Gangguan behavioral
Lambat-laun menjadi dependen (
tergantung kepada orang lain ), mudah takut, sikap kurang tegas, depresi. Cara
berpikir dan respon terhadap pertanyaan lambat (bradifrenia) biasanya
masih dapat memberikan jawaban yang betul, asal diberi waktu yang cukup.
j.Gejala Lain
Kedua mata berkedip-kedip dengan
gencar pada pengetukan diatas pangkal hidungnya (tanda Myerson positif)
2.Gejala non motorik
a.Disfungsi otonom
-Keringat berlebihan, air ludah
berlebihan, gangguan sfingter terutama inkontinensia dan hipotensi ortostatik.
-Kulit berminyak dan infeksi kulit
seborrheic
-Pengeluaran urin yang banyak
-Gangguan seksual yang berubah
fungsi, ditandai dengan melemahnya hasrat seksual, perilaku, orgasme.
b.Gangguan suasana hati, penderita
sering mengalami depresi
c.Ganguan kognitif, menanggapi
rangsangan lambat
d.Gangguan tidur, penderita
mengalami kesulitan tidur (insomnia)
e.Gangguan sensasi,
- kepekaan kontras visuil lemah,
pemikiran mengenai ruang, pembedaan warna,
- penderita sering mengalami
pingsan, umumnya disebabkan oleh hypotension orthostatic, suatu kegagalan
sistemsaraf otonom untuk melakukan penyesuaian tekanan darah sebagai jawaban
atas perubahan posisi badan
- berkurangnya atau hilangnya
kepekaan indra perasa bau ( microsmia atau anosmia),