bentuk komunikasi berdasarkan tingkat usia
PENDAHULUAN
- Manusia berkomunikasi sepanjang daur kehidupan dlm rahim – menjelang kematian
- Komunikasi tdk dpt dipisahkan dari setiap individu yg hidup komunikasi penting dlm berinteraksi.
KOMUNIKASI PADA PELBAGAI TINGKAT PERKEMBANGAN
- Berkomunikasi dgn kelompok yg berbeda memerlukan teknik khusus & pemahaman mengenai perkembangan manusia.
- Kemampuan berkomunkasi dipengaruhi oleh kematangan individu.
- Kematangan didukung oleh:
- kesempurnaan indra
- kesempurnaan & kematangan otak mempengaruhi kemampuan abstraksi, berhitung, membaca & kesempurnaan indra
- kematangan psikologis mempengaruhi emosi dan atensi.
Anak-anak mengembangkan keterampilan berkomunikasi & membentuk hubungan bergantung pd tahap p’kembangannya
KOMUNIKASI PADA BAYI
- Banyak menggunakan komunikasi non verbal unt menyatakan kebutuhan (mis: tersenyum puas; menangis sakit)
- Usahakan memenuhi kebutuhan bayi secepat mungkin.
- Berbicaralah dgn suara yang lembut, sentuhan dan belaian, ciuman, mendekap, menggendong, atau dengan gerakan (spt mengayun m’beri kenyamanan/senang
- Rangsang taktil (sentuhan) sangat kuat maknanya bagi bayi unt meningkatkan rasa aman, melindungi bayi dan kedekatan hubungan.
- Respon bayi thd komunikasi: ditunjukkan secara nonverbal misal: tersenyum, menggerakkan badan, tangan dan kaki
- Bayi lebih 6 bln: kadang terjadi stranger anxiety (cemas pd orang asing) saat berkomunikasi jangan langsung ingin menggendong atau memangkunya, ttp lakukan pendekatan lebih dahulu dengan mainan yang dipegangnya atau berbicara dgn ibunya.
- Berkomunikasi lah dgn bermain (cilukba, mainan berbunyi) jika bayi menerima.
Tujuan Komunikasi Dengan Bayi
- Memberi rasa aman kepada bayi
- Memenuhi kebutuhan bayi akan kasih sayang
- Melatih bayi mengembangkan kemampuan bicara, mendengar, dan menerima rangsangan
Berkomunikasi dgn Batita (usia 1-2 th)
- Panggil anak sesuai yg digunakan anak tsb bagi dirinya.
- Gunakan pesan yg pendek & jelas, suara lembut
- Pelajari & gunakan kata-kata yg dipakai anak unt ke kmr mandi, mandi, makan.
- Perilaku protes yg dilakukan anak (spt tantrum/mengamuk) dpt digunakan unt mengatasi tekanan/stres pd anak.
Komunikasi pada Masa Prasekolah (Usia 3-5/6 th)
- Pada masa ini anak mulai mandiri dan mengembangkan keterampilan dirinya untuk berinteraksi dengan orang lain.
- Anak yg lebih kecil blm fasih berbicara (ucapan & perbendaharaan kata blm memadai sepenuhnya)
- Anak msh egosentris percakapan ttg dirinya.
- Berfikir kongkrit:
- bicara apa adanya (jujur)
- bila perlu, ijinkan unt menyentuh, memegang, memeriksa barang yg akan berhubungan dgn mereka.
- Bahasa sederhana blm lancar mengungkapkan perasaan/keinginan komunikasi non verbal
- Takut kesakitan krn ketdktahuannyajelaskan apa yg akan dilakukan
- jelaskan apa yg akan dilakukan
- jelaskan bgm rasanya
- penjelasan sederhana
- Sebagian anak mengalami stranger anxiety yg menjadi barier/penghambat dlm komunikasi.
- Posisi yang baik pada saat berbicara pada anak adalah: jongkok, duduk di kursi kecil, atau berlutut pandangan mata sejajar dgn anak
- Berikan pujian atas apa yang tlh dicapainya
- Orang tua atau perawat harus konsisten dlm berkomunikasi (verbal/nonverbal) sesuai situasi saat itu (misal tidak tertawa saat anak mengalami kesakitan karena tindakan tertentu)
Tujuan komunikasi pada masa prasekolah
- Melatih keterampilan penggunaan pancaindra
- Meningkatkan keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotor
- Sebagai bentuk pembelajaran dan permainan dalam melakukan hubungan dengan orang lain.
- Mengembangkan konsep diri
Komunikasi pd anak Sekolah (6-12 th)
- Berfikir fungsional arah pertanyaan: mengapa, bagaimana, unt apa sesuatu dilakukan.
- diperlukan:
- penjelasan yg sederhana disertai alasan
- berikan kesempatan unt bertanya
- bila perlu beri kesempatan unt mencoba melakukannya.
- Gunakan beberapa kosa katan anak dlm penjelasan.
- Buatlah gambar unt mendemonstrasikan prosedur/anatomi
- Hargai privasi anak. Mungkin ada topik pembicaraan yg tidak ingin didiskusikan.
- Sangat m’perhatikan keutuhan tubuh takut terluka perlu pendekatan shg anak dpt m’ungkapkan perasaannya kecemasannya turun.
- Anak dgn kecemasan tinggi dpt dialihkan dgn:
- Berbicara
- menghadirkan orang dekat kecemasan turun dpt menerima pendpt orang lain.
- Anak usia sekolah yg lebih besar mampu berpikir kongkrit dpt berkomunikasi lebih baik.
Komunikasi pada Usia Remaja
- Masa ini adalah masa transisi atau peralihan dari akhir masa anak-anak menuju dewasa.
- Pola pikir & tingkah laku merupakan peralihan dari anak-anak menjadi orang dewasa
- Bahasa & kultur tersendiri bhs gaul (istilah tertentu: nyokap, bokap)
- Peer group/kelompok sebaya yg utama lebih terbuka pd orang lain dp ortu/kelg
- Komunikasi dgn remaja:
- memberi perhatian
- mendengarkan ungkapan remaja
- menghargai & terbuka thd pendpt yg disampaikan
- hindari menghakimi/mengkritik dgn tajam
- Hargai keberadaan identitas diri dan harga dirinya
- Tunjukkan ekspresi wajah yang bersahabat dengannya
- Jangan memotong pembicaraan saat anak sedang mengekspresikan pikiran dan perasaannya
- Hormati privasinya
- Beri dukungan pada apa yang telah dicapainya secara positif dengan memberikan penguatan positif (pujian).
- Komunikasi yg baik diperlukan:
- Kepercayaan sbg dasar unt berkomunikasi yg dibentuk dgn:
- meluangkan waktu bersama
- dorong agar berani mengungkapkan ide/pikiran/perasaan
- hargai, hormati pendpt/pikirannya
- toleransi thd perbedaan ide/pikiran
- pujian unt hal yg baik
- hormati privasinay
- berikan contoh yg baik
Hal yg hrs diperhatikan saat berkomunikasi dgn anak:
- Rasa aman & nyaman anak (perawat – pasien)
- Hindari tindakan tiba-tiba yg dpt menyebabkan ketakutan (suara keras, ketawa keras, mata melotot, dsb)
- Kontak mata sejajar
- Berbicara dgn jelas, suara lembut, tdk tergesa-gesa
- Bahasa sederhana
- Gunakan teknik komunikasi yg sesuai
- kejujuran
Membantu anak agar dpt mengekspresikan perasaan/pikiran
- Dgn orang ketiga ekspresi perasaan / pikiran dilakukan melalui orang lain
- Berceritera bhs sederhana, cerita bergambar
- Biblioterapi menyampaikan pesan melalui buku cerita
tujuan: ekspresi perasaan; kebiasaan membaca - Pertanyaan
“kalau” …. mendorong anak berani m’ungkapkan perasaan (contoh: kalau kamu hrs dirawat lama bagaimana?) - Mengungkapkan keinginan setelah keluar dari rumah sakit, apa yg akan kamu lakukan ?
- Rating scale mengkaji rentang sakit dari 0-10, termasuk rasa sedih, gembira
- Melengkapi kalimat secara tdk langsung menanyakn perasaan anak contoh: – hal apa yg paling kamu sukai?
saya paling benci kalau ….è dpt digunakan unt anak usia sekolah & remaja - Menulis anak usia sekolah & remaja
menulis buku harian, surat - Menggambar biasanya mengenai diri mereka (pengalaman, kepribadian)
- Bermain
- mengurangi dampak dirawat di rumah sakit;
- mengalihkan trauma.
Komunikasi pada masa Dewasa
- Kematangan fisik, mental dan sosial mencapai optimal
- Mempunyai sikap, pengetahuan, dan keterampilan yg sudah lama menetap dlm dirinya sulit unt dirubah perilakunya.
- Hargai sudut pandang pasien.
- Hindari panggilan yg merendahkan spt “nenek”, “sayang” selalu mulai secara formal (Tn, Ny, Nn, Bpk, Ibu).
Suasana komunikasi pd orang dewasa:
- Hormat menghormati menghormati pendapat pribadinya
- Saling menghargai pendapat, pikiran, perasaan, gagasan, sistem nilaiyg dianut.
- Saling percaya memprcayai bahwa yg disampaikan/didengar itu benar
- Saling terbuka terbuka unt mendengarkan orang lain.
Materi Komunikasi pd orang dewasa
- Pekerjaan dan tugas : pembagian tugas, deskripsi kerja, dan transaksi kerja
- Kegiatan kerumah tanggaan: pembagian tugas dalam keluarga, pendidikan anak, pemenuhan kegiatan sosial ekonomi
- Kegiatan profesional: pembagian kerja, transaksi
- Kegiatan sosial: hubungan sosial, peran dan tugas sosial
Komunikasi pada Lansia
- Kemampuan komunikasi pada lansia dpt mengalami penurunan akibat penurunan berbagai fungsi sistem organ (penglihatan, pendengaran, wicara dan persepsi), perubahan psikis/emosi, interaksi sosial & spiritual perlu pendekatan & teknik khusus dlm berkomunikasi.
- Perubahan emosi sering nampak berupa reaksi penolakan thd kondisi yg terjadi.
Gejala penolakan yg terjadi:
- Tdk percaya thd diagnosa, gejala, p’kembangan & keterangan yg diberikan tenaga kesehatan
- Mengubah keterangan yg diberikan shg diterima keliru
- Menolak membicarakan perawatan di RS
- Menolak iut serta dlm perawatan dirinya, khususnya tindakan yg melibatkan dirinya
- Menolak nasehat (istirahat baring, berganti posisi tidur unt kenyamanan dirinya)
Pendekatan dlm komuniasi dgn lansia
- Pendekatan fisik mencari informasi ttg kesehatan objektif, kebutuhan, kejadian yg dialami, perubahan fisik/organ tubuh, tingkat kesehatan yg masih bisa dicapai dan dikembangkan.
- Pendekatan psikologis mengarah pd perubahan perilaku. Dlm pendekatan ini perawat berperan sbg: konselor, advokat, suporter, interpreter, sahabat dekat klien
- Pendekatan sosial diskusi, tukar pikiran, berceritera, bermain, kegiatan kelompok agar klien dpt berinteraksi dgn sesama klien/petugas
- Pendekatan spiritual memberikan kepuasan batin dlm hubungan dgn Tuhan; efektif bagi klien dgn latar belakang keagamaan yg baik.
Teknik komunikasi pd lansia
- Teknik asertif sikap yg dpt menerima, peduli, sabar unt mendengarkan & memperhatikan ketika pasangan sdg berbicara komunikasi dpt dimengerti
- Responsip perawat segera bereaksi secara aktif ketika ada perubahan sikap /kebiasaan klien dgn menanyakan /klarifikasi ttg perubahan tsb.
- Klarifikasi mengajukan pertanyaan ulang & memberi penjelasan lebih dari 1 kali agar maksud pembicaraan dpt diterima & dipersepsikan sama oleh lansia/klien.
- Sabar dan iklas perawat bersikap sabar & iklas menghadapi perubahan klien lansia shg tercipta komunikasi yg terapeutik.
Hambatan komunikasi pada lansia
Lansia bersikap:
- Agresif ditandai dgn perilaku:
- berusaha mengontrol & mendominasi lawan bicara
- meremehka orang lain
- m’tahankan haknya dgn menyerang orang lain
- menonjolkan diri sendiri
- m’permalukan orang lain di depan umum, baik dgn kata-kata atau tindakan.
- Nonasertif dgn tanda-tanda:
- menarik diri bila diajak bicara
- merasa tdk sebaik orang lain (rendah diri)
- merasa tdk berdaya
- tdk berani m’ungkapkan keyakinannya
- membiarkan orang lain membuat keputusan unt dirinya
- pasif
- mengikuti kehendak orang lain
- mengorbankan kepentingan dirinya untuk menjaga hubungan baik dgn orang lain.
Mengatasi hambatan shg komunikasi efektif
- Mulai komunikasi dgn mengecek pendengaran klien
- Keraskan suara bila perlu
- Dptkan perhatian dari klien sebelum berbicara. Pandanglah klien shg klien dpt melihat gerakan mulut perawat
- Atur lingkungan yg kondusif, kurangi gangguan visual & auditory, pastikan pencahayaan cukup
- Jika komunikasi macet, jangan anggap bahwa klien tdk kooperatif
- Bertindaklah sbg partner yg memfasiltasi klien unt mengungkapkan perasaannya
- Berbicara pelan dan jelas, kalimat pendek, bahasa sederhana
- Bantu kata-kata dgn isyarat visual
- Serasikan bahasa tubuh dgn pembicaraan berita yg menggembirakan diiringi senyuman, tertawa secukupnya, dsb.
- Berilah kesempatan klien unt bertanya
- Jika klien salah, jangan menegur secara langsung
- Jadilah pendengar yang baik
- Arahkan suatu topik pada suatu saat
- Ikutkan keluarga (yg menunggu) unt berpartisipasi