ANTIINFLAMASI
NONSTEROID (AINS)
Mekanisme kerja utama kebanyakan NSAID adalah menghambat sintesis
prostaglandin melalui pengharnbatan enzim siklooksigenase.
Bagan penghambatan obat antiradang
terhadap pembentukan metabolit-metabolit radang.(7)
·
Aspirin atau derivat
salisilat dengan makanan à
Hindari makanan bersamaan dengan analgesik karena menghambat absorpsi aspirin.
Asam asetilsalisilat (aspirin)
sebagai prototip nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) merupakan
analgetika nonsteroid, non-narkotik (Reynolds, 1982). Kerja utama asam
asetilsaIisilat dan kebanyakan obat antiradang nonsteroid lainnya sebagai
penghambat enzim siklooksigenase yang mengakibatkan penghambatan sintesis
senyawa endoperoksida siklik PGG2 dan PGH2. Kedua senyawa ini merupakan prazat
semua senyawa prostaglandin, dengan demikian sintesis rostaglandin akan
terhenti (Mutschler, 1991; Campbell, 1991). (7)
Bukti
klinis, mekanisme dan penanganan
Sebuah
studi pada 25 sukarelawan diberikan 650 mg aspirin dalam 5 preparasi aspirin
yang berbeda menunjukkan bahwa makanan “roughly halved” pada tingkat serum
salisilat ketika diukur pada 10 dan 20 menit selanjutnya, dibandingkan dengan
ketika dosis yang sama diambil pada keadaan puasa. Hasil serupa ditemukan pada
percobaan pada sukarelawan yang diberikan 1500 mg kalsium aspirin. Pada
percobaan lain terhadap 8 sukarelawan yang diberikan aspirin effervescent,
level serum salisilat mereka secara perlahan terhambat dengan adanya makanan
pada 15 menit, namun hampir sama setelah 1 jam. Alasan yang mungkin untuk
mengurangi absorpsi yakni aspirin diadsorbsi oleh makanan. Makanan juga
menghambat pengosongan lambung. Maka jika diperlukan efek analgesik yang cepat,
aspirin harus diberikan tanpa makanan, tapi jika aspirin dibutuhkan untuk
jangka waktu lama, maka dengan adanya makanan dapat membantu untuk melindungi
mukosa lambung.
·
Dekstropropoksifen
(propoksifen) dengan makanan à
Makanan dapat menghambat absorpsi dekstropropoksifen, tapi secara total
absorpsi justru meningkat.
Bukti
klinis, mekanisme dan penanganan
Sebuah
studi pada subjek sehat dalam keadaan puasa, kadar plasma puncak
dekstropropoksifen telah dicapai dalam 2 jam, lemak kadar tinggi dan
karbohidrat kadar tinggi menghambat level serum puncak menjadi 3 jam dan
protein tinggi menjadi 4 jam. Pada kedua protein dan karbohidrat (makanan
kecil) menyebabkan sedikit peningkatan total dari jumlah propoksifen yang
diabsorpsi. Kemungkinan alasan keterlambatan penyerapan adalah makanan
menghambat pengosongan lambung dan kemungkinan juga secara fisik mencegah
dekstropropoksifen kontak dengan permukaan usus. Hindari makanan, jika
diperlukan efek anlgesik yang cepat.