Kebidanan adalah bagian integral dari sistim
kesehatan dan berkaitan dengan segala sesuatu yang menyangkut pendidikan,
praktek dan kode etik bidan dimana dalam memberikan pelayanannya mengyakini
bahwa kehamilan dan persalinan adalah suatu proses fisiologi normal dan bukan
merupakan penyakit, walaupun pada beberapa kasus mungkin berkomplikasi sejak
awal karena kondisi tertentu atau komplikasi bisa timbul kemudian. Fungsi
kebidanan adalah untuk memastikan kesejahteraan ibu dan janin / bayinya, bermitra
dengan perempuan, menghormati martabat dan memberdayakan segala potensi yang
ada padanya.
Apakah Yang Dimaksud dengan Praktek
Kebidanan ?
Praktek Kebidanan adalah asuhan yang diberikan oleh
bidan secara mandiri baik pada perempuan yang menyangkut proses reproduksi,
kesejahteraan ibu dan janin / bayinya, masa antara dalam lingkup praktek
kebidanan juga termasuk pendidikan kesehatan dalam hal proses reproduksi untuk
keluarga dan komunitasnya.
Praktek kebidanan berdasarkan prinsip kemitraan dengan perempuan, bersifat holistik dan menyatukannya dengan pemahaman akan pengaruh sosial, emosional, budaya, spiritual, psikologi dan fisik dari pengalaman reproduksinya.
Praktek kebidanan bertujuan menurunkan / menekan mortalitas dan morbilitas ibu dan bayi yang berdasarkan ilmu-ilmu kebidanan, kesehatan, medis dan sosial untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan ibu dan janin / bayinya.
Praktek kebidanan berdasarkan prinsip kemitraan dengan perempuan, bersifat holistik dan menyatukannya dengan pemahaman akan pengaruh sosial, emosional, budaya, spiritual, psikologi dan fisik dari pengalaman reproduksinya.
Praktek kebidanan bertujuan menurunkan / menekan mortalitas dan morbilitas ibu dan bayi yang berdasarkan ilmu-ilmu kebidanan, kesehatan, medis dan sosial untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan ibu dan janin / bayinya.
Apakah yang Dimaksud dengan Asuhan
Kebidanan ?
Asuhan Kebidanan: Adalah prosedur tindakan yang
dilakukankan oleh bidan sesuai dengan wewenang dalam lingkup prakteknya
berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan, dengan memperhatikan pengaruh – pengaruh
sosial, budaya, psikologis, emosional, spiritual, fisik, etika dan kode etik
serta hubungan interpersonal dan hak dalam mengambil keputusan dengan prinsip
kemitraan dengan perempuan dan mengutamakan keamanan ibu, janin / bayi dan
penolong serta kepuasan perempuan dan keluarganya. Asuhan kebidanan diberikan
dengan mempraktikan prinsip-prinsip bela rasa, kompetensi, suara hati, saling
percaya dan komitment untuk memelihara serta meningkatkan kesejahteraan ibu dan
janin / bayinya.
EPISIOTOMI
Posted on Juli
17, 2008 by kuliahbidan
EPISIOTOMI
Oleh : dr. Amiruddin Rauf & dr. HER Moeljono, Sp.OG.
Oleh : dr. Amiruddin Rauf & dr. HER Moeljono, Sp.OG.
Episiotomi adalah insisi perineum yang dimulai dari
cincin vulva ke bawah, menghindari anus dan muskulus spingter serta memotong
fasia pervis, muskulus konstrikter vagina, muskulus transversus perinei dan
terkadang ikut terpotong serat dari muskulus levator ani. (1)
Teknik episiotomi : (1,2,3,4)
1. Episiotomi mediolateral
Insisi pada garis tengah dekat spingter ani diperluas ke samping.
2. Episiotomi medialis
Insisi dilakukan pada garis tengah.
3. Episiotomi lateralis (jarang dilakukan)
1. Episiotomi mediolateral
Insisi pada garis tengah dekat spingter ani diperluas ke samping.
2. Episiotomi medialis
Insisi dilakukan pada garis tengah.
3. Episiotomi lateralis (jarang dilakukan)
Indikasi episiotomi : (1,5)
1. Perineum kaku
2. Memerlukan peregangan yang berlebihan dari perineum (forsep & vakum)
3. Mengurangi tekanan pada kepala bayi (prematur).
1. Perineum kaku
2. Memerlukan peregangan yang berlebihan dari perineum (forsep & vakum)
3. Mengurangi tekanan pada kepala bayi (prematur).
Kontraindikasi episiotomi : (1)
1. Bukan persalinan pervaginam
2. Kecenderungan perdarahan yang tidak terkontrol
3. Pasien menolak dilakukan intervensi operatif.
1. Bukan persalinan pervaginam
2. Kecenderungan perdarahan yang tidak terkontrol
3. Pasien menolak dilakukan intervensi operatif.
Saat episiotomi : (1,2)
1. Kepala sudah kelihatan 3-4 cm waktu ibu mengedan
2. Saat pemasangan forsep
3. Sebelum melakukan ekstraksi pada letak sungsang.
1. Kepala sudah kelihatan 3-4 cm waktu ibu mengedan
2. Saat pemasangan forsep
3. Sebelum melakukan ekstraksi pada letak sungsang.
Penanganan luka episiotomi : (1,2,3,4,5)
1. Prinsip : Hemostasis dan perbaikan anatomi.
2. Cara :
- Mukosa dan submukosa dijahit jelujur dengan cutgut kromik 00.
- Otot dan fascia dijahit jelujur dengan cutgut kromik 00.
- Kulit dan subkutis dijahit terputus dengan seide / sutera 30.
3. Obat-obatan :
- Analgetik / antiinflamasi
- Antibiotik bila perlu
4. Perawatan luka : Kompres dengan povidone iodine.
5. Informed consent : tidak perlu.
1. Prinsip : Hemostasis dan perbaikan anatomi.
2. Cara :
- Mukosa dan submukosa dijahit jelujur dengan cutgut kromik 00.
- Otot dan fascia dijahit jelujur dengan cutgut kromik 00.
- Kulit dan subkutis dijahit terputus dengan seide / sutera 30.
3. Obat-obatan :
- Analgetik / antiinflamasi
- Antibiotik bila perlu
4. Perawatan luka : Kompres dengan povidone iodine.
5. Informed consent : tidak perlu.
Daftar Pustaka
______________
______________
1. Carter FB, Wolber PGH. Episiotomy in : Sciarra
J. Gerbie AB eds. Gynecology and
Obstetrics. Philadelphia : Harper & Row Publisher. 1979. 1-40.
2. Cunningham FG, McDonald PC, Gant NF. Williams Obstetrics. 19 th ed.
Connecticut : Appletonand Lange. 1992. 388-393.
3. Husodo L. Pembedahan dalam Persalinan Kala III dalam Winknysastro H,
Sumapraja S., Saifuddin AB. Ilmu Kebidanan ed. 3. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 1993. 882-884.
4. Mac. Donald PC. Conduct of Normal Labor and Delivery in Gant NF. Cunningham
FG. Basic Gynecology and Obstetric, 1 st ed. USA : Appleton and Lange. 1993.
346-350.
5. O’Brien WF, Cefalo RC, Labor and Delivery in Gabbe SG, Niebyl JR, Simpson JL,
Obstetrics Normal & Problem Pregnancies. USA : Churchill Livingstone Inc. 1991.
431-432.
Obstetrics. Philadelphia : Harper & Row Publisher. 1979. 1-40.
2. Cunningham FG, McDonald PC, Gant NF. Williams Obstetrics. 19 th ed.
Connecticut : Appletonand Lange. 1992. 388-393.
3. Husodo L. Pembedahan dalam Persalinan Kala III dalam Winknysastro H,
Sumapraja S., Saifuddin AB. Ilmu Kebidanan ed. 3. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 1993. 882-884.
4. Mac. Donald PC. Conduct of Normal Labor and Delivery in Gant NF. Cunningham
FG. Basic Gynecology and Obstetric, 1 st ed. USA : Appleton and Lange. 1993.
346-350.
5. O’Brien WF, Cefalo RC, Labor and Delivery in Gabbe SG, Niebyl JR, Simpson JL,
Obstetrics Normal & Problem Pregnancies. USA : Churchill Livingstone Inc. 1991.
431-432.
Update : 28 Januari 2006
Sumber :
Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan
Ginekologi, dr. I.M.S. Murah Manoe, Sp.OG., dr. Syahrul Rauf, Sp.OG., dr.
Hendrie Usmany, Sp.OG. (editors). Bagian / SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin, Rumah Sakit Umum Pusat, dr. Wahidin
Sudirohusodo, Makassar, 1999.