Konsep Asi Eksklusif

A.     Konsep Asi Eksklusif
1.      Pengertian
ASI Eksklusif adalah pemberian Asi saja kepada bayi berumur 0-6 bulan tanpa memberikan makanan atau minuman lain, menurut ahli kesehatan, bayi pada usia tersebut sudah terpenuhi gizinya hanya dengan ASI saja. Manfaat ASI Eksklusif yaitu agar bayi kebal terhadap beragam penyait pada usia selanjutnya (Depkes,2006:105).
ASI Eksklusif  adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walupun hanya air putih sampai bayi berumur 6 bulan (Sri Purwanti Hubertin,2004:3).
Menyusui Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain atau makanan padat, bayi harus sering disusui serta tanpa batasanwaktu (Suradi Rulina dan Utami Roesela,2008:32). Bayi hanya diberi ASI saja secara eksklusif sejak lahir sampai usia 6 bulan. Setelah itu diberi makanan padat pendamping yang cukup dan sesuai. Sedangkan ASI tetap diberikan sampai usia 2 tahun atau lebih.



2.      Manfaat Asi
a.      Untuk Bayi
1.      Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya
2.      Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
3.      Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat.
4.      ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti halnya susu sapi adalah yang terbaik untuk sapi
5.      Komposisi ASI ideal untuk bayi
6.      Dokter sepakat bahwa ASI mengurangi resiko infeksi lambung-usus, sembelit, dan alergi
7.      Bayi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit. Contohnya, ketika si ibu tertular penyakit (misalnya melalui makanan seperti gastroentretis atau polio), antibodi sang ibu terhadap penyakit tersebut diteruskan kepada bayi melalui ASI
8.      Bayi ASI lebih bisa menghadapi efek kuning (jaundice). Level bilirubin dalam darah bayi banyak berkurang seiring dengan diberikannya kolostrum dan mengatasi kekuningan, asalkan bayi tersebut disusui sesering mungkin dan tanpa pengganti ASI.
9.      ASI selalu siap sedia setiap saat bayi menginginkannya, selalu dalam keadaan steril dan suhu susu yang pas
10.  Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI juga memberikan kedekatan antara ibu dan anak. Bayi merasa aman, nyaman dan terlindungi, dan ini mempengaruhi kemapanan emosi si anak di masa depan.
11.  Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan karena sangat mudah dicerna. Bayi akan lebih cepat sembuh.
12.  Bayi prematur lebih cepat tumbuh apabila mereka diberikan ASI perah. Komposisi ASI akan teradaptasi sesuai dengan kebutuhan bayi, dan ASI bermanfaat untuk menaikkan berat badan dan menumbuhkan sel otak pada bayi prematur.
13.  Beberapa penyakin lebih jarang muncul pada bayi ASI, di antaranya: kolik, SIDS (kematian mendadak pada bayi), eksim, Chron’s disease, dan Ulcerative Colitis.
14.  IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point daripada IQ bayi non-ASI. Menurut penelitian pada tahun 1997, kepandaian anak yang minum ASI pada usia 9 1/2 tahun mencapai 12,9 poin lebih tinggi daripada anak-anak yang minum susu formula.
15.  Menyusui bukanlah sekadar memberi makan, tapi juga mendidik anak. Sambil menyusui, eluslah si bayi dan dekaplah dengan hangat. Tindakan ini sudah dapat menimbulkan rasa aman pada bayi, sehingga kelak ia akan memiliki tingkat emosi dan spiritual yang tinggi. Ini menjadi dasar bagi pertumbuhan manusia menuju sumber daya manusia yang baik dan lebih mudah untuk menyayangi orang lain.
b.         Untuk Ibu
1.        Hisapan bayi membantu rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa pra-kehamilan dan mengurangi risiko perdarahan
2.        Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan pindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali
3.        Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki resiko lebih rendah terhadap kanker rahim dan kanker payudara.
4.        ASI lebih hemat waktu karena tidak usah menyiapkan dan mensterilkan botol susu, dot, dsb
5.        ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus membawa banyak perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air panas, dsb
6.        ASI lebih murah, karena tidak usah selalu membeli susu kaleng dan perlengkapannya
7.        ASI selalu bebas kuman, sementara campuran susu formulabelum tentu steril
8.        Penelitian medis juga menunjukkan bahwa wanita yang menyusui bayinya mendapat manfaat fisik dan manfaat emosional
9.        ASI tak bakalan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah payudara. Bila gudang ASI telah kosong. ASI yang tidak dikeluarkan akan diserap kembali oleh tubuh ibu. Jadi, ASI dalam payudara tak pernah basi dan ibu tak perlu memerah dan membuang ASI-nya sebelum menyusui[4].
c.       Untuk Keluarga
1.        Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, botol susu kayu bakar atau minyak untuk merebus air, susu atau peralatan.
2.        Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih sedikit (hemat) dalam perawatan kesehatan dan berkurangnya kekhawatiran bayi akan sakit.
3.        Penjarangan kelahiran karena efek kontrasepsi LAM dari ASI eksklusif.
4.        Menghemat waktu keluarga bila bayi lebih sehat.
5.        Memberikan ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga bagi keluarga sebab ASI selalu siap tersedia.
6.        Lebih praktis saat akan bepergian, tidak perlu membawa botol, susu, air panas, dll.
d.      Untuk Masyarakat dan Negara
1.        Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan peralatan lain untuk persiapannya.
2.        Bayi sehat membuat negara lebih sehat.
3.        Terjadi penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah bayi sakit lebih sedikit.
4.        Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan kematian.
5.        Melindungi lingkungan karena tak ada pohon yang digunakan sebagai kayu bakar untuk merebus air, susu dan peralatannya.
6.        ASI adalah sumber daya yang terus menerus diproduksi dan baru. (http://asuh.wikia.com/wiki/Manfaat_ASI Komposisi Zat Gizi Kolostrum, ASI dan PASI).
e.      Komposisi Asi
1.      Karbohidrat
2.      Lemak
3.      Protein
4.      Viitamin & Mineral
5.      Kalsium Fosfat
6.      Zat Anti infeksi
Kolostrum adalah asi yang keluar pertama kali ,berwarna jernih kekuningan ,kaya akan zat antibodi:
a)      Faktor bifidus     
Faktor pemicu pertumbuhan laktobasilus bifidus ,bakteri yang dianggap dapat mengganggu kolonisasi bakteri pathogen didalam saluran cerna .
b)      Secretori imonoglobulin A (sIgA)
Mengikat protein asing bermolekul besar seperti virus ,bakteri dan zat toksik yang bertujuan untuk penyerapan sehingga tidak membahayakan bayi .
c)      Laktoferin
Protein pengikat zat besi agar tidak dapat digunakan oleh bakteri untuk bertumbuh kembang
d)      Lizozim
Enzim yang bekerja menghancurkan bakteri dengan jalan merobek dinding sel yang secara langsung meningkatkan keefektifan antibodi
e)      Leokosit
Mencegah Enterokolitis Nekrotikan ,penyakit mematikan yang lazim menjangkiti bayi berberat badan rendah
f)        Makrofag
Selain menyekresi sIgA dan Interferon juga berfungsi untuk memangsa organisme lain
g)      Komplemen ,Laktoferidase,Antistreptokokus
Faktor pertahanan yang membantu menurunkan insidensi penyakit
h)      Protein pengikat B12
(Dr.Arrisman,MB.2005:41)
f.        Pengelompokan Asi
1.      ASI stadium I
Asi stadium I adalah kolostrum. Kolostrum merupakan cairan yang pertama dikeluarkan atau disekresi oleh kelenjar payudara pada empat hari pertama setelah persalinan. Komposisi kolostrum ASI setelah persalinan mengalami perubahan. Kolostrum berwarna kuning keemasan disebabkan oleh tingginya komposisi lemak dan sel-sel hidup.
Kolostrum merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang membersihkan mikonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI. Hal ini menyebabkan bayi sering defekasi dan feces berwarna hitam. Jumlah energi dalam kolostrum hanya 56 Kal /100 ml kolostrum dan pada hari pertama bayi memerlukan 20 – 30 CC.
Kandungan protein pada kolostrum lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan protein dalam susu matur, Sedangkan kandungan karbohidratnya lebih rendah dibandingkan ASI matur.
2.      ASI stadium II
ASI stadium dua adalah ASI peralihan. ASI ini diproduksi pada hari kelima sampai hari kesepuluh. jumlah volume ASI semakin meningkat tetapi komposisi protein semakin rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang semakin tinggi, Hal ini untuk memenuhi kebutuhan bayi karena aktifitas bayi yang mulai aktif dan bayi sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan. Pada masa ini pengeluaran ASI mulai stabil.
3.      ASI stadium III
ASI stadium 3 adalah ASI matur. Yaitu ASI yang desekresi pada hari kesepuluh sampai seterusnya. ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai enam bulan. Setelah enam bulan bayi mulai dikenalkan dengan makanan pendamping selain ASI
(http://www.parentsguide.co.id/smf/index.php?topic=616.)
4.      Produksi Air Susu sejak melahirkan
Dalam buku menyusui oleh Jane moody tahun 2006, volume ASI akan berbeda tiap harinya.
Usia bayi
Volume setiap hari
Rata-rata
Acuan
Kisaran
Rata-rata
Hari ke-1
(0-24 jam)
Hari ke-2
(24-48 jam)
Hari ke-3
(48-72 jam)
Hari ke-4
(72-96 jam)
Hari ke-5
(96-120 jam)
3 bulan

6 bulan
7-123 ml

44-3345 ml

98-775 ml

375-876 ml

452-876 ml

609-837 ml
37 ml

84 ml

408 ml

624 ml

700 ml

750 ml

800 ml
7

14

38

58

70

-

-
1,3,5

3

1,2,3

1,3

1,3

4

-

5.      Alasan / faktor ibu tidak memberikan ASI pada bayinya
Keputusan untuk menyusui atau tidak menyusui bayinya adalah keputusan yang sangat pribadi dari ibu sendiri. Keputusan ini dipengaruhi oleh gaya hidup ibu, kedaan keuangan ibu, kepercayaan dan faktor sosial budaya. Berkurangnya jumlah ibu yang menyusui bayinya dimulai di kota-kota terutama pada keluarga yang berpenghasilan cukup, yang kemudian menjalar ke daerah pinggiran kota dan menyebar ke pedesaan. Menurut Syahmien Moehyi, 2004 ada beberapa alasan mengapa jumlah ibu yang menyusui bayinya cenderung menurun.
a)      Semakin banyaknya ibu yang bekerja mencari nafkah cenderung untuk tidak menyusui bayinya. Mereka dapat melakukan tersebut ketika berada di rumah, yaitu sebelum berangkat dan setelah pulang dari bekerja. Di beberapa perusahaan atau kantor ada yang menyediakan tempat penitipan bayi, sehingga pada waktu ibu istirahat, ibu dapat menyusui bayinya di tempat penitipan.
b)      Tersedianya bermacam-macam susu/makanan bayi tidak dapat terpenuhi banyaknya produk susu dari pabrik makanan bayi sudah dalam bentuk siap pakai (instant milk)sangat memudahkan ibu untuk menggunakannya. Akan tetapi sebaliknya telah diuraikan terdahulu, seberapa pun baiknya susu sapi olahan, ASI tetap merupakan makanan yang paling memenuhi syarat untuk bayi.
c)      Iklan yang menyesatkan yang mempromosikan produk susu, perusahaan promosi yang menyatakan produk susu suatu pabrik sama baik dengan ASI sering dapat menggoyahkan keyakinan ibu, sehingga tertarik untuk mencoba menggunakan susu instant itu sebagai makanan bayi.
d)      Ada anggapan menyusui adalah lambang keterbelakangan budaya. Memberi susu botol dianggap sebagai lambang budaya modern dan sebaliknya menyusui dianggap sebagai lambang keterbelakangan sesungguhanya adalah salah. Dewasa ini di negara maju seperti di Eropa dan Amerika justru dilakukan gerakan “Kembali ke air susu ibu” atau “Back to breast freding”.
e)      Alasan estetika, yaitu ibu akan menjadi cepat tua, khawatir akan hilang kecantikannya dan ibu akan tampak kelihatan tua sungguh tidak beralasan. Menjadi tua adalah proses alami yang tidak dapat dihindari, yang harus dilakukan ialah memelihara kebugaran tubuh, makan makanan yang bergizi, olahraga disamping memelihara kecantikannya, jadi tidak ada hubungannya dengan menyusui.
6.      Amosi yang mempengaruhi produksi air susu
Manurut Kartono, 2007:214 bahwa aktivitas sekresi kelenjar-kelenjar susu itu senantiasa berayun-ayun (berubah-ubah) oleh pengaruh-pengaruh psiklis/kejiwaan tertentu, dengan kata lain, produksi ASI sangat dipengaruhi oleh macam-macam emosi yang tengah dialami atau mempengaruhi dirinya.
a)      Interelasi antara ibu dan anak bayinya itu bisa terganggu apabila ibu tersebut mengalami kecemasan-kecemasan, ketegangan-ketegangan dan konflik-konflik batin serius. Peristiwa ini biasanya ditandai oleh tangis bayi yang berlangsung lama.
b)      Ibunya tidak suka atau kurang suka menerima peranan dirinya sebagai seorang ibu dan tidak senang menerima kehadiran/kelahiran anaknya. Hal ini biasanya ditandai dengan bayi menjerit-jerit kesakitan dengan tangis sangat memilukan.
c)      Berkembanganya perasaan-perasaan ketakutan dan kecemasan kalau ia ditinggalkan atau ditelantarkan suaminya, hal ini disebabkan kebudayaan di Afrika timur wanita yang tidak mampu menyusui anaknya, akan kehilangan cinta kasih suaminya, dan suaminya berhak untuk mencari wanita lian yang memiliki payudara penuh dengan air susu. Semua bentuk kecemasan tadi secara langsung bisa mengganggu kelancaran keluarnya ASI.

 

Link Kesehatan Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger