Pengertian Nadi
A.
Nadi
Adalah gerakan / aliran
darah pada pembuluh darah arteri yang dihasilkan oleh kontraksi dari ventrikel
kiri jantung.
B.
Denyut Nadi
Adalah rangsangan kontraksi jantung dimulai
dari NODES SINDAURI TULAR / NODUS SINOATRIAL yang merupakan bagian atas serambi
kanan jantung:
- Kurang lebih 5 liter darah dipompakan
dari jantung setiap menit
- Volume strok yaitu
banyaknya darah yang dipompa keluar dari bilik jantung dari setiap kontraksi.
2.2 Menghitung Denyut Nadi
A. Pengertian
Mengukur denyut jantung
yang terasa pada pembuluh darah arteri yang disebabkan oleh gelombang darah
yang mengalir didalamnya sewaktu jantung memompa darah kedalam aorta / arteri.
B. Tujuan
- Mengetahui jumlah denyut jantung yang
terasa pada pembuluh darah.
- Untuk mengetahui kerja jantung
- Untuk mengetahui
kelemahan dengan segara
- Untuk mengetahui
denyut nadi rata – rata pada bayi baru lahir, anak usia 2-3 tahun dan orang
dewasa dengan denyut nadi perifer dan ileguler.
- Untuk megetahui data
dasar dan evaluasi lanjut
- Untuk menentukan
apakah denyut nadi rata – rata normal atau tidak
- Untuk memonitor
pasien dengan penyakit jantung dan reaksi dari pengobatan yang diterima.
C Pengukuran
1. Peripheral Pulse
(palpasi)
ex : kaki, tangan, leher.
2. Apical pulse
(palpasi dan auscultasi)
ex : apek jantung.
D. Beberapa Hal Yang
Perlu Diperhatikan Saat Menghitung Denyut Nadi.
1. Frekuensi
Frekuensi dinyatakan dengan
ketukan nadi dalam satu menit
ex : 70 – 80 x/menit
Kelainan (pada orang
dewasa)
- Brodycardia : nadi
<>
- Tpchycardia : nadi
> 100 x/menit
2. Volume
Kekuatan darah yang
dialirkan dalam setiap kekuatan biasanya volume denyutnya sama setiap ketukan
volume normal dapat dirasakan pada tekanan bila deraba oleh jari tangan.
Biasanya volume pulse
diukur dengan skala 0-4
1 : Tak teraba
2 : Kecil dan lemah
3 : Mudah teraba
4 : Ada kelainan
E. Faktor Yang
Mengetahui Denyut Nadi
1. Umur
Semakin bertambah usia,
secara bertahap denyut nadi semakin menurun.
2. Sex
Pada umur yang sama laki –
laki dan wanita, denyut nadi sangat bervariasi setelah pubertas, denyut nadi
laki – laki lebih lembat wanita.
3. Irama
Jarak ketukan nadi pertama
ke ketukan nadi selanjutnya
Normal : Aqual time.
Kelainan : Irama
ireguler atau dygrhitmia / arrhimia
Jika hal tersebut ditemukan
:
- Periksa apical pulse
- Bila perlu periksa
EKG
Mendevinisikan dygrhitmia
lebih lanjut.
Ex : Begimmy rhitme
-A pulse deficit (no
pettern)
Opical rate >> radial
atau peripheral other
4. Stisitas dinding
artery
Ukuran elastisitas sebuah
arteri
Normal : lembut dan lurus
Pada ortu sering kali
ditemukan keras dan tidak elastis.
Elastisitas arteri mungkin
tidak berpengaruh :
a. Frekuensi
b. Irama atau volume
nadi tetapi mempengaruhi keadaan sitem vaskuler klien.
Untuk mengetahui adekuat
aliran darah perlu memeriksa denyut nadi satu dengan sisi tubuh yang lain.
Ukuran Menurut Denyut Nadi
Umur, ketentuan atau maut,
rata – rata, irama, volume atau amplitude.
2.3 Perincian Tugas
Pemeriksaan Denyut Nadi :
a. Mengidentivikasi
Pasien :
1. Dilakukan rutin
setiap 4 jam
2. Pasien yang
dilakukan oparasi
3. Pasien Posi op
4. Pasien yang akan
diberikan iranfusi
5. Pasien dengan
keluhan menggigit
b. Persiapan Alat :
1. Arloji tangan
dengan petunjuk detik
2. Buku catatan suhu
nadi atau lembaran observasi
c. persiapan pasien :
1. Pasien diberi
penjelasan supuya tenang
2. Pada waktu
pengukuran nadi pasien dalam posisi berbaring atau duduk.
d. Pelaksanaan :
1. Mencuci tangan
sebelum atau sesudah melakukan perasat.
2. Menghitung denyut
nadi dilakukan bersamaan dengan pengukuran suhu.
3. Pada waktu
pengukuran denyut nadi pasien benar – benar istirahat dalam posisi berbaring
atau duduk.
4. Perhitungan
dilakukan dengan menempelkan jari telunjuk dan jari tengah diatas arteri selama
setengah menit dan hasilnya dikalikan dua.
5. Khusus pada anak
dihitung selama satu menit.
6. Hasil penghitungan
dicatat pada buku suhu / nadi atau lembar observasi.
Perhatian :
1.
Perhatian isi (volume),
denyut nadi iramanya teratur atau tidak dan tekanya keras atau tidak.
2.
Memegang denyut nadi tidak
boleh dilakukan jika tangan petugas baru saja memegang es.
3.
bila keadaan pasien payah
atau bila diperlukan sewaktu – waktu terntu, perhitungan harus dilakukan lebih
sering dicatat pada lembar khusus.
4.
bila terjadi perubahan pada
denyut nadi pada pasien segera laporkan pada penanggung jawab ruangan / dokter
yang bertanggung jawab.
5.
bila terjadi pada iramanya
(irama tak teratur) sebiknya dihitung dengan satu menit.
2.4 Pada umumnya ada 9
tempat untuk merasakan denyut nadi, yaitu :
1. Temporalis.
- Ketika radial pulse
tidak dapat dirasakan.
2. Karotid.
- Untuk bayi (cardias
arrest).
3. Apikal.
- Rutin dilaksanakan
pada bayi dan anak sampai pada umur 3 tahun.
- Untuk pertimbangan
denyut nadi radial.
- Berhubungan dengan
penberian pengobatan.
4. Brankialis.
- Dilakukan pada
pengukuran tekanan darah.
5. Femoralis.
- Untuk cardial
arrest.
- Untuk bayi dan anak.
- Untuk menentukan
sirkulasi pada kaki.
6. Radialis.
- Mutlak dilakukan dan
umum digunakan.
7. Poplitea.
- Menentukan sirkulasi
dibawah kaki.
- Tekanan darah pada
kaki.
8. Dorsalis pedis dan
timbialis posterior.
Tampat yang sering
dilakukan dalam pemeriksaan nadi yaitu:
A. Arelis Radialis
- Terletak tulang
radialis, lebih mudah teraba diatas pergelangan tangan pada sisi ibu jari,
relatif mudah dan sering dipakai secara rutin.
v Pengukuran Frekuensi
Denyut Arteri Radialis
ü Persiapan Alat :
1. Alat pengukur waktu
(jam tangan dengan jarum detik, stop watch)
2. Kartu status
pasien.
3. Alat Tulis
ü Persiapan pasien :
1. Buatlah pasien
rileks dan nyaman
2. Bila pasien baru
selesai beraktifitas, tunggu 5 – 10 menit sebelum memeriksa denyut nadi.
ü Cara pemeriksaan :
1. Pemeriksa mencuci
tangan.
2. Mentalah pasien
untuk menyingsikan baju yang menutupi pergelangan tangan kanan.
3. Bila posisi pasien
duduk : tangan diletakan pada paha dan lengan lurus sejajar badan (ekstensi).
Bila posisi pasien berbaring : kedua tangan lurus sejajar badan dan menghadap
atas.
4. Lakukan palpasi
ringan arteri radialis dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah (jari
ke 2,3) diosepanjang lekuk radial pada pergelangan tangan sisi Ibu jari.
5. Rasakan denyut
arteri radialis dan iramanya.
6. Hitung denyut
tersebut selama satu menit.
7. Apabila denyut
teratur cukup dihitung selama 30 detik, kemudian hasilnya dikalikan dua (2).
Apabila denyut tidak teratur dihitung selama satu menit.
8. Catat hasil
pengukuran jumlah denyut dan keteraturan iramanya pada kartu status pasien.
9. Informasikan kepasien.
10. Tanyakan pada
penderita apakah ada yang ditanyakan tentang hasil pengukuran denyut nadinya.
B. Arteri Brakralis
- Terletak didalam
otot biceps dari lengan atau medial diliputan siku (fossa antekubital,
digunakan untuk mengukur tekanan darah dan kasus henti jantung (radial arrest)
pada bayi.
v Pemerikasaan
Frekuensi Denyut Arteri Brakralis
- Persiapan alat
1. Alat pengukur (jam
tangan dengan jarum detik, stop watch)
2. Kartu status
pasien.
3. Alat tulis
- Persiapan Pasien :
1. Buatlah pasien
rileks dan nyaman
2. Bila pasien baru
selesai beraktifitas, tunggu 5 – 10 menit sebelum pemeriksaan frekuensi denyut.
- Cara pemeriksaan :
1. Pemeriksa mencuci
tangannya
2. Mintalah pasien
untuk menyingsingkan baju yang menutupi fossa cubiti atau lipatan siku sebelah
dalam.
3. Bila posisi pasien
duduk : tangan diletakan pada paha dan lengan lurus sejajar badan (ekstensi).
Bila posisi pasien berbaring : kedua lengan lurus sejajar badan dan menghadap
ke atas.
4. Lakukan palpasi
ringan arteri dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah (jari ke2,3)
pada fossa cubiti atau lipatan siku sebelah kanan.
5. Rasakan denyut
arteri brakrelis dan iramanya.
6. Hitung denyut
tersebut selama satu menit.
7. Apabila denyut
teratur cukup dihitung selama 30 detik, kemudian hasilnya dikalikan dua.
Apabila denyut tidak teratur dihitung selama satu menit.
8. Catat hasil
pengukuran jumalah denyut dan keteraturan iramanya pada kartu status pasien.
9. Informasikan
kepasien.
10. Tanyakan pada
penderita apakah ada yang ditanyakan tentang hasil pengukuran denyut nadinya.
C. Arteri Karotid
- terletak dileher
dibawah lobus telinga, dimana terdapat arteri karotid berjalan diatara trakea
dan otot sternoklerdo mastordius, sering digunakan untuk dewasa, kasus cardiac
arrest dan untuk memantau sirkulasi darah keotak.
v Pemeriksaan
Frekuensi Denyut Arteri Karotid
- Persiapan alat :
1. Alat pengukur waktu
(jam tangan dengan jarum detik, stop watch).
2. Kartu status
pasien.
3. Alat tulis.
- Pemeriksaan Pasien :
1. Pemeriksa mencuci
tangannya.
2. Mintalah pasien
untuk melepaskan bajunya sehingga bagian leher terlihat jelas.
3. Bila posisi pasien
duduk: tangan diistihatkan pada paha. Bila posisi pasien berbaring : kedua
tangan lurus sejajar badan dan menghadap atas.
4. Inspeksi kedua sisi
leher untuk melihat denyut Arteri Karotid mintalah pasien untuk memalingkan
kepalanya pada sisi arah yang berlawanan dengan yang akan diperiksa.
5. Kemudian lakukan
palpasi dengan lembut, jangan terlalu keras untuk menghindari rangsangan sinus
karotid.
6. Rabalah antara
trachea dan otot sternocledo mastoideus bagian media yang menggunakan jari
tangan dan telunjuk.
7. Perhatikan
perubahan denyut pada saat menarik atau menghembuskan napas.
8. Apabila denyut
teratur cukup dihitung selama 30 detik, kemudian hasilnya dikalikan dua.
Apabila denyut tidak teratur dihitung selama satu menit.
9. Kemudian dengan menggunakan
sisi bel dari stetoskop, aoskultasi denyut Arteri Karotid diujung lateral
tulang klaulkula dan tepi posterior otot sternocledo mastoideus pada saat
penderita menahan napas.
10. Normal denyut
arteri karotid bersifat lokal, kuat, menghentak dan tidak terpengaruh pada saat
bernapas, atau perubahan posisi tubuh. Kedua arteri sebanding dalam frekuensi
baik kuatnya, elastisitas, keteraturan, irama dan tidak ada bunyi yang
terdengar diatas arteri karotid
11. Catat hasil
pengukuran jumlah denyut dan keteraturan iramanya pada kartu status pasien.
12. Informasikan
kepasien.
13. Tanya pada penderita
apakah ada yang ditanyakan tentang hasil pengukuran denyut nadinya.
BAB
III
PENUTUP
Untuk memperoleh gambaran
yang jelas uraian dalam Bab I dan Bab II dan maka dengan ini akan dikemukakan.
1.
Kesimpulan
2.
Saran
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari Bab
II maka dapat disimpulkan bahwa:
a.
Nadi adalah gerakan alliran
darah pada pembuluh darah arteri yang dihasilkan oleh kontraksi dari ventrikel
kiri jantung.
b.
Denyut Nadi adalah
rangsangan kontraksi jantung yang dimulai dari NODES SINOAURI atau NODUS SINO
ATRIAL yang merupakan bagian atas serambi kanan jantung.
c.
Menghitung Jumlah Nadi
- Jika penghitungannya
dalam waktu satu menit maka 1 menit X 1.
- Jika penghitungannya
dalam waktu 30 detik maka 30 detik X 2.
- Jika penghitungannya
dalam waktu 15 detik maka 15 detik X 4.
d.
Jumlah Nadi Normal
ü BBL : 130 – 160
/menit
ü Bayi pada umumnya :
120 – 140 /menit
ü Anak (1 – 7 tahun) : 80
– 120 /menit
ü Anak (8 – 14 tahun) : 70
– 110 /menit
ü Orang dewasa : 70
– 90 /menit
ü Orang tua : 60
– 70 /menit
3.2 Saran
- Saran
Sebagai petugas kesehatan
yang perlu diberikan dalam denyut nadi adalah:
Ä Jumlah / frekuensi
permenit.
Ä Isi / besar kecilnya
volume.
Ä Keras lemahnya
tekanan.