Makromolekul
Secara garis besar makromolekul hayati meliputi polisakarida, lemak,
protein, dan asam nukleat. Selain itu, terdapat pula makromolekul kompleks,
yang merupakan gabungan dua atau lebih di antara makromolekul tersebut.
Polisakarida
Polisakarida merupakan polimer beberapa gula sederhana yang satu sama
lain secara kovalen dihubungkan melalui ikatan glikosidik. Makromolekul ini terutama berfungsi sebagai cadangan
makanan dan materi struktural.
Selulosa dan pati (amilum) sangat banyak dijumpai
pada tumbuhan. Kedua-duanya adalah polimer glukosa, tetapi berbeda macam ikatan
glikosidiknya. Pada selulosa monomer-monomer glukosa satu sama lain dihubungkan
secara linier oleh ikatan 1,4 b glikosidik, sedangkan pada amilum ada dua macam ikatan
glikosidik karena amilum mempunyai dua komponen, yaitu a-amilosa dan amilopektin.
Monomer-monomer glukosa pada a-amilosa dihubungkan oleh ikatan 1,4 a glikosidik,
sedangkan pada amilopektin, yang merupakan rantai cabang amilum, ikatannya
adalah 1,6 a
glikosidik.
Pada tumbuhan selulosa merupakan komponen utama penyusun struktur dinding
sel. Sekitar 40 rantai molekul selulosa
tersusun paralel membentuk lembaran-lembaran horizontal yang dihubungkan oleh
ikatan hidrogen sehingga menghasilkan serabut-serabut tak larut yang sangat
kuat. Sementara itu, amilum berguna
sebagai cadangan makanan yang dapat dijumpai dalam bentuk butiran-butiran besar
di dalam sel. Adanya dua macam ikatan glikosidik pada amilum menjadikan molekul
ini tidak dapat dikemas dengan konformasi yang kompak. Oleh karena itu, amilum
mudah larut di dalam air.
Fungi dan beberapa jaringan hewan menyimpan cadangan makanan glukosa
dalam bentuk glikogen, yang
mempunyai ikatan glikosidik seperti pada amilopektin. Polisakarida lainnya, kitin merupakan komponen utama penyusun
dinding sel fungi dan eksoskeleton pada serangga dan Crustacea. Kitin mempunyai struktur molekul menyerupai selulosa,
hanya saja monomernya berupa N-asetilglukosamin.
Mukopolisakarida (glikosaminoglikan)
membentuk larutan seperti gel yang di dalamnya terdapat protein-protein serabut
pada jaringan ikat.
Penentuan
struktur polisakarida berukuran besar sangatlah rumit karena ukuran dan
komposisinya sangat bervariasi. Selain itu, berbeda dengan protein dan asam
nukleat, makromolekul ini tidak dapat dipelajari secara genetik<!--[if gte mso 9]>