Strategi Pelayanan Kebidanan di Komunitas

STRATEGI PELAYANAN KEBIDANAN DI KOMUNITAS

Pendekatan Edukatif dalam Peran Serta Masyarakat
Pendekatan edukatif adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis, terencana, terarah, dengan partisipasi aktif individu, keluarga, masyarakat secara keseluruhan untuk memecahkan masalah yang dirasakan oleh masyarakat dengan memperhitungkan faktor ekonomi dan budaya setempat.
Dasar pemikiran :
  1. Pelayanan kesehatan harus dikembangkan dan bertolak dari pola hidup dibidang kesehatan
  2. Pelayanan kesehatan merupakan bagian integral dari sistem kesehatan nasional dan pola pelayanan di masiing-masing tingkat administrasi harus serasi dan saling menunjang
  3. Pelayanan kesehatan terintegrasi dengan kegiatan sektor lain dan merupakan pelayanan terpadu dan terkoordinir
  4. Masyarakat setempat harus dilibatkan secara aktif dengan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program sesuai dengan masalah dan kebutuhan prioritas setempat. Oleh karena itu perlu interaksi yang dinamis, timbal balik dan berkesinambunganantara masyarakat dan prosedur
  5. Pelayanan yang diberikan harus mampu memacu, menggali dan memanfaatkan potensi yang ada
  6. Pelayanan yang diberikan hendaklah dilaksanakan oleh petugas yang bisa diterima oleh masyarakat dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang sudah disiapkan



Partisipasi diarahkan untuk :
  1. Meningkatkan pengetahuan dan awareness (kesadaran) tentang tanda bahaya (masyarakat, tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat)
  2. Meningkatkan kesiapan keluarga dan masyarakat dalam menghadapi persalinan dan bahaya yang mungkin terjadi (pendanaan dan transportasi)
  3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyediaan dan pemanfaatn pelayanan kesehatan ibu dan anak
  4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penjagaan mutu pelayanan

Pelayanan yang Berorientasi pada Kebutuhan Masyarakat
Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat (Kode Etik Bidan Indonesia)
1.   Sikap bidan terhadap klien, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat
2.   Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan klie, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimiliki.
Langkah-langkah :
1.   Bersama tim kesehatan dan pemuka masayarakat mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan dan mengembangkan program pelayanan kesehatan di wilayah kerja
2.   Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian bersama masyarakat
3.   Mengelola kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta sesuai dengan rencana
Dengan makin terlihatnya ketersediaan sumber daya termasuk pembiayaan pelayanan kesehatan ibu dan anak, penentuan kegiatan prioritas yang langsung mempengaruhi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sangat penting. Untuk itu, program harus mampu merencanakan kegiatan yang cost effective berdasarkan sumber daya yang ada dan menggali sumber daya dari sector lain, swasta dan masyarakat.

Menggunakan / Memanfaatkan Fasilitas dan Potensi yang Ada di Masyarakat
1.   Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta Keluarga Berencana (KB) termasuk sumber-sumber yang ada pada program dan sektor terkait.
2.   Menggerakkan, mengembangkan kemampuan masyarakat dalam memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada.


BAB IV
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DI KOMUNITAS
1.   Tugas utama bidan di komunitas
Melakukan pengolahan pelayanan ibu hamil, nifas dan loktasi bagi bayi dan balita
  • Mengidentifikasi status ibu dan anak
  • Melakukan pertolongan persalinan di rumah dan polindes
  • Mengelola polindes
  • Melaksanakan kunjungan rumah pada ibu hamil, nifas, dan loktasi bayi serta balita
  • Melakukan penggerakan dan pembinaan peran serta masyarakat
  • Untuk menolong upaya-upaya kesehatan ubu dan anak
  • Melaksanakan penyuluhan dan konseling kesehatan
  • Melaksanakan pencatatan dan pelapukan
  • Tugas tambahan bidan di komunitas
  • Melakukan pemantauan KIA dengan menggunakan plus-KIA
  • Melaksanakan pelatihan dan pembinaan dukun bayi
  • Mengelola dan memberikan obat-obatan sesuai dengan kewenangannya
  • Menggunakan teknologi kebidanan tepat guna
  • Tanggung jawagb bidan di komunitas
  • Menjaga agar pengetahuannya tetap up-to-date. Terus mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kemahirannya agar bertambah luas serta mencakup semua aspek dari peran seorang bidan
  • Mengenali batas-batas pengetahuan, keterampilan pribadinya dan tidak berupaya melampaui wewenangan dalam praktek kliniknya
  • Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta konsekwensi dari keputusan itu
  • Berkomunitas dengan pekerja kesehatan professional lainnya (bidan, Dokter, dan perawat) dengan bias hormat dan martabat
  • Memelihara kerja sama yang baik dengan staf kesehatan dan rumah sakit pendukung untuk memastikan sistem penyuluhan yang optimal
  • Kegiatan memantau mutu, yang bisa mencakup penilaian sejawat, pendidikan berkesinambungan, kaji ulang kasus-kasus, dan audit maksimal / perinatal
  • Bekerja sama dengan masyarakat dimana ia berpantau meningkatkan aksis dan mutu asuhan kesehatan
  • Menjadi bagian dari upaya untuk meningkat status wanita serta kondisi hidup mereka serta menghilangkan prakte-praktek kultur yang sudah terbukti merugikan kaum wanita
a.    Bidan praktek swata
Petunjuk pelaksanaan praktek bidan
1.   Pendahuluan
Umum
  • Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan pemberi pelayanan terdepan kepada masyarakat mempunyai kedudukan penting oleh karena itu perlu selalu meningkatkan mutu pelayanannya
  • Agar bidan dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik perlu adanya pengaturan yang mudah dipahami oleh bidan

    b.  
    Tujuan
  • Mempermudah bidan untuk memahami dam melaksanakan ketentuan-ketentuan yang sudah yang sudah ditetapkan serta memberikan kejelasan batas-batas kewenangannya. Dalam menjalankan praktek sehingga meningkatkan mutu pelayanan
  • Yang diberikan serta meningkatkan citra yang baik bagi bidan
  • Memberikan kepastian dan perlindungan hukum bagi bidan sebagai pemberi pelayanan serta masyarakat penerima pelayanan

II.   Penyelenggaraan praktek
1.   Bidan dalam menjalankan prakteknya harus :
a.    Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan kesehatan
b.   Menyediakan tempat tidur untuk persalianan 1 (satu) maksimal 5 (lima) tempat tidur
c.    Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan prosedurnya tetap (protap) yang berlaku
d.   Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlalu
2.   Bidan yang menjalankan praktek harus mencantumkan surat izin praktek bidannya atau fotocopy izin praktek bidannya atau fotocopy izin prakteknya diruang praktek atau tempat yang mudah dilihat
3.   Bidan dalam prakteknya menyediakan lebih dari 5 tempat tidur harus memperkerjakan tenaga bidan yang lain memiliki SIPB untuk membantu tugas pelayanannya
4.   Bidan yang menjalankan praktek harus mempunyai peralatan minimal sesuatu dengan ketentuan yang berlalu dan harus tersedia tempat prakteknya
5.   Peralatan yang wajib dimiliki dalam menjalankan praktek bidan sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan
6.   Dalam menjalankan tugas bidan haru senantiasa mempertahankan dan meningkatkan keterampilan prosesnya antara lain dengan :
a.    Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar informasi dengan sesama bidan
b.   Mengikuti kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh organisasi prosesi
c.    Memelihara dan mearawat peralatan yang digunakan untuk praktek agar tetap siap dan berfungsi dengan baik

                                    Daftar pustaka                


Syahlan, JH, Dr. 1996. Kebidanan Komunitas, Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan. Jakarta
PPIBI. 2003. Bidan Menyongsong Masa Depan Jakarta. PPIBI
Kepmenkes No. 900/Menkes/SK/VII/2002
Mery  Cronk, Caroline F. 1994. Community Midwifery. London
HornGreen, Datar, and Foster. Cost Accounting, A Managerial Emphasis, Prentice Hall, 2003.
AZRUL AZWAR, DR,. dr, MPH,. Pengantar administrasi kesehatan, Binarupa Aksara, Jakarta Barat, 1996
 

Link Kesehatan Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger