Contoh Komunikasi Pada PAsien dengan Cemas


Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

1.         Topik : Tiga hari pasca pembedahan, di ruang perawatan dengan masalah Cemas
2.         Proses Keperawatan
1)   Kondisi Klien
Data Subjektif :
Ø  Ibu L mengatakan pernah mendapat informasi kalau penyakitnya itu bisa menyebabkan kelumpuhan, atau membuatnya tidak bisa beraktivitas seperti biasanya
Ø  Bapak A menanyakan apakah istrinya bisa sembuh dan tidak akan cacat?
Ø  Ibu L  menyatakan gerakannya terbatas dan takut bergerak
Ø  Ibu  menyatakan cemas akan terjadi perubahan penampilan
Ø  Bpk A  menyatakan takut terjadi kecacatan pada istrinya
Data Objektif :
Ø  Pasien nampak terbaring di tempat tidurnya dan nampak ragu-ragu untuk bergerak, serta tampak gelisah
Ø  Bpk A juga tampak murung dan hanya diam sambil menopang dagunya
2)   Masalah Keperawatan
Cemas berhubungan dengan penurunan konsep body image
3)   Tujuan
Pasien dan keluarga mampu mengungkapkan perasaan cemas, serta mau mendiskusikan untuk mencari alternatif pemecahan masalah
4)   Tindakan keperawatan :
Ø  Bina hubungan saling percaya dan yakinkan kehadiran perawat adah untuk membantu memecahkan permasalahan klien
Ø  Kuatkan koping klien dengan aspek adaptif yang dimiliki
Ø  Jelaskan operasi discectomi tidak akan menimbulkan kecacatan bila dilakukan perawatan dengan benar
3.         Strategi Pelaksanaan
1)   Fase Orientasi
a.       Salam Terapeutik
P   : “Assalamualaikum Bu Lina, saya Ns. Uni, temannya Ns. Ima, pagi ini saya yang  akan merawat bu Lina”
K  : Oh… iya, dengan senang hati kalau suster mau merawat saya”

b.      Evaluasi / Validasi
P  : “Bagaimana perasaan bu Lina hari ini?”
K  : Alhamdulillah suster, sakitnya sudah berkurang, tapi..saya takut
       bergerak” (dengan raut muka cemas)
c.       Kontrak
P  : “Katanya bu Lina dan suami ibu sering merasa cemas dan takut dengan
        proses penyembuhan penyakit ibu, bagaimana kalau kita diskusi/bercerita
        tentang  hal ini”
K : “Baiklah kalau begitu, iya saya juga mau suster” (sahut suami pasien)
P : “Kira-kira dalam waktu 15 menit, kita berdiskusi masalah ini? bagaimana
        menurut bu Lina?”
K : “Iya .., biar lebih sedikit waktunya juga saya setuju”
P :  “Kita diskusi di  sini di tempat tidur bu Lina saja ya, sambil ibu istirahat”
K : “Iya suster, karena saya masih takut kalau bangun duduk”

2)   Fase Kerja
P  : “Bu, kira-kira apa yang membuat ibu takut dengan kondisi saat ini?”
K : “Suster, kata orang penyakit saya ini bisa bikin lumpuh, saya takut kalau
        nanti saya tidak bisa berjalan normal lagi, terus takut  bergerak. Sambung
        Bpk A  “ betul tidak cacat suster?, saya juga takut kalau itu terjadi”
P  : ”Oh itu masalahnya, ”Ibu tidak usah takut bergerak karena bergerak akan
        membantu proses penyembuhan Ibu, yang penting tidak terlalu aktif, tidak apa-  apa, Ibu bisa bangun dan jalan ke kamar mandi, dan Insya Allah sembuh”
K : ”Oh iya, begitu suster..tapi bagaimana dengan jahitan luka operasi saya, nanti
        tidak terlepas suster?”
P : ”Oh, Insya Allah tidak bu..Justru kalau Ibu tidak mau bergerak nanti kaku,
        selain itu berbaring lama bikin aliran darahnya tidak lancar, sehingga lama  sembuhnya”
K  : ”Terima kasih Suster, saya sudah mengerti sekarang. Tapi suster, saya juga susah tidur”, iya suster kadang menjelang subuh baru tertidur istri saya (kata Bpk A)
P : ”Kenapa Bu?” ada yang mengganjal pikiran ibu, coba kemukakan, mungkin
       saya bisa membantunya”
K : ”Itu tadi masalahnya suster,  saya kepikiran  karena takut nanti saya tidak bisa berjalan normal lagi  (timpang) suster, saya juga takut begitu suster” (tambah suaminya)
P : ”Insya Allah Ibu bisa berjalan dan beraktifitas seperti biasa, tentu ibu harus
        yakin, bersyukur  dan selalu berdoa, karena dokter berhasil melakukan
        ”Operasi” Ibu,  jadi ibu tidak usah khawatir, bapak juga, yach...!
K : Alhamdulillah kalau begitu, sekarang hati saya sudah terasa lega (sambil saling menatap dan senyum gembira ibu Lina dan suaminya).

3)   Fase Terminasi
P  : Bagaimana perasaan bu Lina dan bpk A, setelah bincang-bincang dengan kami
K :   Alhamdulillah, saya sudah mengerti, merasa senang, perasaan takut dan cemas saya juga sudah hilang. Saya juga demikian suster (kata suami pasien)
P :   Baiklah, kalau begitu sekarang ibu Lina istirahat dulu, nanti kalau ada yang
         belum jelas, ibu dan bapak bisa tanya lagi, selanjutnya kami berharap ibu Lina dapat menerima perubahan status kesehatan yang terjadi saat ini.
Dokter :
Iya benar kata Ns. Uni, penyakit ibu memang terjadi di tulang belakang tepatnya di tulang belakang bagian bawah (L ke 3-4), tapi Alhamdulillah kami telah berhasil mengoperasinya, insya Allah ibu dapat sembuh dan beraktivitas seperti biasanya. Jadi ibu dan bapak sekarang banyak berdoa yach...!

K :   ”Terima kasih suster.. terima kasih dokter.., (ucapan bersamaan pasien& suami).

Narator :  Dokter A dan Ns. Uni meninggalkan Ibu L dan Bpk A.

Demikianlah tadi ”Role Play” dari kelompok  satu, yang menggambarkan penerapan Grand Teori Callista Roy pada kasus pasien pasca operasi dengan HNP, semoga bermanfaat. Saran, masukan dan kritikan sangat kami harapkan demi perbaikan kita bersama, ......... Wassalam.....................
 

Link Kesehatan Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger