Grand Teori Keperawatan Adaptasi Model Sister Callista Roy

GRAND TEORI KEPERAWATAN ADAPTASI MODEL

 Sister Callista Roy




A.    PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan tingkat keabstrakannya, dimulai dari meta theory sebagai yang paling abstrak, hingga practice theory sebagai yang lebih konkrit. Level ke tiga dari teori keperawatan adalah Grand Theory yang menegaskan fokus global dengan board perspective dari praktik keperawatan dan pandangan keperawatan yang berbeda terhadap sebuah fenomena keperawatan.
Grand Theory Keperawatan dibedakan dengan Teori Filosofi Keperawatan. Filosofi bersifat abstrak yang menunjukkan keyakinan dasar disiplin keperawatan dalam memandang manusia sebagai makhluk biologis dan respon manusia dalam keadaan sehat dan sakit, serta berfokus kepada respons mereka terhadap suatu situasi. Filosofi belum dapat diaplikasikan langsung dalam praktik keperawatan, sehingga perlu dijabarkan dan dibuat dalam bentuk yang lebih konkrit (less abstrac) yang dikembangkan lebih lanjut dalam bentuk paradigma keperawatan. Contohnya: Nightingale dalam mendefinisikan “Modern Nursing”.
Sedangkan Grand theory keperawatan (Alligood, 2002), menyatakan teori pada level ini lebih fokus dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan praktisi keperawatan yang spesifik seperti spesifik untuk kelompok usia pasien, kondisi keluarga, kondisi kesehatan, dan peran perawat. Pandangan lain oleh Fawcett (1995) dalam Sell dan Kalofissudis (2004) mendefinisikan grand theory sebagai teori yang memiliki cakupan yang luas, kurang abstrak dibanding model konseptual tetapi tersusun atas konsep-konsep umum yang relatif abstrak dan hubungannya tidak dapat di uji secara empiris. Contohnya yaitu “Teori Roy (manusia sebagai sistem yang adaptif) berasal dari Roy Adaptation Mode”.
The Roy’s Adaptation Model”, menjelaskan  4 (empat) elemen essensial dalam model adaptasi keperawatan yaitu: Manusia, lingkungan, Kesehatan dan Keperawatan. (Roys menjelaskan bahwa manusia memiliki sistem adaptasi terhadap berbagai stimulus atau stressor yang masuk. Mekanisme koping merupakan proses penterjemahan stimulus dengan dua sub system yaitu sub system kognator dan sub system regulator. Hasil dari proses adaptasi akan menghasilkan respon adaptive atau maladaptive. Secara spesifik Roys menyebutkan dengan istilah Manusia sebagai system Adaptive. Asuhan keperawatan dengan penerapan teori Roy melalui metode Prosses Keperawatan merupakan masalah yang menarik untuk dipelajari. Makalah ini akan menjelaskan Aplikasi The Roys Adaptation Model dalam pelayanan asuhan keperawatan dengan metode Proses Keperawatan.

2.      Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan :
1)      Memahami secara mendalam tinjauan teoritis model konsep keperawatan menurut Roy ( The Roy’s Adaptation Model)
2)      Mamahami Aplikasi Teori Roy dalam penerapan Proses Keperawatan.
3)      Mengidentifikasi penerapan teori Roys pada pelayanan Asuhan Keperawatan.
4)      Menyusun rencana perawatan teori Roy.

B.     PANDANGAN TIGA AHLI KEPERAWATAN
Pandangan 3 (tiga) ahli keperawatan tentang penerapan Grand Theory Keperawatan pada tatanan nyata :
1.         Levine
Keperawatan adalah bagian budaya yang direfleksikan dengan ide-ide dan nilai-nilai, dimana perawat memandang manusia itu sama, merupakan suatu rangkaian disiplin dalam menguasai organisasi atau kumpulan yang dimiliki individu dalam menjalin hubungan manusia sekitarnya.Intisari dari keperawatan adalah manusia.
Asumsinya sebagai berikut:
a.    Kondisi Pasien memasuki system  pelayanan kesehatan dalam bagian penyakit atau perubahan kesehatan.
b.   Responsibilitas tanggung jawab. Perawat bertanggung jawab dalam mengenal respon (perubahan tingkah laku atau tingkat fungsi tubuh ) sebagai adaptasi pasien atau usaha untuk beradaptasi terhadap lingkungan.
Levine berfokus pada satu orang pasien, implikasi utama dalam pengaturan perawatan akut, dimana intervensi dapat bersifat mendorong atau terapeutik.


2.         Betty Neuman
Systems Model merupakan pendekatan sistem pada asuhan keperawatan pasien yang dinamis dan terbuka, difokuskan pada definisi masalah keperawatan dan pemahaman pada interaksi pasien dengan lingkungan. Pasien sebagai sistem adalah individu, keluarga, grup, komunitas, atau isu. Penekanan pada penurunan stres dengan memperkuat garis-garis pertahanan fleksibel, normal, maupun resisten, dengan intervensi diarahkan pada ketiga garis pertahanan tersebut yang terkait dengan 3 level prevensi : primer, sekunder, tersier.

3.         Dorothy Orem

Self Care menurut Orem’s adalah suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai keadaan, baik sehat maupun sakit (Orem’s 1980). Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan- kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebutuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu. Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan, teori ini dikenal dengan teori self care (perawatan diri). 

>>>>>>>>>>selanjutnya klik di bawah<<<<<<<<<<<<

 

Link Kesehatan Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger